Maridjo, Herry (2004) Pengaruh Orientasi Pasar Dan Strategi Generek Terhadap Kinerja Perusahaan: Dengan Lingkungan Pemasaran Sebagai Variabel Moderator (Studi Empirik Pada Industri Hotel Melati Di Daerah Istimewa Yogyakarta). Doktor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Industri hotel melati merupakan industri yang strategis dan prospektif bagi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal ini terkait dengan kota Yogyakarta sebagai kota budaya sehingga merupakan daerah tujuan wisata baik bagi wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman). Sejalan dengan menariknya bisnis hotel, jumlah hotel di kota Yogyakarta khususnya maupun DIY pada umumnya dari tahun ke tahun terus bertambah. Bertambahnya jumlah hotel ini tentu menimbulkan persaingan yang semakin ketat antar hotel dalam industri, sementara industri hotel memiliki sifat peka terhadap lingkungan pemasaran yang berubah. Keadaan ini memungkinkan perlunya pihak manajemen menggunakan pandangan pemasaran baru yaitu orientasi pasar dan menawarkan keunikan jasanya dengan tetap pada harga yang bersaing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh orientasi pasar dan strategi generik terhadap kinerja perusahaan dengan lingkungan pemasaran sebagai variabel moderator pada industri hotel melati. Secara rinci tujuan penelitian ini: (1). untuk menganalisis pengaruh orientasi pasar terhadap strategi generik yang dilakukan perusahaan: (2).untuk menganalisis pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja yang dicapai perusahaan: (3).untuk menganalisis pengaruh strategi generik terhadap kinerja yang dicapai perusahaan, dan; (4).untuk mengidentifikasi pengaruh gejolak pasar, intensitas persaingan, tekanan yang diakibatkan oleh isu terorisme, isu bom, nilai tukar rupiah terhadap valuta asing, dan keadaan ekonomi terhadap kuat lemahnya pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja yang dicapai perusahaan. Lokasi penelitian di Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kawasan Wisata Kaliurang, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul. Populasi penelitian ini adalah 313 buah hotel melati yang tersebar di seluruh wilayah DIY, dan sampel sebesar 70% atau 219 buah hotel. Unit sampel penelitian ini adalah hotel melati, sedangkan respondennya para manajer hotel. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara proportional area random sampling. Instrumen utama yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner (khususnya mengenai butir-butir orientasi pasar) yang dipakai mengacu pada kuesioner yang dibuat oleh Narver dan Slater (1990) dan telah direvisi oleh Kumar et al. (1997). Kuesioner diantar langsung ke tempat responden (bukan per pos). Isian jawaban dari responden dikonversi dalam skala Likert 5 poin. Di samping data primer yang dikumpulkan lewat kuesioner ada data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti dari: BPS, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dan Jurnal. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan analisis structural equation modeling (SEM), dengan Program AMOS versi 4.01. Sebelum analisis untuk ' i melihat kausalitas antar variabel yang dihipotesiskan terlebih dahulu dilakukan uji validitas, uji reliabilitas dan analisis faktor konfirmatori. Hasil-hasil uji tersebut memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. Temuan penelitian ini adalah: (1). orientasi pasar dalam industri hotel melati terdiri dari orientasi pada pelanggan, orientasi pada pesaing, koordinasi antar fungsi, fokus jangka panjang dan profitabilitas. Hal ini berarti bahwa para manajer dalam industri hotel melati telah menggunakan pandangan pemasaran baru yaitu orientasi pasar secara penuh; (2). Lambda untuk strategi diferensiasi jauh lebih besar dibanding dengan Lambda untuk strategi biaya rendah. Keadaan ini menggambarkan bahwa dalam industri hotel melati faktor keunikan/kekhasan penawaran jauh lebih penting/menentukan dibanding dengan faktor harga; (3). ROI dan ROR sama pentingnya dalam menentukan ukuran kinerja; (4). Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap strategi generik yang dilakukan perusahaan; (5). Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap kinerja yang dicapai perusahaan; (6). Strategi generik berpengaruh positif terhadap kinerja yang dicapai perusahaan; (7). Variabel lingkungan pemasaran yang memperkuat pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja adalah gejolak pasar, intensitas persaingan, isu terorisme, Isu bom dan nilai tukar rupiah terhadap valuta asing, sedangkan keadaan ekonomi yang membaik bersifat memperlemah pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja.
