Kebijakan Amerika Serikat Dalam Mediasi Sengketa Wilayah Maritim Antara Israel Dan Lebanon Pada Tahun 2020-2022

Kamajaya, Andri (2024) Kebijakan Amerika Serikat Dalam Mediasi Sengketa Wilayah Maritim Antara Israel Dan Lebanon Pada Tahun 2020-2022. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kawasan Laut Mediterania menjadi salah satu kawasan dengan potensi energi yang besar. Terdapat ladang gas yang tersebar di berbagai negara yang mencakupi kawasan tersebut. Hal ini juga mendorong adanya konflik dalam memperebutkan sumber daya yang tersimpan di kawasan tersebut. Sengketa wilayah maritim antara Israel dan Lebanon muncul sebagai respon atas penemuan potensi cadangan hidrokarbon di garis batas wilayah maritim mereka yang bersinggungan. Terdapat ladang gas Qana dan Karish yang diperebutkan kedua negara dalam sengketa wilayah maritim ini. Tidak adanya hubungan diplomatik antara Israel dan Lebanon membuat pembahasan mengenai batas maritim ini semakin rumit. Walaupun tidak terlibat dalam sengketa wilayah, Amerika Serikat berperan besar dalam penyelesaian sengketa. Walaupun memiliki pengalaman kegagalan dalam mediasi pada tahun 2010, Amerika Serikat tetap melakukan mediasi antara kedua negara dari tahun 2020 hingga mencapai kesepakatan pada tahun 2022. Penelitian ini akan berusaha menjelaskan faktor-faktor yang mendorong Amerika Serikat mengadakan kebijakan mediasi terhadap sengketa wilayah antara Israel dan Lebanon pada tahun 2020-2022. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan konsep foreign policy decision-making dari William D. Coplin. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa faktor yang mempengaruhi Amerika Serikat dalam kebijakan mediasi sengketa wilayah maritim antara Israel dan Lebanon adalah decision maker, domestic politics, economic and military conditions dan international context.

English Abstract

The Mediterranean Sea region is one of the areas with great energy potential. There are gas fields spread across various countries covering the region. This also encourages conflict over the resources stored in the area. The maritime territorial dispute between Israel and Lebanon arose in response to the discovery of potential hydrocarbon reserves on the border lines of their intersecting maritime territories. There are the Qana and Karish gas fields which the two countries are fighting over in developing this maritime region. The absence of diplomatic relations between Israel and Lebanon makes discussions regarding maritime boundaries even more complicated. Although not involved in the territorial settlement, the United States played a major role in the dispute settlement. Despite experiencing failure in mediation in 2010, the United States continued to mediate between the two countries from 2020 until reaching an agreement in 2022. This research will attempt to explain the factors that prompted the United States to pursue a mediation policy between Israel and Lebanon in 2020-2022. This study used descriptive qualitative method. This research uses the concept of foreign policy decision making from William D. Coplin. The results of this research indicate that the factors influencing the United States in its mediation policy for the maritime border dispute between Israel and Lebanon are decision makers, domestic politics, economic and military conditions and the international context.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052411
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional
Depositing User: Annisti Nurul F
Date Deposited: 26 Jun 2024 07:45
Last Modified: 26 Jun 2024 07:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/222067
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Andri Kamajaya.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item