Wicaksono, Agung Pribadi and Ramadhani, Febriza (2017) Optimasi Kecepatan Pengadukan Dan Dosis Koagulan Fecl3 Dan Kitosan Dalam Penurunan Turbiditas Asam Humat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Air gambut merupakan sumber air potensial yang dapat digunakan sebagai air bersih jika diolah terlebih dahulu. Salah satu proses pengolahan yang dapat digunakan adalah dengan metode koagulasi.. Penambahan senyawa kimia seperti koagulan perlu dilakukan agar terjadinya proses koagulasi. Salah satu koagulan yang sering digunakan adalah Besi (III) Klorida (FeCl3.6H2O). Untuk meningkatkan hasil koagulasi perlu ditambahkan sebuah koagulan pendukung. Mekanisme dari koagulan pendukung ini adalah dengan membentuk jembatan antar partikel koloid, flok, maupun presipitat yang telah terbentuk sehingga prosentase penghilangannya dapat meningkat. Salah satu jenis koagulan polimer organik yang ramah lingkungan adalah kitosan. Dalam proses koagulasi, hal yang dapat memengaruhi hasil koagulasi adalah kecepatan pengadukan dan dosis kaogulan yang digunakan. Kecepatan pengadukan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi proses koagulasi. Kecepatan pengadukan menyatakan energi yang dibutuhkan dalam proses koagulasi. Penetuan kondisi optimum koagulasi dilakukan dengan variasi kecepatan pengadukan (20, 30, 40, dan 50 RPM) dan volume koagulan FeCl3.6H2O 80 ppm (5, 10, 15, 25, dan 20 ppm). Sedangkan untuk mengetahui pengaruh kitosan dilakukan koagulasi dengan variasi volume kitosan 10 ppm (5, 10, 15, 20 dan 25 ppm). Proses koagulasi dilakukan dengan menggunakan Jar Test dan dianalisa menggunakan analisa turbiditas dan jumlah padatan terlarut. Proses koagulasi dengan penambahan kitosan semakin memberikan hasil yang lebih maksimal jika dibandingkan dengan tanpa adanya kitosan yang ditunjukkan dengan persentase penurunan kekeruhan dan jumlah padatan terlarut. Pada penentuan kecepatan pengadukan dan volume koagulan FeCl3.6H2O, diperoleh nilai kecepatan pengadukan optimum adalah 20 RPM dan volume FeCl3.6H2O 80 ppm sebesar 15 ml dengan penurunan kekeruhan sebesar 74,31% dan jumlah padatan terlarut sebesar 90,95%. Sedangkan dengan adanya penambahan kitosan, semakin tinggi dosis kitosan yang ditambahkan semakin meningkat pula persentase kekeruhan dan jumlah padatan, yakni sebesar 99,54% dan 99,05%.
English Abstract
Peat water is a potential water source that can be used as clean water if processed first. One of the processing process that can be used is by coagulation method. The addition of chemicals such as coagulant needs to be done in order. One of the most commonly used coagulants is Iron (III) Chloride (FeCl3.6H2O). To increase the coagulation result it is necessary to add a coagulant aid. The mechanism of this coagulant aid is to form a bridge between colloidal particles, flocs, or precipitates that have been formed so that the percentage of removal can increase. One type of organic environmentally friendly polymer coagulant is chitosan. In the coagulation process, the things that can affect the coagulation result are the speed of stirring and the dosage of the coagulant used. The speed of stirring is one of the important factors in the development of coagulation process. The speed of stirring states the energy needed in the coagulation process. The determination of the optimum conditions of coagulation was carried out with variations of stirring rate (20, 30, 40, and 50 RPM) and volume coagulant of FeCl3.6H2O 80 ppm (5, 10, 15, 25, and 20 ml). While to know chitosan coagulation with chitosan volume variation 10 ppm (5, 10, 15, 20 and 25 ml). The coagulation process is done by using Jar Test and analyzed using turbidity analysis and total dissolved solids. The coagulation process with the addition of chitosan increasingly gives maximum results when compared with the absence of chitosan indicated by the percentage decrease of turbidity and the amount of dissolved solids. In determination of stirring speed and coagulant volume of FeCl3.6H2O, the optimum agitation velocity value was 20 RPM and FeCl3.6H2O 80 ppm volume of 15 ml with turbidity decrease of 74.31% and the total dissolved solid was 90.95%. Meanwhile, with the addition of chitosan, the higher doses of chitosan added also increased the percentage of turbidity and total dissolved solid, which is 99.54% and 99.05% repectively.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2017/897/051708740 |
Uncontrolled Keywords: | Asam humat, FeCl3.6H2O, kitosan, koagulasi |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 628 Sanitary engineering > 628.1 Water supply > 628.16 Testing analysis, treatment, pollution countermeasures > 628.162 Treatment |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Kimia |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 15 Sep 2017 06:24 |
Last Modified: | 05 Dec 2020 10:40 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2574 |
Preview |
Text
Agung Pribadi Wicaksono, Febriza Ramadhani .pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |