Nau, Getrudis Wilhelmina (2017) Pengaruh Variasi Panjang Pemangkasan Batang Utama Terhadap Karakter Morfologi Dan Fisiologi Tiga Genotipe Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.) Komersial. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variasi panjang pemotongan batang utama terhadap jumlah nodus, jumlah cabang, persentase tunasbercabang, dan panjang tunas-lateral pada tiga genotipe cabai komersial serta efek variasi pemotongan batang utama terhadap kandungan auksin dan sitokinin serta rasio auksinsitokinin. Penelitian ini diawali dengan menyemaikan biji pada bak perkecambahan. Setelah semaian berumur 29 hari (mempunyai 4-5 daun), semaian dipindahkan ke polibag. Tujuh belas hari setelah pindah tanam dilakukan pemotongan satu nodus (R1) atau tiga nodus (R3). Sebagai kontrol tanpa pemotongan (R0). Dua minggu setelah pemotongan dilakukan analisis auksin dan sitokinin. Analisis auksin atau sitokinin dilakukan pada satu nodus dibawah pemotongan (NU) dan pada nodus ke dua dari bawah (ND). Sementara pada tanaman kontrol dilakukan pada nodus 1, nodus 3 dari atas dan nodus kedua dari bawah. Metode ekstraksi auksin dan sitokinin sesuai dengan metode Unyanyar yang dimodifikasi. Penghitungan jumlah nodus, jumlah cabang dan pengukuran panjang tunas lateral pada nodus ke dua dari bawah dilakukan pada akhir fase vegetatif. Pengamatan kualitatif auksin dan sitokinin dilakukan menggunakan KLT, bercak yang terbentuk pada KLT dikerok kemudian diukur kandungan auksin dan sitokininnya menggunakan spektrofotometer. Berdasarkan pengamatan jumlah nodus yang dilakukan pada akhir fase vegetatif pada tanaman kontrol G1, G2, G3 diperoleh masing-masing 19 nodus, 11 nodus, dan 18,3 nodus. Pemotongan nodus nomor 1 (R1) atau nomor 3 (R3) menghasilkan tanaman dengan jumlah nodus yang lebih rendah dibandingkan tanaman kontrol. Tanaman R3 dari masing-masing genotip G1, G2, dan G3 mempunyai jumlah nodus terendah. Penghitungan jumlah cabang pada masing-masing genotip tanaman kontrol sebanyak masing-masing 6, 1, dan 4 cabang. Pemotongan satu nodus masing-masing genotipe sebanyak 9, 7 dan 5 cabang, sedangkan pada pemotongan 3 nodus masing-masing genotipe sebanyak 6, 6 dan 4 cabang. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemotongan batang utama dapat meningkatkan jumlah cabang terutama pada G2 menunjukkan bahwa G2 termasuk tanaman yang memiliki dominansi apikal kuat. Sedangkan pada G1 dan G3, pemotongan batang utama tidak berpengaruh secara nyata, kecuali pada G1 untuk pemangkasan pada nodus nomor 1. Hal ini mengindikasikan bahwa G3 dan G1 termasuk tanaman yang memiliki dominansi apikal lemah. Penghitungan persentase antara jumlah tunas yang terbentuk terhadap jumlah total nodus dari masing-masing genotip (G1, G2, G3) pada tanaman kontrol sebesar masing-masing 33%, 13,3%, 23,9%. Pemotongan nodus nomor 1 dari masing-masing genotip menghasilkan rasio sebesar 93,27%, 90,47%, 78,56%, sedangkan pada pemotongan nodus nomor 3 menghasilkan rasio sebesar 91,07%, 82,73%, 78,33%. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemotongan nodus nomor 1 atau nomor 3 tidak menunjukkan perbedaan nyata dalam penghitungan presentase tunas yang terbentuk. Pengukuran panjang tunas lateral pada nodus nomor dua dari bawah menunjukkan hasil yang menarik. Tanaman kontrol G2 menghasilkan panjang pengukuran 0,17 cm,
English Abstract
The purpose of this study was to analyze the effect of variation in the length of cutting the main stem to the number of produced nodes, branch, the percentage of shootbranched formed, and the length shoot-braching in three genotypes of commercial chilies (G1, G2, G3) and the effects of variations in cutting the main stem to the content of both auxin and cytokinin as well as auxin-cytokinin ratio. This study began with sowing the seeds in the germination tray. After a 29 day-old seedlings (has 4-5 leaves), seedlings were transferred to polybags. Seventeen days after transplanting, It was cutone node (R1) or three nodes (R3) from top of main stem. As a control it was without cutting (R0) of main stem.Two weeks after the cutting was done analysis of auxin and cytokinin. The analysis of auxin and cytokinin were done on one node below cutting (NU) and node no. 2 from the bottom (ND). While for the control plants, the analysis of auxin and cytokinin were performed at node 1, node 3 from the top and second node from the bottom. The extraction method of auxin and cytokininwere accordance with modified Unyanyar method, the calculation of the number of nodes and measuring shoots length on second node from the bottom was done at the end of vegetative phase. Observation qualitative auxin and cytokininwereperformed using TLC, the formed-spot on TLC were scraped then measured the its content of auxin and cytokinins using spectrophotometer. Based on observation number of nodes in the end vegetative stage to the control plants G1, G2, G3 had 19 nodes, 11 nodes and nodes 18.3 respectively. Cutting node number 1 (R1) or No. 3 (R3) generated plants with the number of nodes which were lower than control plants. R3 plants of each genotype G1, G2, and G3 had the lowest number of nodes. Calculation of the branch on each genotype on the control plant were 6, 1, 4 branch respectively. Cutting node number 1 of each genotype had 9, 7, 5 branch while the node cutting the number 3 had 6, 6, 4 branch. This result show that G2 including the plant that has strong apical dominance. While in G1 and G3 the base branch pruning cannot impact in real, except in G1 pruning for the G3 pruning. This case indicated that G3 and G1 include the plant that has weak apical dominance. Calculation of the percentage the number of nodes that produce shoots to total number nodes of each genotype (G1, G2, G3) on the control plants were 33%, 13.3%, 23.9% respectively. Cutting node number 1 of each genotype had percentage of 93.27%, 90.47%, 78.56%, while the node cutting the number 3 had percentage of 91.07%, 82.73%, 78.33%. Statistical analysis showed that nodal cutting of node number one and number three were not significantly differences in the calculation of percentage lateral shoot formed.Measurement length lateral shoots at a node number two from the bottom showed interesting results. G2 control plants produced measurement 0.17 cm, G3 control was 1.9 cm, and the plant G1 was 10.17 cm. Cutting nodes no.1 produced lateral shoots with a length of 3.6 cm (G2), 7.3 cm (G3), 8.33 cm (G1). While cutting node no 3 generated different phenomena. G2 lateral shoot length was longer than the cutting node number 1 i.e 5.3 cm, while the G1 and G3 generate lateral with a size shorter than the cutting node number 1. From these data (percentage of the
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/633.84/NAU/p/2017/041704828 |
Uncontrolled Keywords: | CHILI, STEM CELLS |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.8 Other crops grown for industrial processing > 633.84 Hot spices |
Divisions: | S2/S3 > Magister Biologi, Fakultas MIPA |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 17 Jul 2017 03:09 |
Last Modified: | 24 Dec 2020 10:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/273 |
Preview |
Text
GETRUDIS WILHELMINA NAU.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |