Andayani, Dian Wuri (2017) Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi (Vacuum Microvawe Assisted Extraction Dan Ultrasound Assisted Extraction) Terhadap Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri Empat Galur Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.) Lokal Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Cabai rawit memiliki kandungan capsaisinoid (penyebab rasa pedas) yang lebih tinggi dibanding cabai jenis lainnya, serta memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan buah-buahan. Kandungan senyawa fitokimia pada cabai rawit juga beragam, seperti tanin, flavonoid, alkaloid, antraquinon, fenol, saponin, glikosida, terpenoid, limonoid dan karotenoid. Potensi senyawa bioaktif tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal dalam bentuk ekstrak cabai, dimana dalam proses pembuatannya dipengaruhi oleh metode ekstraksi dan jenis galur. Saat ini metode ekstraksi konvensional telah ditinggalkan dan beralih pada metode ekstraksi non konvensional seperti Vaccum Microwave Assisted Extraction/VMAE dan Ultrasound Assisted Extraction/UAE. Kelebihan dari kedua metode tersebut adalah waktu yang lebih singkat, penggunaan pelarut yang lebih sedikit, hasil yang lebih melimpah, harga yang lebih murah, serta lebih sederhana dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan metode VMAE dan UAE terhadap kandungan senyawa kimia, aktivitas antioksidan dan antimikroba ekstrak empat galur cabai rawit (Capsicum frutescens L.) lokal Malang. Penelitian tahap I disusun menggunakan RAK dengan tujuan mencari lama waktu ekstraksi (5, 10 dan 15 menit) dan rasio bahan:pelarut (1:5, 1:10 dan 1:15) terbaik yang memberikan hasil kandungan capsainoid, total fenol, total flavonoid dan vitamin C tertinggi pada metode VMAE. Perlakuan terbaik diperoleh dari lama waktu ekstraksi 15 menit dan rasio bahan:pelarut = 1:15. Penelitian tahap II disusun menggunakan RAK dengan tujuan mencari lama waktu ekstraksi (5, 10 dan 15 menit) dan rasio bahan:pelarut (1:5, 1:10 dan 1:15) terbaik yang memberikan hasil kandungan capsainoid, total fenol, total flavonoid dan vitamin C tertinggi untuk metode UAE. Perlakuan terbaik diperoleh dari lama waktu ekstraksi 15 menit dan rasio bahan:pelarut = 1:10. Penelitian tahap III disusun menggunakan RAK dengan faktor perbedaan metode ekstraksi (VMAE dan UAE) serta jenis galur (G2, G4, G5 dan GPasar) terhadap rendemen, kandungan capsaisin, dihidrocapsaisin, total fenol, flavonoid, vitamin C, aktivitas antioksidan dan antibakteri ekstrak cabai rawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ekstraksi maupun jenis galur memberikan perbedaan yang signifikan pada semua parameter pengamatan. Ekstrak UAE memiliki kandungan capsaisin dan dihidrocapsaisin yang lebih tinggi, sedangkan ekstrak VMAE memiliki total fenol, flavonoid dan vitamin C yang lebih tinggi. Aktivitas antioksidan dan antibakteri pada ekstrak VMAE lebih tinggi dibanding ekstrak UAE. Galur G5 memiliki kandungan capsaisin yang lebih tinggi, sedangkan galur G2 memiliki kandungan total fenol, flavonoid dan vitamin C lebih tinggi dibanding galur lainnya. Profil ekstrak galur G2 melalui analisa GCMS menunjukkan bahwa pada ekstrak VMAE terdeksi 42 senyawa penyusun, dimana senyawa dominan adalah 1,2-mono (2-ethylhexyl) ester benzenedicarboxylic acid, capsaisin dan dihidrocapsaisin. Sedangkan pada ekstrak UAE terdeteksi 33 senyawa penyusun dimana capsaisin dan dihidrocapsaisin merupakan senyawa dominan.
English Abstract
The capsaisinoid and vitamin C of chilli peppers is higher than other types of chili and fruits. In addition, chilli pepper has various phytochemical compounds, such as tannins, flavonoids, alkaloids, anthraquinone, phenols, saponins, glycosides, terpenoids, limonoid and carotenoids The potential of bioactive compounds can be utilized optimally in the form of chili extract, which in the manufacturing process was influenced by the method of extraction and the type of strain. Currently, conventional extraction method is no longer used and switched to non-conventional extraction methods such as Vaccum Microwave Assisted Extraction/VMAE and Ultrasound Assisted Extraction/UAE. The advantages of both methods are shorter time, less solvent usage, more abundant results, cheaper, and simpler and more efficient. The purpose of this research was to know the difference of VMAE and UAE method on chemical compound, antioxidant and antimicrobial activity of four genotypes local Malang chili pepper (Capsicum frutescens L.) extract. The first stage of this study was prepared using Randomized Block Design (RBD) to finding the best extraction time (5, 10 and 15 minutes) and the best sample:solvent ratio (1:5, 1:10 and 1:15) that has higher capsainoid, total phenol, flavonoids and vitamin C content in the VMAE method. The best treatment was obtained from the extraction time of 15 minutes and the sample:solvent ratio = 1:15. The second stage was prepared using RBD to finding the best extraction time (5, 10 and 15 minutes) and the best sample:solvent ratio (1:5, 1:10 and 1:15) that has capsainoid, total phenol, flavonoids and vitamin C content in the UAE method. The best treatment was obtained from 15 minutes extraction time and sample:solvent ratio = 1:10. The third stage was prepared using RBD with different factor of method extraction (VMAE and UAE) and genotypes types (G2, G4, G5 dan GPasar) on yield, capsaicin, dihydrocapsaisin, total phenol, flavonoids, vitamin C content, antioxidant and antibacterial activity of chilli extract. The results showed that the extraction method and genotypes type gave a significant difference in all observation parameters. The UAE extract has higher capsaicin and dihydrocapsaicin content, while VMAE extract has a higher total of phenols, flavonoids and vitamin C. Antioxidant and antibacterial activity in VMAE extract was higher than UAE extract. The G5 has a higher capsaicin content, while the G2 has a higher total phenol, flavonoid and vitamin C content than the other genotypes. The G2 extract was analyzed by GCMS and detected 42 compounds in the VMAE extract, in which the dominant compound was 1,2-mono (2-ethylhexyl) ester benzenedicarboxylic acid, capsaicin and dihydrocapsaisin. While in UAE extract detected 33 compound, in which capsaicin and dihydrocapsaisin was the dominant compound.
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | TES/547/AND/p/2017/041709015 |
| Uncontrolled Keywords: | EXTRACTION (chemistry), ORGANIC COMPOUNDS - ANALYSIS, CHILI, MICROWAVES, ULTRASONIC, ANTIOXIDANTS, ANTIBIOTICS |
| Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 547 Organic chemistry |
| Divisions: | S2/S3 > Magister Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 02 Oct 2017 04:48 |
| Last Modified: | 30 Nov 2021 02:50 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/3076 |
Preview |
Text
BAGIAN DEPAN.pdf Download (857kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (108kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB II.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB III.pdf Download (126kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB IV.pdf Download (304kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB V.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB VI.pdf Download (102kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (368kB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |