Analisis Efisiensi Pasar Modal Bentuk Lemah Periode 1999-2000 (Studi Kasus pada Bursa Efek Jakarta)

Adiandari, Ade Maharini and Prof. Dr. Djumilah Zain, SE. and Dra. Sumiati, MS. (2004) Analisis Efisiensi Pasar Modal Bentuk Lemah Periode 1999-2000 (Studi Kasus pada Bursa Efek Jakarta). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perkembangan pasar modal di Indonesia yang semakin pesat telah memacu perkembangan perekonomian di Indonesia. Salah satu pemain sentral di pasar modal adalah investor. Mereka sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu pasar modal karena merekalah yang memasok dana ke pasar modal. Investor yang rasional akan dipengaruhi oleh resiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan pada saat membuat keputusan, sehingga diperlukan informasi yang sampai dengan cepat dan tepat kepada investor tersebut. Semakin cepat dan tepat informasi sampai kepada calon pemodal yang tercermin pada harga saham, maka pasar modal tersebut semakin efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara perubahan harga saham saat ini dengan perubahan harga saham di masa lalu, serta efisiensi pasar modal bentuk lemah di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Periode penelitian adalah tahun 1999-2000 dengan jumlah sampel 273 perusahaan yang terdaftar di BEJ. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive random sampling dengan kriteria pengambilan sampelnya adalah perusahaan yang memiliki data harga saham mingguan yang lengkap selama periode 1999-2000. Pengujian hipotesis menggunakan 3 (tiga) jenis uji/tes, yaitu tes korelasi seri, tes run dan tes autocorrelation function. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata absolut koefisien otokorelasi tahun 1999, 2000, dan tahun 1999-2000 lag 1 sampai lag 5 dibawah 1.96 SE, jumlah saham yang tidak independen masih dibawah 40%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara perubahan harga saham di masa kini dengan masa lalu yang berarti perubahan harga saham bersifat random. Sifat random ini menunjukkan pasar modal memenuhi syarat efisien dalam bentuk lemah. Untuk memperkuat hasil pertama dilakukan tes run, dari tes run, diperoleh hasil jumlah saham tahun 1999, 2000 dan 1999-2000 yang perubahan harga sahamnya tidak random rata-rata di atas 50%. Selain itu, jumlah run yang diharapkan lebih besar dibandingkan jumlah run sesungguhnya (Nilai K atau Z banyak yang bernilai negatif). Dari uji statistik atas nilai K tersebut, diperoleh hasil Ho ditolak yang berarti perubahan harga saham di masa lalu dapat dipergunakan untuk memperkirakan harga saham saat ini (bersifat tidak acak). Hal ini berarti bahwa pasar modal tidak memenuhi syarat efisien dalam bentuk lemah. Pada tes terhadap IHSG menunjukkan pada Tahun 1999 dan Tahun 2000 ada ketergantungan perubahan IHSG antar minggu yang satu dengan minggu yang lalu. Hasil ini menunjukkan bahwa perubahan IHSG tidak bersifat random yang berarti pasar modal tidak memenuhi syarat efisien bentuk lemah.

English Abstract

Capital market development in Indonesia that become more rapid today help in accelerating Indonesian economic development because the functions of capital market itself give contribution in smoothing and improving fund intermediation from excessive fund party to lack fund party mean the increase of cheaper investment fund. One of central players in stock exchange is investor that very influential because they supply fund into stock exchange. Rational investor will be influenced by risk and the expected profit level in making decision, so they need any quick and accurate information for the investors. It can be concluded that quicker and more accurate information reach the investor candidate and reflected in the stock price, then more efficient the stock exchange This research was aimed to know whether Indonesian Capital that in this case represented by Jakarta Stock Exchange (BEJ) have been efficient, especially efficient in weak form. Research period 1999-2000 with sample 273 companies that registered at the BEJ until December 2000. Sample taking method by using random sampling with sample taking criteria are companies that have complete weekly stock price in 1999-2000 period. Hypothesis testing in this research using 3 (three) test types, series correlation test, run test, and auto correlation function test. Results showed that value of autocorrelation coefficient absolute average in 1999, 2000 and 1999-2000 lag 1 to lag 5 under 1.96 SE, dependent stock amount still under 40%. These results showed that there is correlation between stock price changes in present with in past means that stock price changes randomly. This random nature showed that the capital market fulfill efficient criteria in weak form. To strengthen first result, run test is conducted, and from run test, stocks amount are obtained for 199, 2000 and 1999-2000 where its stock price change is not random above 50%. Beside that, run amount that is expected higher compared with real run amount (Many K and Z values are negative). From statistical test for K values, obtained that Ho result rejected that mean change in stock price in past can be used to assess present stock price (non random in nature). It means that capital market do not fulfill efficient criteria in weak form. In IHSG test showed that in 1999 and 2000, there was dependence of IHSG change between one week with prior week. This results showed that IHSG change not random that mean capital market do not fulfill efficient requirement in weak form.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: -
Divisions: S2/S3 > Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 18 Jul 2024 08:24
Last Modified: 18 Jul 2024 08:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/223911
[thumbnail of ADE MAHARINI ADIANDAR.pdf] Text
ADE MAHARINI ADIANDAR.pdf

Download (12MB)

Actions (login required)

View Item View Item