English Abstract
Melati hotel industry is a strategic and prospective one at the Special Territory of Yogyakarta province (DIY). This is related to the fact that Yogyakarta is the city of cultural center, therefore, the tourism destination for both domestic and foreign tourists. In line with the interesting hotel business, the number of hotel at the Yogyakarta is continually increasing from year to year. This increase creates a more escalating competition among hotels within the industry, while hotel industry is sensitive to the changing marketing environment. This condition requires the management to apply a new marketing vision, i.e., market-oriented vision, and to offer service uniqueness while keeping price at a competitive rate. This research was aimed at exploring the influence of market orientation and generic strategy on the company performance using the marketing environment as the moderator variable, in Melati hotel industry. In detail, the purposes of this research are: (1) to analyze the influence of market orientation on generic strategy implemented by the companies; (2) to analyze the influence of market orientation on the company’s performance; (3) to analyze the influence of generic strategy on the company’s performance; and (4) to identify the influences of market turbulance, competition intensity, distress resulted from terrorism and bombing issues, rupiah to foreign currencies exchange rates, and economic conditions on the intensity of market orientation influences upon the company’s performance. The location of study is the Special Territory of Yogyakarta, covering the Yogyakarta municipality, Sleman District, Kaliurang tourism area, Bantul and Gunungkidul Districts. The population of study is 313 hotels of Melati class distributed over the DIY areas, and the sample of study is 70% of the population or 219 hotels. Unit of research sample is Melati hotel, while the respondents are the hotel managers. The sample was drawn by a proportional area random sampling technique. Questionnaires were used as the main instruments for collecting the data. The questionnaires (especially those items for market orientation) refers to those modeled by Narver and Slater (1990) and has been revised by Kumar et. al. (1997). The questionnaires were directly delivered to the respondent sites (not via mails). The respondent entries were converted into Likert 5-point scale. In addition to the primary data collected from the respondents, the secondary data were collected from various sources such as BPS, Culture and Tourism Office, and Journals. The data were then analyzed by the structural equation modeling (SEM) analysis, using the AMOS Program of version 4.01. Before the analysis of the data to observe the causality among the variables being hypothesized, the data were tested for validity, reliability, and confirmatory factors. The results of the tests fulfill the required criteria. The results of the research show that: (1) market orientation in Melati hotel industry consists of orientation to customers, orientation to competitors, coordination among the functions, long-range focus and profitability, meaning that the managers in Melati hotel industry have applied a new marketing strategy, namely, full market-oriented; (2) the Lambda value for differentiation strategy is much higher than that for low cost strategy; this condition indicates that in Melati hotel industry, the uniqueness factor of supply is much more influential than price factor; (3) ROI and ROR are equally the same in determining the performance measurement; (4) market orientation has a positive influence on the generic strategy implemented by the company; (5) market orientation has a positive influence on the company’s performance; (6) generic strategy has a positive influence on the company’s performance; (7) marketing environment variables strengthening the influence of market orientation on performance are market turbulance, competition intensity, terrorism and bombing issues, and rupiah to foreign currency exchange rate, while the favorable economic conditions weaken the influence of market orientation on performance.
Item Type: | Thesis (Doktor) |
---|---|
Identification Number: | - |
Uncontrolled Keywords: | Orientasi pasar; strategi generik; kinerja; lingkungan pemasaran, dan; industri hotel melati-Market orientation, generic strategy, performance, marketing environment, and Melati hotel industry |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 31 Jul 2024 06:42 |
Last Modified: | 31 Jul 2024 06:42 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/226077 |
Text
HERRY MARSDJO.pdf Download (121MB) |
Actions (login required)
View Item |