Uji Kemampuan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica) Sebagai Biokoagulan dengan Variasi Kecepatan Pengadukan dan Dosis untuk Menurunkan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS) dan Kekeruhan Pada Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit

Julio, Afif Wanda (2017) Uji Kemampuan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica) Sebagai Biokoagulan dengan Variasi Kecepatan Pengadukan dan Dosis untuk Menurunkan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS) dan Kekeruhan Pada Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pesatnya perkembangan industri saat ini dapat menimbulkan dampak positif bagi negara salah satunya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun disisi lain, perkembangan industri yang pesat dapat menimbulkan masalah baru yaitu permasalahan limbah dan pencemaran lingkungan. Industri penyamakan kulit merupakan industri yang mengolah kulit mentah (hides/skins) menjadi kulit samakan (leather) yang siap untuk dibuat sebagai bahan jadi. Limbah cair industri penyamakan kulit mengandung bahan organik dan kadar logam berat yang tinggi sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Salah satu teknik pengolahan limbah cair secara kimia adalah koagulasi. Biji asam jawa merupakan salah satu koagulan alami yang dapat digunakan dalam pengolahan limbah cair. Biji asam jawa dapat digunakan sebagai alternatif koagulan alami karena biji asam mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan partikel dan mempercepat proses pengendapan. Metode pengambilan sampel limbah sebagai bahan penelitian adalah grab sampling atau pengambilan sampel sesaat dalam mengambil sampel air limbah yang akan digunakan sebagai bahan perlakuan. Titik pengambilan sampel limbah ini berada pada kolam aerasi IPAL industri penyamakan kulit. Perlakuan menggunakan masing-masing 1 liter air limbah untuk kemudian diberikan biokoagulan yang berasal dari biji asam jawa. Proses pengadukan dilakukan dengan menggunakan magnetic stirrer. Rancangan perlakuan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu faktor A (dosis) xii dengan tiga level yaitu 2500 mg/L, 3000 mg/L dan 3500 mg/L dan Faktor B (kecepatan pengadukan) dengan tiga level yaitu 130/70 rpm, 180/80 rpm dan 230/90 rpm dan diulang sebanyak tiga kali. Parameter limbah yang akan diuji dalam penelitian ini adalah kadar COD (Chemical Oxygen Demand), TSS (Total Suspended Solid) dan kekeruhan. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa koagulan dari biji asam jawa mampu menurunkan kadar COD mencapai 91,40%, kadar TSS mencapai 99,34% dan turbiditas mencapai 93,27%. Kadar akhir dari parameter COD,TSS dan turbiditas dari penelitian ini juga telah mencapai baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur No 52 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri dan / atau Kegiatan Industri Lainya.

English Abstract

The rapid industrial development lead to positive impact for the country like community welfare improvement. On the other hand, rapid industrial development can lead to new problems of waste and environmental pollution. The tannery industry is an industry that processes raw leather (hides / skins) into leather that ready to be used as finished material. Tannery liquid waste contains organic matter and high levels of heavy metals that can cause environmental pollution. One of the chemical wastewater treatment techniques is coagulation. Tamarind seed is one of the natural coagulants that can be used to decrease contaminant. Tamarind seeds can be used as an alternative natural coagulant because Tamarind seeds has the ability to collect contaminant particles and accelerate the process of sedimentation. The method that used in this study is experimental method. Waste sampling as a research material in this study is using grab sampling method. Sampling point that used is in the aeration pool of tannery wastewater treatment plant. The treatments are using 1 liter of wastewater then given by biocoagulant from tamarind seeds. The stirring process is carried out using a magnetic stirrer. The experimental design that used is a randomized block design with 2 factors : factor A (dose) with three levels, there are 2500 mg/L, 3000 mg/L ,3500 mg/L and Factor B (stirring speed) with three levels, there are 130/70 rpm, 180/80 rpm and 230/90 rpm, repeated three times. The waste parameters to be tested in this research are COD (Chemical Oxygen Demand), TSS (Total Suspended Solid) and turbidity. The results of this study concluded that coagulant from tamarind seed can reduce the level of COD up to 91.40%, TSS levels up to 99.34% and turbidity up to 93.27%. The final amount of COD, TSS and turbidity parameters of this study has also reached the quality standard set by the government based on Peraturan Gubernur Jawa Timur No 52 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri dan / atau Kegiatan Industri Lainya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2017/457/051709305
Uncontrolled Keywords: Biji Asam Jawa, Industri Penyamakan Kulit, , Kecepatan Pengadukan, Koagulasi, Limbah Penyamakan Kulit
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 628 Sanitary engineering > 628.4 Waste technology, public toilets, street cleaning > 628.43 Liquid wastes
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 17 Oct 2017 03:35
Last Modified: 22 Oct 2020 07:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/3788
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item