Analisis Peran Media Sosial Sebagai Media Promosi Digital Destinasi Ekowisata (Studi terhadap Wisata Kebun Raya Mangrove Kota Surabaya).

Oktavian, Moh. Rafli Dwi and Supriono, S.Sos., M.AB (2024) Analisis Peran Media Sosial Sebagai Media Promosi Digital Destinasi Ekowisata (Studi terhadap Wisata Kebun Raya Mangrove Kota Surabaya). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemanfaatan kemajuan teknologi dinilai sebagai cara yang paling efektif untuk melakukan kegiatan promosi, hal ini dapat dilakukan dengan metode digital promotion (Yanti, 2019). Salah satu industri yang memanfaatkan hal tersebut adalah industri pariwisata. Hal ini tentu sangat berguna dan diperlukan, karena banyak sekali calon pengunjung atau wisatawan yang mencari informasi melalui media sosial (A. N. Andina et al., 2022). Kebun Raya Mangrove Surabaya merupakan satu-satunya Kebun Raya yang pertama kali mengkhususkan kawasan bakau sebagai daya tariknya di Indonesia (sumber: cnnindonesia.com). Terdapat 5 aspek utama Kebun Raya Mangrove Kota Surabaya adalah sebagai berikut: 1. Konservasi; 2. Edukasi; 3. Jasa Lingkungan; 4. Ekowisata; 5. Penelitian (data wawancara peneliti, 2024). Dan untuk memenuhi kriteria ketahanan pangan Kebun Raya Mangrove Kota Surabaya menjadi pusat pengembangan Mangrove sebagai sumber alternatif pangan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Rumusan masalahn penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimana persebarn informasi destinasi Kebun Raya Mangrove Kota Surabaya? (2) Bagaimana peran media sosial dalam persebaran konten promosi dengan model AISAS pada Kebun Raya Mangrove Kota Surabaya? Dan (3) Bagaimana keterlibatan masyarakat dalam kegiatan promosi destinasi Kebun Raya Mangrove Kota Surabaya? Peneliti menggunakan data primer dan data sekunder yang didapatkan melalui informan serta dokumen. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, serta dokumentasi. Terdapat 4 tahapan analisis data, yaitu pengumpulan data, pereduksian data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini, yaitu (1) Persebaran informasi destinasi Kebun Raya Mangrove Kota Surabaya yang dilakukan oleh pengelola destinasi dapat dikatakan kurang, terutama dalam hal pemasaran digital, (2) Peran media sosial dalam persebaran konten promosi dengan model AISAS pada Kebun Raya Mangrove Kota Surabaya cenderung kurang maksimal dikarenakan keterbatasan penggunaan media sosial, dan (3) Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan promosi destinasi Kebun Raya Mangrove Kota Surabaya dinilai belum ada, dikarenakan masyarakat pekerja belum dilibatkan dalam konten promosi yang dibuat oleh penglola, selain itu masyarakat saat ini tidak terlalu peduli terkait kegiatan promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola.

English Abstract

The utilization of technological advancements is considered the most effective way to conduct promotional activities, which can be done through digital promotion methods (Yanti, 2019). One industry that leverages this is the tourism industry. This is very useful and necessary because many potential visitors or tourists seek information through social media (A. N. Andina et al., 2022). The Mangrove Botanical Garden in Surabaya is the first Botanical Garden in Indonesia to specialize in Mangrove areas as its main attraction (source: cnnindonesia.com). The Mangrove Botanical Garden in Surabaya focuses on five main aspects: 1. Conservation; 2. Education; 3. Environmental Services; 4. Ecotourism; 5. Research (researcher interview data, 2024). To meet food security criteria, the Mangrove Botanical Garden in Surabaya also serves as a center for developing Mangroves as an alternative food source. This research uses a descriptive qualitative research method. The research questions are as follows: (1) How is the information about the Mangrove Botanical Garden in Surabaya disseminated? (2) What is the role of social media in spreading promotional content using the AISAS model at the Mangrove Botanical Garden in Surabaya? and (3) How is community involvement in the promotional activities of the Mangrove Botanical Garden in Surabaya? The researcher used primary and secondary data obtained from informants and documents. Data collection techniques included observation, interviews, and documentation. There are four stages of data analysis: data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of this study are: (1) The dissemination of information about the Mangrove Botanical Garden in Surabaya by the destination managers can be considered inadequate, especially in terms of digital marketing, (2) The role of social media in spreading promotional content using the AISAS model at the Mangrove Botanical Garden in Surabaya tends to be less optimal due to limited use of social media, and (3) Community involvement in the promotional activities of the Mangrove Botanical Garden in Surabaya is deemed non-existent, as working community members have not been involved in the promotional content created by the managers. Furthermore, the community currently does not show much concern regarding the promotional activities conducted by the management.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524030338
Uncontrolled Keywords: Analisi Peran, Peran Media Sosial, Media Sosial, Promosi Digital, Promosi Ekowisata, Promosi Kebun Raya Mangrove Kota Surabaya.-Role Analysis, Social Media Role, Social Media, Digital Promotion, Ecotourism Promotion, Mangrove Botanical Garden Promotion in Surabaya.
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Pariwisata
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 17 Sep 2024 06:57
Last Modified: 17 Sep 2024 06:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/224258
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Moh. Rafli Dwi Oktavian.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item