Analisis Ekonomi Rumah Tangga Petani Dalam Usahatani Konservasi (Kasus Di Lahan Kering Jawa Timur Bagian Selatan)

Koestiono, Djoko (2004) Analisis Ekonomi Rumah Tangga Petani Dalam Usahatani Konservasi (Kasus Di Lahan Kering Jawa Timur Bagian Selatan). Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Lahan kering di Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk pembangunan pertanian di masa datang. Namun saat ini banyak lahan tersebut dalam kondisi kritis khususnya pada daerah lahan kering miring. Keadaan ini terjadi karena pelaksanaan pembangunan dan penerapan teknologi usahatani yang kurang memperhatikan kelestarian sumberdaya lahan, yang umumnya disebabkan karena lemahnya kondisi ekonomi petani. Oleh karena itu pemerintah Indonesia mengintroduksikan usahatani konservasi yang ditujukan untuk meningkatkan pendapatan petani dan memperbaiki lingkungan. Usahatani konservasi ini telah lama diintroduksikan, namun dalam kenyataannya dampak yang ditimbulkan relatif kecil. Hal ini terjadi karena pemerintah menggunakan instrumen kebijakan yang didasarkan pada pengaruhnya dalam aspek produksi saja, serta tidak didasarkan pada perilaku ekonomi rumah tangga petani yang masih bersifat semi subsisten yang dicirikan dengan tidak terpisahnya antara keputusan kegiatan produksi dengan pengeluaran untuk konsumsi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat kemampuan ekonomi rumah tangga petani lahan kering, serta mencoba mengidentifikasi keterkaitan antar keputusan rumah tangga petani dalam usahatani berkonservasi, alokasi tenaga kerja, konsumsi dan penerapan teknologi konservasi, serta merumuskan altematif kebijakan pemerintah untuk peningkatan pendapatan petani sekaligus perbaikan teknologi usahatani konservasi di lahan kering. Penelitian dilakukan di daerah lahan kering beriereng di Jawa Timur bagian Selatan yang meliputi 6 kapubaten, 6 kecamatan dan 12 desa. Rumah tangga contoh dipilih dengan cara simple random sampling sebanyak 6 responden setiap desa. Metode analisis yang digunakan adalah sistem persamaan simultan dengan mengembangkan teori Agricultural household Model melalui keterkaitan antar aspek teknologi konservasi dan konsumsi non pangan. Pendugaan pamameter menggunakan Two Stage Least Squarer (2SLS), sedangkan untuk menghasilkan altematif kebijakan digunakan analisis simulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antar keputusan rumah tangga petani lahan kering dalam kegiatan usahatani, alokasi tenaga kerja, keputusan konsumsi serta penerapan teknologi konservasi dalam sistem usahatani konservasi lahan kering. Altematif kebijakan yang dipilih untuk meningkatkan pendapatan petani dan sekaligus diarahkan pada penerapan teknologi konservasi, adalah (1) kombinasi penciptaan lapangan kerja nonpertanian dan subsidi peningkatan kualitas penerapan teknologi konservasi, (2) peningkatan jumlah ternak dan subsidi peningkatan kualitas penerapan teknologi konservasi, (3) kombinasi peningkatan subsidi konsumsi non pangan dan subsidi peningkatan kualitas penerapan teknologi konservasi.

English Abstract

Uplands in Indonesia have great potential for the future development of agriculture. However, most of these lands have become degraded, especially those in sloping areas. The lack of development and of appropriate farming technologies have caused soil degradation, which have generally been worsened by the low economic status of most upland farmers. Therefore, Indonesia government implemented The Sustainable Upland Farming in increasing farmers' income and improve sustainability. However, since it has been introduced several years ago, little success has been gained. The reason was Indonesia government implemented policy instruments based on production side without considering fanner's household behavior characterized by the interrelationship between production and consumption decision. The specific purposes of this study are to identify interrelationship among the decisions of farmer household in fanning, labor allocation, consumption, and adoption of land conservation technology, and to formulate some strategic policy alternatives needed in refining household income and adoption of land conservation technology simultaneously. This research was conducted in upland areas of The Southterm part of East Java, consisted of 6 regencies, 6 sub districts and 12 villages. Households sample were 6 households at each village, they were choosen by simple random sampling based on fanning upland area. This study used a simultaneous equations system approach which developed The Agricultural Household Model Theory by involving interrelationship between land conservation technology and non-food consumption. The parameters were estimated by Two Stage Least Squarer (2SLS), and simulation analysis in formulating some strategic policy alternatives. The result of the study showed that in general there are significant interrelationship between decisions of farmer household in farming, labor allocation, consumption, and adoption of land conservation technology. The relevant policy direction to be performed in increasing household income and adoption of land conservation technology are (1) combination policy between non-agricultural job opportunities and subsidy on cost of land conservation, (2) combination policy between subsidies on livestock activities and cost of land conservation, and (3) combination policy between increasing of non food consumption subsidy and subsidy on cost of land conservation.

Item Type: Thesis (Doktor)
Identification Number: -
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Pertanian, Fakultas Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 31 Jul 2024 02:23
Last Modified: 31 Jul 2024 02:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/225963
[thumbnail of DJOKO KOESTIONO.pdf] Text
DJOKO KOESTIONO.pdf

Download (26MB)

Actions (login required)

View Item View Item