Kholik, Mohammad (2017) Performans Reproduksi Kambing Peranakan Etawa Berdasarkan Body Condition Score Yang Berbeda Di Upt-Pt Dan Hmt Singosari, Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kambing Peranakan Etawa (PE) merupakan ternak dwiguna yaitu dapat menghasilkan daging dan susu, selain itu sifat kambing prolifik (dapat melahirkan anak lebih dari satu dalam sekali kelahiran). Suatu usaha ternak dikatakan berhasil jika tingkat keberhasilan reproduksinya tinggi. Faktor yang dapat mempengaruhi reproduki ternak ada dua yaitu faktor internal yang meliputi hormon, genetik, Body Condition Score (BCS), dan ukuran tubuh. Faktor ekternal meliputi pakan, suhu, kandang, sistem pemeliharaan, sanitasi dan lain sebagainya. BCS mempunyai pengaruh atau hubungan dengan reproduksi ternak seperti kesuburan, kebuntingan, proses kelahiran, laktasi, semua akan mempengaruhi sistem reproduksi. Penelitian dilaksanakan di UPT-PT dan HMT Singosari, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, selama satu bulan pada bulan Februari tahun 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi performans reproduksi kambing PE berdasarkan BCS yang berbeda sebagai dasar perencanaan pengelolaan reproduksi dengan memperbaiki manajemen reproduksinya. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah 120 ekor induk dengan masing-masing 40 ekor per BCS, dari mulai BCS 2 sampai BCS 4 dan juga disesuaikan dengan data paritas yang ada di loksai penelitian, yaitu mulai paritas 2 sampai paritas 4. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survei lapang dengan wawancara langsung kepada kepala bagian produksi ternak di UPT-PT dan HMT Singosari mengenai sistem perkandangan, manajemen pakan, pengelolaan kesehatan sebagai data primer, sedangkan untuk data sekunder yang meliputi S/C, Litter Size, Kidding Interval diperoleh dari catatan recording UPT-PT dan HMT Singosari. Data sekunder diambil dari recording mulai periode 2015 sampai awal 2017. Metode pengambilan sampel dengan cara purposive sampling dengan kriteria induk kambing PE yang masih dipelihara di lokasi penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah data yamg telah diperoleh dikelompokkan berdasarkan BCS dari induk kambing PE. Data Service per Conception (S/C), Kidding Interval (KI), dan Litter Size (LS), kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis ragam. Apabila diperoleh hasil yang berbeda atau signifikan maka dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata S/C BCS 2 adalah 1,1±0,30 kali, BCS 3 sebesar 1,02±0,16 kali, dan BCS 4 sebesar 1,07±0,27 kali. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai BCS yang berbeda (BCS 2 sampai BCS 4) tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap nilai S/C di lokasi penelitian. Rata-rata nilai KI di lokasi penelitian pada BCS 2 282,87±29,25 hari, BCS 3 sebesar 272,65±17,67 hari, dan BCS 4 sebesar 294,62±66,28 hari. Pada hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa nilai BCS 2 sampai BCS 4 tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap nilai KI. Nilai KI pada penelitian berkisar 272,65-294,28 hari, hal ini terlalu panjang jika dibandingkan dengan penelitian yang lain. Nilai rata-rata litter size kambing PE menunjukkan pada BCS 2 adalah 1,55±0,50 ekor, BCS 3 sebesar 1,85±0,36 ekor, dan BCS 4 sebesar 1,87±0,33 ekor. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai BCS yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai litter size. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa performans reproduksi kambing PE di UPT-PT dan HMT Singosari pada berbagai BCS sudah cukup baik. Nilai S/C dan KI yang baik adalah pada BCS 3 jika dibandingkan pada BCS 2 dan BCS 4, sedangkan nilai terbaik Litter Size adalah pada BCS 4. Saran adalah perlu adanya penelitian lebih lanjut dalam memperbaiki (memperpendek) Days Open supaya nilai Kidding Intervalnya tidak terlalu panjang dan evaluasi performans reproduksi yang lain seperti Days Open, Conception Rate dan Indeks Fertilitas.
English Abstract
The purpose of this research was conducted to evaluate the reproductive performance of Ettawah crossbreed goat in different BCS. The materials used in this research were 120 heads of Ettawah crossbreed goat with 40 heads in any BCS (BCS 2,3 and 4). Parity used in the research was from parity 2 to 4. The method used in this research was surveyed as primary data and purposive sampling as secondary data taken from recording for 2 years that was period 2015 until early 2017. The data were analyzed by analysis of variance of Service per Conception (S/C), Kidding Interval (KI) and Litter Size (LS). If the results obtained were different or significant then proceed with BNT test. The results showed that BCS did not have a significant different (P>0,05) on S/C and KI but have a significant different (P<0,05) on litter size. The value of S/C on BCS 2, 3 and 4 were 1,1 ± 0.30; 1,02 ± 0,16 and 1,07 ± 0,27 times, KI on BCS 2, 3 and 4 were 282,87 ± 29,25; 272,65 ± 17,67 and 272.65-294,28 days, and LS on BCS 2, 3 and 4 were 1,55 ± 0,50; 1,85 ± 0,36 and 1,87 ± 0,33 head. It was concluded that the reproductive performance of Ettawah crossbreed goat in UPT-PT and HMT Singosari on various BCS was good enough. The best S/C and KI value was on BCS 3 and the best value of LS was on BCS 4.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2017/408/051710005 |
Uncontrolled Keywords: | Ettawah crossbred goat, BCS, Reproduction performance, Parity |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.3 Sheep and goats > 636.39 Goats > 636.390 82 Goats (Breeding) > 636.390 824 Goats (Breeding and reproduction methods) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 02 Nov 2017 06:15 |
Last Modified: | 28 Sep 2020 12:34 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/4775 |
Actions (login required)
View Item |