Syah, Mugh Dzin (2017) Penentuan Setting Level Optimal Pada Pembuatan Briket Campuran Limbah Daun Kering Nilam dan Sekam Padi dengan Metode Taguchi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Peningkatan jumlah konsumsi minyak bumi yang tidak diiringi dengan peningkatan kinerja produksi, menyebabkan Indonesia mengalami defisit minyak. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah krisis energi adalah mencari energi alternatif dari limbah biomassa yang belum optimal pemanfaatannya. UKM. Nilam Sari merupakan salah satu usaha yang memproduksi minyak nilam, selama ini pengelolaan limbah daun kering nilam hasil penyulingan pada UKM ini hanya sebatas dibakar biasa. Selain limbah daun kering nilam, limbah sekam padi juga merupakan limbah biomassa yang sangat potensial dimana pengelolaan limbahnya juga belum optimal. Pengelolaan limbah daun kering nilam dan limbah sekam padi ini dapat dioptimalkan dengan membuat inovasi berupa produk briket. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan menentukan kombinasi yang paling cocok dari faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kalor briket, sehingga didapatkan nilai kalor yang optimal dengan metode Taguchi. Nilai kalor yang menjadi acuan adalah SNI 01- 6235-2000 dengan nilai kalor minimal 5000 cal/gr dan Permen ESDM No 47 tahun 2006 dengan nilai kalor minimal 4400 cal/gr. Pada penelitian ini dilakukan eksperimen Taguchi dengan menggunakan Orthogonal Array L9(34), yang terdiri dari 4 faktor kontrol dan 3 level faktor yaitu faktor A persentase arang limbah daun kering nilam : arang sekam padi (25% : 75%, 50% : 50%, 75% : 25%), faktor B persentase perekat (10%, ,15%, 20%), faktor C ukuran partikel arang (40 mesh, 50 mesh, 60 mesh) dan faktor D lama pengeringan (2 hari, 3 hari, 4 hari). Selanjutnya data hasil eksperimen dilakukan perhitungan ANOVA nilai rata-rata dan signal to noise ratio, perhitungan interval kepercayaan, dan pemilihan setting level optimal. Berdasarkan hasil eksperimen diketahui bahwa setting level faktor optimal pada faktorfaktor kontrol yaitu faktor A level 1 (persentase arang limbah daun kering nilam : arang sekam padi; 25% : 75), faktor B level 1 (persentase perekat 10%), faktor C level 1 (ukuran partikel arang 40 mesh) dan faktor D (lama pengeringan 4 hari). Kemudian dilakukan eksperimen konfirmasi untuk validasi terhadap eksperimen yang telah dilakukan. Hasil eksperimen konfirmasi menunjukkan bahwa nilai rata-rata pengukuran dan nilai SNR masih dalam interval kepercayaan prediksi, sehingga eksperimen Taguchi dapat diterima. Ratarata nilai kalor yang dihasilkan dari setting level optimal adalah 4033,53 cal/gr, nilai tersebut masih berada dibawah SNI maupun Permen ESDM, hal ini disebabkan oleh karakteristik dari bahan baku limbah yang digunakan pada pembuatan briket.
English Abstract
Increasing the amount of oil consumption that is not accompanied by increasing production performance, causing oil deficit in indonesia. One effort that can be done to prevent the energy crisis is to seek alternative energy from biomass waste that has not been optimally utilized. Nilam Sari is one of the businesses that produce patchouli oil, so far the waste management of dry patchouli leaves in this business is limited to ordinary burned. In addition to dry patchouli leaves, rice husk waste is also a potential biomass waste where waste management is also not optimal. Waste management of patchouli leaves and rice husk can be optimized by making innovation in the form of briquette product. This research was conducted to find out the influence and determine the most suitable combination of factors that affect the heat value of briquettes, in order to obtain optimal heat value with Taguchi method. The heat value referred to is SNI 01-6235-2000 with a heat value of at least 5000 cal/gr and ministrial ESDM regulation No 47 of 2006 with a minimum heat value of 4400 cal/gr. In this research, the experiment of Taguchi was performed using Orthogonal Array L9 (34), consisting of 4 control factors and 3 levels of factor, that is factor A percentage of dry patchouli leaves charcoal: rice husk charcoal (25%: 75%, 50%: 50% , 75%: 25%), factor B adhesive percentage (10%, 15%, 20%), factor C charcoal particle size (40 mesh, 50 mesh, 60 mesh) and factor D drying duration (2 days, 3 days , 4 days). Further experimental data results calculated ANOVA for average value and signal to noise ratio, calculation of confidence interval, and selection of optimal level setting. Based on the experimental results, it is known that the optimal level factor setting on the control factors is the factor A level 1 (percentage of dry patchouli leaves charcoal: rice husk charcoal, 25%: 75), factor B level 1 (10% adhesive percentage), factor C Level 1 (charcoal particle size 40 mesh) and factor D level 3 (4 days drying duration ). Then a confirmation experiment for validation of the experiment has been performed. The results of the confirmatory experiments show that the mean values and SNR values are still within the predicted confidence interval, so the Taguchi experiment is acceptable. The average heat value generated from the optimal level setting is 4033.53 cal / gr, the value is still below SNI or ministrial ESDM standards, due to the characteristics of the waste raw materials used in the manufacture of briquettes.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2017/952/051708795 |
Uncontrolled Keywords: | Limbah Daun Nilam, Sekam Padi, Briket, Nilai Kalor, Taguchi |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 662 Explosives of explosives, fuels, related products > 662.8 Other fuels > 662.88 Biomas as fuel |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 25 Sep 2017 07:27 |
Last Modified: | 25 Nov 2024 07:45 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2922 |
Text
Mugh Dzin Syah_135060700111003.pdf Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |