Pemetaan Potensi Wilayah Pengembangansapi Potong Di Kabupaten Situbondo

Arifin, Joni (2017) Pemetaan Potensi Wilayah Pengembangansapi Potong Di Kabupaten Situbondo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Usaha sapi potong memiliki prospek yang baik, hal ini terlihat dari kebutuhan daging yang terus meningkat dan terjadi impor setiap tahunnya. Pemerintah dalam upayanya untuk tidak bergantung pada impor daging sapi, mencanangkan program swasembada daging namun hal ini masih belum tercapai. Program swasembada daging yang belum tercapai membutuhkan dukungan alternatif lain dari berbagai daerah, salah satunya melalui pemetaan potensi wilayah pengembangan sapi potong di Kabupaten Situbondo. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan potensi wilayah dan mengetahui kecamatan yang memiliki potensi wilayah terbaik untuk pengembangan usaha sapi potong di Kabupaten Situbondo. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi bagi masyarakat, sehingga dapat menumbuhkan kegiatan usaha peternakan sapi potong, sebagai masukan bagi pemerintah setempat untuk menyusun action plan dan dapat mendukung program kontes ternak yang diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Situbondo. Data yang digunakan adalah data sekunder populasi sapi potong, lahan sumber pakan, sumber daya manusia dan peta Kabupaten Situbondo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data sekunder. Data sekunder yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan rumus laju pertumbuhan penduduk, daya dukung lahan dan Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR). Hasil analisis dari data sekunder kemudian dibahas dan dimuat ke dalam peta dengan menggunakan aplikasi pemetaan seperti ArcGis. Pemetaan potensi wilayah sapi potong yang telah jadi, selanjutnya dianalisis deskriptif untuk menggambarkan dan menjelaskan hasil penelitian sehingga diketahui wilayah yang memiliki potensi terbaik untuk pengembangan usaha sapi potong di Kabupaten Situbondo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga prioritas dalam pemetaan potensi wilayah sapi potong di Kabupaten Situbondo. Prioritas pertama adalah kecamatan yang memiliki ≥ 4 potensi wilayah, yaitu Kecamatan Banyuputih, Asembagus, dan Arjasa. Prioritas kedua adalah kecamatan yang memiliki 3 potensi wilayah, yaitu Kecamatan Sumbermalang, Mlandingan, Panarukan, Mangaran, dan Kapongan. Prioritas ketiga merupakan kecamatan yang hanya memiliki ≤ 2 potensi wilayah yaitu Kecamatan Jatibanteng, Banyuglugur, Besuki, Suboh, Bungatan, Kendit, Situbondo, Panji, dan Kecamatan Jangkar. Kesimpulan pada hasil penelitian ini adalah terdapat tiga kecamatan yang berpotensi baik untuk pengembangan usaha sapi potong di Kabupaten Situbondo, yaitu Kecamatan Arjasa, Asembagus dan Banyuputih. Kecamatan yang memiliki potensi wilayah terbaik untuk pengembangan sapi potong di Kabupaten Situbondo adalah Kecamatan Banyuputih. Wilayah yang memiliki potensi terbaik disarankan dapat dikembangkan usaha sapi potong, sehingga dapat meningkatkan populasi dan ix kesempatan kerja bagi masyarakat setempat. Wilayah yang bukan prioritas utama butuh perhatian lebih dari pemerintah, seperti diadakannya pelatihan terkait dengan teknologi pakan ternak. Wilayah yang kurang memiliki potensi disarankan untuk mengurangi tekanan penduduk terhadap lahan, sehingga tidak terjadi degradasi lingkungan. Pemerintah maupun masyarakat diharapkan mampu menciptakan kesempatan kerja non pertanian yang tidak membutuhkan lahan seperti industri rumah tangga. Perbaikan (update) dan kelengkapan data di tiap-tiap kecamatan dan kabupaten oleh pemerintah harus menjadi prioritas, sehingga kesesuaian data registrasi dengan keadaan lapang menjadi lebih valid.

English Abstract

The purpose of this study were 1). to map the potential of Situbondo region and 2). to identifity the district that has the best potential for business development area of beef cattle in Situbondo. The material used were secondary data of beef cattle population, land feed resources, human resources and a map of Situbondo. The method used in this research was descriptive quantitative method. Secondary data were collected by using time series (2012-2016 years) and analyzed by using a formula of population growth rate and the carrying capacity of the land. The results of the data analysis were then discussed and loaded into mapping applications ArcGis. The results showed that there were three priorities in the mapping potential of beef cattle region. The first priority with ≥ 4 potential of the area, the second priority have 3 potential of the area and the third priority region has ≤ 2 potential of the area. It can be concluded that Banyuputih region is the best potential area. It is suggested that the areas which has the best potential can be developed for beef cattle breeding business, thus will increasing the population of beef cattle and employment opportunities for the people of Situbondo Regency.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2017/321/051709917
Uncontrolled Keywords: Mapping, potential region, beef cattle
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.208 2 Cattle and related animals (Breeding)
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 14 Nov 2017 06:52
Last Modified: 19 Sep 2020 10:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5466
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item