Keanekaragaman Arthropoda Permukaan Tanah Pada Pertanaman Padi Penerapan PHT Dan Konvensional di Desa Tejoasri, Kecamatan Laren, Lamongan, Jawa Timur

Amalia, Farah (2017) Keanekaragaman Arthropoda Permukaan Tanah Pada Pertanaman Padi Penerapan PHT Dan Konvensional di Desa Tejoasri, Kecamatan Laren, Lamongan, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pengendalian Hama Terpadu (PHT) merupakan perpaduan dari beberapa teknik pengendalian yang bertujuan untuk menurunkan populasi serangga hama pada tingkat di bawah ambang yang merugikan (Oka, 1995). PHT bertujuan untuk membatasi penggunaan pestisida kimia, mendayagunakan musuh alami, dan tetap mempertahankan hasil produksi dari tanaman budidaya secara optimal. Penggunaan bahan-bahan kimia serta pengolahan lahan yang terlalu intensif dapat mengganggu ekosistem sawah yang mengakibatkan matinya organisme di ekosistem sawah baik yang merugikan maupun yang menguntungkan termasuk arthropoda tanah yang umumnya beperan sebagai predator. Keanekaragaman arthropoda dapat menjadi salah satu indikator dalam keberhasilan dari praktek penerapan PHT karena keberadaan arthropoda dan keseimbangan ekologi sangat diperhatikan. Penelitian ini dilaksanakan di lahan budidaya padi PHT dan konvensional Desa Tejoasri, Laren, Lamongan pada bulan Desember 2016 sampai dengan Maret 2017 dan identifikasi arthropoda permukaan tanah dilakukan di Laboratorium Hama Tumbuhan I, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Terdapat 8 plot pengamatan pada lahan PHT dan konvensional dengan luas plot pengamatan 5 m x 5 m dengan jarak antar plot 50 m. Pengambilan sampel dilakukan dengan memasang perangkap pitfall trap pada pematang sawah di setiap plot pengamatan dipasang dua buah pitfall trap dan dibiarkan selama 24 jam untuk kemudian diamati. Pengamatan dilakukan saat tanaman padi berumur 21 HST-42 HST (fase vegetatif) dan 56 HST-76 HST (fase generatif). Hasil pengamatan diidentifikasi di Laboratorium Hama Tumbuhan I, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya menggunakan mikroskop dan diidentifikasi sampai tingkat famili dengan mengacu pada buku Pengenalan Pelajaran Serangga Edisi Ke-6 Borror (1996) dan Destructive and Useful Insects: Their Habits and Control Metcalf and Flint (1992), kemudian dianalisis dengan analisis komunitas arthropoda dan uji t dengan ketelitian 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman arthropoda permukaan tanah di lahan PHT lebih tinggi dibandingkan dengan lahan konvensional. Indeks keanekaragaman arthropoda (Shannon-Wiener) di lahan PHT 3,70 sedangkan di lahan konvensional 1,98. Pada lahan PHT ditemukan 12 famili sedangkan di lahan konvensional 10 famili. Nilai indeks dominasi (Simpson) pada lahan PHT maupun pada konvensional tergolong rendah sehingga tidak ada spesies arthropoda yang mendominasi. Begitu pula dengan nilai indeks kemerataan (Pielou) pada lahan PHT 0,36 yang tergolong sedang sedangkan pada konvensional 0,33 yang tergolong rendah.

English Abstract

Integrated Pest Management (IPM) is a combination of several control techniques aimed to reduce the pest population under the economic threshold. IPM also limiting the usage of chemical pesticide, utilizing the natural enemies, and sustain the rice production. Biodiversity such as the type of plants, animals and microorganisms that exist and interact in a rice field ecosystems will determine the level of agricultural productivity. Insects as one component of rice ecosystems have an important role in the food web such as herbivore, carnivore (predators and parasitoids) and detritivore. In the rice field ecosystems there are many types of insects that live in the rice field ecosystems. The study aims to compare the diversity of top soil arthropods (IPM) and conventional rice fields in Tejoasri village, Laren district, Lamongan Regency, East Java. This research was conducted in Tejoasri village, Laren, Lamongan on December 2016 until March 2017. Retrieving data using methods trap pitting (pitfall trap). There are 8 plots and in each plots installed 2 traps in each lines of rice field. Traps left for 24 hours then the specimens could be collected. Identification carried out in the Laboratory Hama Tumbuhan I, Pest and Plant Disease, Department of Agriculture, Brawijaya University Malang. Analizing data from identification using diversity index arthropods (Shannon-Wiener), domination index (Simpson) and eveness index (Pielou) then needed to analyze with T test 0,05. The result showed that top soil arthropod members caught in IPM rice field ecosystems numbered 12 families, whereas in the conventional rice field ecosystem numbered 10 families. Arthropods abundance members in IPM totaling 331 individual while in the field of conventional totaling 168 individual. Diversity index (Shannon-Wienner) arthropods in IPM rice field 3,70 whereas in the conventional rice field 1,98. Arthropod members of the families were found to have a role as predator (8 families), herbivore (2 families) and detritivore (3 families).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/604/051710792
Uncontrolled Keywords: Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengendalian, Populasi Serangga, Pestisida Kimia
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests > 632.6 Animal pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 23 Nov 2017 03:17
Last Modified: 25 Sep 2020 05:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5881
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item