Strategi Komunikasi Berbasis Kearifan Lokal Dalam Upaya Penguatan Lumbung Pangan (LEUIT) Untuk Menunjang Ketahanan Pangan (Studi Kasus Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat)

Pratiwi, Resya Eka (2017) Strategi Komunikasi Berbasis Kearifan Lokal Dalam Upaya Penguatan Lumbung Pangan (LEUIT) Untuk Menunjang Ketahanan Pangan (Studi Kasus Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pangan merupakan kebutuhan dasar yang permintaannya terus meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk. Ketahanan pangan merupakan ketersediaan atau kecukupan pangan dan aksesibilitas bahan pangan oleh anggota masyarakat. Pemenuhan ketahanan pangan pedesaan tidak lepas dari adanya kelembagaan lumbung pangan desa yang dapat menampung hasil panen. Lumbung pangan merupakan salah satu kelembagaan yang ada di masyarakat yang telah lama berperan dalam pengadaan pangan terutama dalam musim paceklik. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan sistem kearifan lokal dalam pengelolaan lumbung padi (leuit) dalam upaya menjamin ketahanan pangan di Kasepuhan Sinar Resmi. 2) Mengidentifikasi cara melestarikan varietas benih lokal di Kasepuhan Sinar Resmi. 3) Mengidentifikasi strategi komunikasi yang dilakukan ketua adat dalam upaya menjaga kearifan lokal di Kasepuhan Sinar Resmi. Penelitian ini dilakukan di Kasepuhan Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Kasepuhan. Sumber data yang digunakan dengan melakukan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kearifan lokal dalam menjaga ketahanan pangan di Kasepuhan Sinar Resmi yaitu dengan cara tetap menjalankan aturan yang telah di tetapkan secara turun temurun diantaranya: konsep Ngaji Diri merupakan falsafah atau pandangan hidup warga Kasepuhan yang diturunkan oleh leluhur yang dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Budaya Pamali (aturan), contohnya aturan dalam pengelolaan pertanian, bahan pangan (padi), penggunaan bahan bangunan, larangan untuk menjual beras dan padi. Selanjutnya budaya gotong royong dalam melakukan proses pertanian yang dilakukan secara bersama-sama seperti penanaman padi serempak, pengurusan irigasi secara bersama-sama dan panen padi bersamaan. Salah satu strategi ketahanan pangan masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi tetap melestarikan leuit. Kehadiran leuit ikut mengatur ketersediaan pangan di desa yang jauh dari perkotaan. Cara melestarikan benih lokal di Kasepuhan Sinar Resmi dengan cara setiap warga wajib menanam padi lokal sebanyak tiga atau lima jenis padi lokal. Tradisi masyarakat Kasepuhan tidak dapat lepas dari peranan Ketua Adat yang menjadi sumber utama informasi. Sikap patuh di masyarakat yang mempengaruhi adalah kuatnya budaya paternalistik yang berkembang di Kasepuhan. Proses komunikasi yang terjadi melalui saluran interpersonal secara tatap muka. Komunikasi di Kasepuhan ini membentuk suatu hubungan komunikasi vertikal yang lebih berorientasi kepada sumber informasi terfokus pada tokoh adat di masyarakat, yang selalu diterima dan dipatuhi oleh masyarakat Kasepuhan sebagai penerima informasi. i ii ii Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini yaitu Peranan dari ketua adat sangat diperlukan untuk meningkatkan varietas benih padi lokal agar tidak punah, ketua adat harus menanamkan kedisiplinan terhadap warga dalam menjaga varietas benih padi. Contohnya memberikan sanksi secara langsung (denda berupa uang) bagi yang melanggar, meskipun sudah ada hukum adat yang telah dipercaya oleh masyarakat.

English Abstract

Food is a basic need that demand is increasing in line with population growth. Food security is the availability and accessibility of adequate food or food by members of the public. Fulfillment of rural food security can not be separated from their institutional village barns to accommodate the crop. Barns is one of the institutions in society that has long played a role in the procurement of food, especially in the lean season. This study aims to: 1) Describe the management systems of local wisdom in the granary(leuit)in an effort to ensure food security in the Official Kasepuhan rays. 2) Identify how to preserve local seed varieties in Kasepuhan Official rays. 3) Identify communication strategies do traditional leaders in an effort to preserve local wisdom in Kasepuhan Official rays. This research was conducted in Kasepuhan Sinar Official, Official Sirna Village, District Cisolok, Sukabumi, West Java Province. This type of research is descriptive research with case study approach to the tradition practiced by people Kasepuhan. Source of data used to conduct in-depth interviews, observation and documentation. The results showed that the forms of local wisdom in maintaining food security in Kasepuhan Sinar Resmi by way of still run a rule that has been set for generations include: concept Ngaji Yourself a philosophy or way of life of citizens Kasepuhan descended from ancestors that are executed in the life daily. Culture Pamali (rules), for example, the rules in the management of agriculture, foodstuffs (rice), use of building materials, a ban on selling rice and paddy. Furthermore, the culture of mutual aid in the process of farming is done together as the rice planting in unison, the maintenance of irrigation jointly and simultaneously rice harvest. One of the food security strategy Kasepuhan communities still preserve Official leuit rays. Presence Leuit also regulates the availability of food in villages far from urban areas. How to preserve local seeds in Kasepuhan Official rays by means of every citizen shall grow rice locally as much as three or five types of local rice. Kasepuhan tradition can not be separated from the role Adat is the main source of information. Submissive attitude in society that influence is strong paternalistic culture that flourished in Kasepuhan. The communication process that occurs through interpersonal channels face to face. Communication in this Kasepuhan form a vertical communication links are more oriented to the resources focused on traditional leaders in the community, which is always accepted and respected by the community Kasepuhan as recipients of information. Advice can be given based on the results of this study, namely The role of traditional leaders is needed to increase local rice seed varieties from extinction, indigenous leader must instill discipline against citizens in maintaining rice seed varieties. For example, provide direct sanctions (fines in the form of money) for noncompliance, even though the existing customary law that has been trusted by the community.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/392/051707583
Uncontrolled Keywords: Pangan, Ketahanan Pangan, Lumbung Desa, Kearifan Lokal
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies > 630.7 Education, research, related topics > 630.71 Education / Agricultural education
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 03 Nov 2017 02:05
Last Modified: 23 Jun 2022 01:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/4822
[thumbnail of RESYA EKA PRATIWI.pdf] Text
RESYA EKA PRATIWI.pdf

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item