Kusuma, Henny Purwa (2017) Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Buah Naga Super Red (Hylocereus costaricensis) (Studi Kasus di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Desa Jajag merupakan salah satu lokasi pengembangan usahatani buah naga super red. Desa Jajag memiliki potensi yang cocok untuk mengembangkan usahatani buah naga baik dari faktor tanah, pengairan, maupun cuaca. Hasil lapang menunjukkan bahwa terjadi keragaman tingkat hasil produksi petani, hal ini disebabkan kurangnya pemeliharaan secara intensif. Serta belum adanya pemberian subsidi input produksi dari pemerintah menyebabkan kecilnya penerimaan petani. Berdasarkan kondisi ini, maka perlu dievaluasi dengan pendekatan analisis finansial untuk menilai kembali proyek yang sedang dilakukan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengalisis kelayakan finansial usahatani buah naga super red. 2) Untuk menganalisis tingkat sensitivitas usahatani terhadap peningkatan biaya input produksi, penurunan produksi dan penurunan harga jual Penentuan lokasi ini dilakukan secara purposive yaitu di wilayah Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode sensus. Seluruh petani dijadikan sebagai responden. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah kriteria investasi dan Analisis Sensitivitas Kriteria investasi terdiri dari Net Present Value (NPV), Internal Rate of Interest (IRR), dan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Rasio). Hasil penelitian tentang kelayakan usahatani buah naga super red di desa Jajag adalah sebagai berikut Indikator NPV menunjukkan nilai sebesar Rp 21.498.364,-. Nilai IRR menunjukkan sebesar 29% . Sedangkan hasil perhitungan payback period sebesar 3,7. Hasil B/C ratio menunjukkan rata-rata nilainya lebih besar dari 0 yaitu 1,50. Hasil perhitungan diketahui usahatani buah naga super red layak dilanjutkan. Kenaikan biaya input 60% sudah tidak layak dilanjutkan dengan nilai NPV - 929.668. kenaikan biaya input yang masih memberikan keuntungan adalah sebesar 20% dengan nilai npv sebesar 15.517.556 selama 15 tahun. Penurunan produksi sebesar 20% menjadikan usahatani buah naga super red tidak layak untuk dilanjutkan. Hal ini didasarkan pada nilai NPV sebesar -815.352. Sedangkan penurunan produksi yang masih memberikan keuntungan yaitu sebesar 10% dengan nilai NPV sebesar 10.341.506. Penurunan harga jual sudah tidak layak dilanjutkan ketika terjadi penurunan sebesar 20% dengan nilai NPV - 815.352. sedangkan penurunan sebesar 5% masih layak untuk dikembangkan dengan nilai NPV sebesar 15.919.935. Berdasarkan hasil penelitian, menghasilkan beberapa saran yaitu sebaiknya petani mengaplikasikan input produksi sesuai dengan aturan yang dianjurkan. Sedangkan untuk meningkatkan pendapatan petani sebaiknya penjualan hasil produksi sesuai dengan harga grade (perkilo) yang berlaku.
English Abstract
Jajag is one of the site development of super red drogon fruit farming. Jajag has a potential to develop a suitable farming fruit based on the factor of the soil, irrigation and weather. The result indicate that there is a diversity of airy levels produced by farmers, due to lack of intensive maintenance. And yet theexistence of the granting of subsidies from the goverment which led to the small farmer acceptance Under this condition, it is necessary to evaluate it with a financial analysis approach to reassess the current project. The purpose of this study are: 1) To analyze the financial feasibility of super red dragon fruit business. 2) To analyze the sensitivity level of farming to increase production input cost, production decrease and output prices decrease. The research was conducted in Jajag, Gambiran Sub-district, Banyuwangi. Determination of this location is determined purposive Respondent performed using census method. The method of data collection is done with interviews and documentation. Data analysis method used is the investment criteria and sensitivity. Investment criteria consists of Net Present Value (NPV), Internal Rate of Interest (IRR) and Net Benefit Cost Ratio (Net B / C ratio). The results of this research is as follows NPV indicator shows the value of Rp 21.498.364-. IRR value shows 29%. While the payback period calculation of 3.7. The B / C ratio shows the average value greater than 0 that is 1.50. The calculation results known super red fruit dragon fruit worthy continued. An increase in input costs of 60 percent is not worth continuing. With a value of NPV -929.668. The increase in input costs that still provide benefits is 20 percent. With an npv value of 15.517.556 for 15 years. A 20 percent drop in production makes the super red dragon fruit farms unfit to continue. This is based on the NPV value of -815.352. A negative value indicates a loss. While the decline in production is still giving a profit that is equal to 10 percent with an NPV value of 10.341.506. A 20 percent decrease in output prices makes the super red dragon fruit not worthy continued with an npv value of -815.352. while decrease in output prices is still giving a profit that is equal to 5 percent with an npv value of 15.919.935 Based on the results of the research, yielded some suggestions that, if the farmers want to develop a super red dragon fruit farming in Jajag Village, it is Farmers apply input production in accordance with the recommended rules. Meanwhile, to increase the income of farmers should be the sales of products in accordance with the applicable grade (kg)
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/675/051710890 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.13 Financial aspects |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
Date Deposited: | 11 Dec 2017 02:53 |
Last Modified: | 18 Nov 2022 02:22 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6746 |
Text
HENNY PURWA KUSUMA.pdf Download (7MB) |
Actions (login required)
View Item |