Strategi Petahana dalam Pemilihan Kepala Daerah (Studi pada Pemilihan Bupati Kabupaten Malang Tahun 2015)

Akbar, Robeth (2017) Strategi Petahana dalam Pemilihan Kepala Daerah (Studi pada Pemilihan Bupati Kabupaten Malang Tahun 2015). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sistem demokrasi yang dijalankan di Indonesia melahirkan sistem pemilihan umum dalam proses pergantian kekuasaan baik di tingkat pusat (pemilu) maupun di tingkat daerah (pilkada) melalui pemilihan kepala daerah. Terdapat dua jenis peserta (calon) dalam kontestasi tesebut. Pertama, calon petahana yakni seorang calon presiden atau kepala daerah yang masih menjabat suatu kedudukan politik. Kedua, calon non petahana atau biasa dikenal dengan istilah penantang. Pada 9 Desember Tahun 2015, pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak diikuti 268 provinsi dan kabupaten/kota dimana 19 kabupaten/kota di Jawa Timur ikut menggelarnya. Di Jawa Timur terdapat 15 daerah yang diikuti oleh calon petahana dan sebanyak 13 daerah berhasil dimenangkan. Salah satunya adalah Pilkada Kabupaten Malang yang juga dimenangkan oleh petahana (Rendra Kresna). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dimana peneliti mencoba mendeskripsikan bagaimana strategi calon petahana dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Malang Tahun 2015 dan menganalisanya. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa calon petahana (Rendra Kresna) dalam pemilihan bupati di Kabupaten Malang menggunakan strategi defensif yang terdiri dari penciptaan reputasi politik yang baik, melakukan pendekatan langsung dengan masyarakat dan memanfaatkan jabatannya sebagai bupati (kampanye permanen), Rendra juga menggunakan strategi ofensif berupa pemberian bantuan langsung guna mendapatkan pemilih baru, tercatat daerah Wajak dan Bantur sebagai contoh wilayah yang menjadi wilayah yang berubah mendukung petahana setelah pemberian bantuan. Selain itu, tim pemenangan yang terbagi kedalam beberapa fungsi juga mempengaruhi kemenangan calon petahana di Kabupaten Malang pada Desember Tahun 2015.

English Abstract

Democratic system based in Indonesia made election as change of power at multilevel government. In election, we know two kind candidates. First, incumbent and the second is challenger. In 9 December 2015, Mayor election participated by 268 territories. There are 19 territories in East Java participated in it, and within 15 territories won by incumbent. One of these 15 is Malang Regency which Rendra Kresna as incumbent won the election. This research used descriptive method and qualitative approach that researcher tried to describe how incumbent’s strategy on election in Malang Regency, and tried to analyze it. Through the result of research, Rendra Kresna as incumbent used defensive strategy. As making a good reputation and image in the society, approaching his society, and exploiting his function as Mayor, we called it permanent campaign. He also used offensive strategy to get new voters, he got voters from giving the farmer fertilizer as example. Two district that support him after his offensive are Wajak and Bantur. Then his winning team which divided into functions also influencing his winning in the election in 2015.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2017/1066/051711511
Uncontrolled Keywords: Pilkada, Calon Petahana, Kampanye Permanen
Subjects: 300 Social sciences > 324 The political process > 324.7 Conduct of election campaigns > 324.72 Strategy
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 06 Dec 2017 07:30
Last Modified: 26 Nov 2020 04:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6553
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item