Yudianto, Dea Rizky Luvita Sari (2017) Pengaruh Pemberian Naungan Terhadap Pertumbuhan Benih Kelor (Moringa Oleifera Lam.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kelor (Moringa oleifera Lam.) adalah salah satu alternatif pilihan yang dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan nutrien ternak dengan kemampuannya dalam memproduksi hijauan yang tinggi. Kelor dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pakan baru terutama untuk ternak sapi, kerbau, kambing ataupun domba, sebab kandungan dari nutrisi kelor juga tidak kalah dengan jenis tanaman leguminosa lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh adanya pemberian naungan pada intensitas cahaya yang berbeda pada tanaman kelor (Moringa oleiffera Lam.) terhadap laju pertumbuhan dan viabilitas atau daya hidupnya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Brawijaya, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang Jawa Timur yang berlangsung mulai tanggal 23 Desember 2016 hingga 17 Februari 2017. Materi penelitian ini adalah benih kelor sebanyak 150 biji pada setiap ulangan. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode percobaan lapang dengan 4 perlakuan dan 30 ulangan yang dipilih menggunakan metode random sampling. Pendugaan pola pertumbuhan tanaman dilakukan analisis regresi eksponensial, sedangkan untuk pendugaan viabilitas menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari intensitas cahaya 20%, 40%, 60% dan 100% atau tanpa naungan. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah laju pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang, dan jumlah daun serta viabilitas atau daya hidup benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun dan jumlah cabang kelor. Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa pendugaan determinasi pertumbuhan pada minggu ke-8 terhadap tinggi tanaman sebesar 62,4%, diameter batang dengan pendugaan determinas1 58,4%, jumlah daun dengan pendugaan determinasi 84,1% dan jumlah cabang dengan pendugaan determinasi 86,2%, sedangkan pada viabilitas naungan menyebabkan banyaknya kematian pada tanaman tanpa naungan hal tersebut disebabkan tidak adanya pelindung yang dapat menghalangi air hujan jatuh secara langsung ke dalam polybag sehingga menyebabkan adanya kelebihan air atau water logging. Kesimpulan penelitian diperoleh bahwa perlakuan naungan dengan intensitas cahaya 40% memberikan respons tercepat terhadap pertambahan tinggi mencapai 0,022 cm/minggu, pertambahan jumlah daun sebesar 0,034 dan pertambahan jumlah cabang sebesar 0,031, sedangkan pada diameter batang pertambahan tercepat pada perlakuan kontrol dengan intensitas cahaya 100% sebesar 0,021 mm/minggu. Perlakuan naungan memberikan peningkatan persentse yang sama terhadap viabilitas tanaman kelor. Peningkatan viabilitas terbesar terdapat pada tanaman intesitas cahaya 40% dengan rataan sebesar 90,75% namun rataan terendah pada tanaman intensitas cahaya 100% rataan sebesar 78,25%.
English Abstract
The research was carried out in Terpadu Laboratory Brawijaya University, Ngijo village, Karangploso subdistrict, Malang Regency, East Java from 23rd December 2016 to 17th February 2017. The aim of this research was to ascertain the effect of shading to mimic 20%, 40%, 60%, and 100% light intensity on the growth rate and viability of Moringa oleifera Lam. (MO) seeds grown on river sediment soil as planting media using a polybag. The material used in this research were 600 seeds of MO were alloted randomly into 4 X 4 a completely randomized design with 150 seeds per treatment. t, The growth rate was analysed by an exponential regression analysis whereas for viability was comapred among treatments based on analysis of variance. The result showed that shading had significant effect (P<0.05) on plant height, stem diameter, number of leaves and number of branches with the highest values were found in the plants received 40 % light intensity except for stem diameter. Plant viability varied between 78.25 and 90.75 % regardless of shading treatment at two, four and six weeks of observation. Nevertheless, the lowest number of plant viability was found in control treatment (no shading). The reason behind this fenomenon was the relatively high rainfall throughout this experiments causing a frequent waterlogging. In conclusion, the growth rate of MO can be accelerated under shading up to 40 % light intensity.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2017/331/051709927 |
Uncontrolled Keywords: | Light intensity, shading, growth rate, viability |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.208 5 Cattle and related animals (Feeds and applied nutrition) > 636.208 52 Cattle and related animals (Applied nutrition) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 16 Nov 2017 01:02 |
Last Modified: | 01 Oct 2020 04:37 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5564 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |