Indonesian Loan Words As Pronounced By Minangkabaunese Sellers In Citra Niaga Market Jombang East Java: A Study On Phonological Processes

Ditiya, Nikita (2017) Indonesian Loan Words As Pronounced By Minangkabaunese Sellers In Citra Niaga Market Jombang East Java: A Study On Phonological Processes. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Proses fonologi merupakan proses dimana perubahan fonologis terjadi pada beberapa segmen dalam sebuah kata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi proses fonologis yang ada dalam pengucapan bahasa Indonesia serapan oleh para pedagang penutur bahasa Minang di Pasar Citra Niaga Jombang dan menemukan proses fonologi yang paling sering muncul. Peneliti menggunakan 50 kata serapan bahasa Indonesia dari bahasa Inggris yang diucapkan oleh pedagang penutur bahasa Minang yang ada di Pasar Citra Niaga Jombang sebagai data dalam penelitian ini. Peneltian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan menggunakan teori dari Lass (1991) untuk menganalisis data. Subjek dari penelitian ini merupakan penutur Minangkabau asli yang telah tinggal di Jombang selama minimal 10 tahun. Berdasarkan hasil dari penelitian, telah ditemukan bahwa hampir semua tipe dari teori perubahan fonologis yang dikemukakan oleh Lass (1991) terjadi ketika penutur Minangkabau mengucapkan kata Indonesia serapan dari bahasa Inggris. Proses-proses fonologis yang muncul antara lain (1)asimilasi (assimilation) dan disimilasi (dissimilation); (2)kekuatan fonologis (phonological strength) yang terdiri dari pelemahan (lenition) dan penguatan bunyi (fortition); (3)proses keseluruhan segmen (whole segment process) yang terdiri dari anaptyxis, aphaeresis, syncope, apocope, and metathesis. Dari 50 kata searapan yang diucapkan Para pedagang Minangkabau di Pasar Citra Niaga, ada 5 kata serapan yang mengalami 2 proses fonologis. Sehingga ada total 55 kata serapan yang melalui proses fonologis, peneliti menemukan bahwa proses fonologis yang paling sering muncul adalah penguatan bunyi (fortition) yang terjadi pada 18 kata serapan. Penutur Minangkabau di pasar Citra Niaga Jombang cenderung menggunakan penguatan bunyi (fortition) karena karakteristik bunyi penutur Minangkabau di pasar Citra Niaga Jombang lebih kuat dari bunyi Bahasa Inggris. Peneliti juga menemukan perbedaan cara pengucapan kata oleh penutur Minangkabau di pasar Citra Niaga Jombang, ini dikarenakan karena kedua subjek berasal dari daerah asal yang berbeda di Sumatra Barat. Untuk para peneliti selanjutnya dengan topik penelitian yang sama, disarankan untuk memilih objek lainnya untuk dianalisis. Objek yang dipilih bisa merupakan bahasa dari wilayah lain yang belum pernah diteliti sebelumnya seperti bahasa Sunda atau Batak.

English Abstract

Phonological process is a process where phonological change happens in some segments of a word. The aims of this study are to identify the phonological processes that are used in Indonesian loan words as pronounced by Minangkabaunese sellers in Citra Niaga Market Jombang and find the most frequent phonological process that occurs. The researcher collected 50 Indonesian loan words from English that are pronounced by Minangkabaunese sellers in Citra Niaga Market Jombang as the data of this research. This research used descriptive qualitative method and the theory from Lass (1991) to analyze the data. The subjects of this research are two native speakers of Minangkabaunese that have been living in Jombang for minimum 10 years. Based on the result of analysis, it was revealed that almost all types of phonological process proposed by Lass (1991) occurred when the Minangkabaunese speakers pronounced Indonesian loan words from English. Phonological processes that occur are (1) assimilation and dissimilation; (2) phonological strength that consists of lenition and fortition; (3) whole segment process that consists of anaptyxis, aphaeresis, syncope, apocope and metathesis. From the 50 Indonesian loan words pronounced by Minangkabaunese in Citra Niaga Market Jombang, 5 words undergo 2 processes of phonology resulting in 55 phonological processes. It was found that the mostly occurred phonological process is fortition process which happened in 18 words. The Minangkabaunese tends to use fortition process because the characteristic of sound in the Minangkabaunese in Citra Niaga Market Jombang is stronger than English sound. Furthermore, the different ways of pronunciation by the subjects are caused by the differences in the subjects’ places of origin in West Sumatra. For the next researchers with the same research topic, it is suggested to choose other objects to be analyzed. The object can be a language from certain areas that have never been analyzed such as Sundanese or Bataknese.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2017/582/051707362
Uncontrolled Keywords: Proses fonologis, kata serapan, bahasa Minangkabau, pasar Citra Niaga Jombang.
Subjects: 400 Language > 414 Phonology and phonetics of standard forms of languages
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 08 Sep 2017 06:59
Last Modified: 05 Nov 2020 05:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2270
[thumbnail of NIKITA DITIYA.pdf]
Preview
Text
NIKITA DITIYA.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item