Penambahan Kultur Mikroba Azotobacter Pada Feses Kelinci Dan Jerami Padi Sebagai Media Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus)

Simamora, Rix Mayer Pramulia (2017) Penambahan Kultur Mikroba Azotobacter Pada Feses Kelinci Dan Jerami Padi Sebagai Media Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Azotobacter merupakan bakteri pengikat nitrogen yang hidup bebas, sehingga tidak membentuk hubungan simbiotik dengan tanaman. Feses kelinci dan jerami padi difermentasi dengan kultur bakteri Azotobacter yang diharapkan dapat meningkatkan kandungan protein dalam media cacing tanah (Lumbricus rubellus). Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari- Maret 2017 di rumah Bapak Dwi Wahono di Jalan Istana No. 64 RT 04, RW 01 Desa Gondowangi Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Uji proksimat kandungan nutrisi media cacing tanah dilaksanakan di Laboratorium Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kultur bakteri Azotobacter pada feses kelinci dan jerami padi terhadap kecepatan pertumbuhan dan jumlah kokon cacing tanah (Lumbricus rubellus) dan Mengetahui persentase terbaik penambahan kultur bakteri Azotobacter pada feses kelinci dan jerami padi terhadap kecepatan pertumbuhan dan jumlah kokon cacing tanah. Materi penelitian adalah menggunakan total 800gr cacing tanah (Lumbricus rubellus) berumur 3 bulan, feses kelinci, jerami padi dan kultur bakteri Azotobacter. Metode penelitian adalah metode percobaan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu P0 (0cc Azotobacter/ 100kg feses kelinci dan jerami padi); P1 (150cc Azotobacter/ 100kg feses kelinci dan jerami padi); P2 (250cc Azotobacter/ 100kg feses kelinci dan jerami padi); P3 (350cc Azotobacter/ 100 kg feses kelinci dan jerami padi) dan 4 ulangan dengan berat cacing tanah yang digunakan sebanyak 50gr untuk masing- masing perlakuan dan masing- masing ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Anova yang dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) untuk mengetahui dosis terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kultur Azotobacter berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap kecepatan pertumbuhan, jumlah kokon, dan persentase daya tetas kokon namun tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap persentase pertumbuhan cacing tanah (Lumbricus rubellus). Pertumbuhan cacing tanah yang dihasilkan P0, P1, P2 dan P3 masing-masing yaitu 62.75gr/media; 69.08gr/media; 79.16gr/media dan 88.91gr/media perlakuan. Persentase kecepatan pertumbuhan cacing tanah yaitu 10.57%; 14.88%; 21.48% dan 28.24%. Rataan produksi kokon cacing tanah yaitu 60.75; 75.75; 81 dan 102 butir/media perlakuan. Persentase daya tetas telur kokon secara berurutan 40.49%; 43.74%; 47.20%; dan 55.45% (30 hari). Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan kultur bakteri Azotobacter pada feses kelinci dan jerami meningkatkan kualitas media, kecepatan pertumbuhan dan produksi kokon cacing tanah. Penambahan kultur bakteri Azotobacter 350cc/100kg menghasilkan rataan pertambahan bobot badan P3 sebesar 28.2%, produksi kokon tertinggi sebesar 102 butir, serta persentase daya tetas pada hari ke 30 hari sebesar 55.45 %. Persentase kecepatan pertumbuhan cacing tanah setiap minggu mengalami penurunan sejalan dengan lama pemeliharaan disebabkan kurangnya nutrisi pada media cacing serta umur cacing tanah yang sudah tidak optimal untuk berproduksi. Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat diberikan bahwa dalam pemberian pakan terhadap cacing tanah diperlukan takaran yang sesuai dengan pertumbuhannya sehingga didapatkan hasil yang maksimal.

English Abstract

The purpose of this research was to determine the effect of addition Azotobacter bacterial culture into media rabbit feces and rice straw on growth of earthworm (Lumbricus rubellus), cocoon production, hatchability and the best percentage of addition bacteria culture additions. The experimental method used in this research was Completely Randomized Design (CRD). The addition of culture Azotobacter percentage as treatments of P1: 150cc, P2: 250cc and P3: 350cc. Each treatment was repeated 4 times. The results showed that the additions of culture Azotobacter was highly significant different effect (P<0.01) to the growth, total number of cocoon and hatchability of earthworm, while it showed no significant effect on percentage of worms speed growth. So, it can be concluded that the addition of Azotobacter culture 350cc/100kg into rabbit feces and rice straw provide the highest earthworm cocoon production respectively 102 cocoon and hatchability was 55.45%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2017/395/051709991
Uncontrolled Keywords: Culture Azotobacter, rabbit feces, lumbricus rubellus worms, cocoon
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.083 Care, maintenance, training > 636.083 8 Animal waste management / Animal waste--Management / Animal waste--Environmental aspects
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 08 Nov 2017 06:27
Last Modified: 28 Sep 2020 18:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5055
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item