Tingkat Modal Sosial Dalam Peningkatan Pengelolaan Air Bersih Pada HIPPAM Tirta Agung Desa Sumberagung Kecamatan Kepohbaru Kabupaeten Bojonegoro

Rahmawati, L Kurnia and Ir.Ismu Rini Dwi Ari, MT, Ph.D and Dr. Septiana Hariyani, ST,MT (2024) Tingkat Modal Sosial Dalam Peningkatan Pengelolaan Air Bersih Pada HIPPAM Tirta Agung Desa Sumberagung Kecamatan Kepohbaru Kabupaeten Bojonegoro. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Desa Sumberagung merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro yang kebutuhan air bersihnya bergantung pada HIPPAM Tirta Agung Desa Sumberagung. Pembangunan fasilitas penyediaan air bersih di Desa Sumberagung merupakan inisiatif untuk mengatasi masalah kurangnya ketersediaan air bersih di Desa Sumberagung yang didirikan pada tahun 2004. Kurangnya kesadaran pelanggan air dalam pembayaran iuran rekening air menjadi hambatan dalam pemenuhan air bersih di Desa Sumberagung. Oleh karena itu, selain memperhatikan modal ekonomi dan sumber daya manusia, modal sosial masyarakat juga menjadi fokus pada peningkatan pengelolaan air bersih. Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki sistem kelembagaan HIPPAM Tirta Agung Desa Sumberagung Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro dan mengukur tingkat modal sosial masyarakat Desa Sumberagung dalam peningkatan pengelolaan air bersih. Analisis dilakukan menggunakan metode Social Network Analysis dengan tiga variabel yaitu tingkat partisipasi, kerapatan dan sentralitas, dengan memanfaatkan software UCINET Versi 6.528. Studi ini menemukan bahwa Sumber air tanah pada HIPPAM Tirta Agung mampu menghasilkan air dengan debit 180 liter/menit tiap sumur, sedangkan sumur yang beroperasi ada 3 dan 2 sumur cadangan. Total air yang dapat dialirkan per hari dari 3 sumur yang beroperasi mencapai 777.600 liter/hari. Dengan ketersediaan air dapat dipastikan kebutuhan air bersih penduduk Desa Sumberagung dapat terpenuhi. Nilai partisipasi masyarakat Desa Sumberagung tergolong rendah dengan nilai sebesar 2,18, nilai kerapatan tergolong tinggi yaitu 72,9%. Sentralitas masyarakat tergolong tinggi. Meskipun individu dalam masyarakat tersebut cenderung berinteraksi secara intensif dan saling terkait, mereka tidak aktif secara langsung dalam pengelolaan air bersih. Kombinasi dari ikatan yang kuat dan keterhubungan yang tinggi di antara masyarakat membuka peluang besar untuk meningkatkan pengelolaan air bersih melalui kerjasama dan berbagi informasi yang efektif. Struktur jaringan sosial yang ada mendukung penyebaran informasi yang efisien dan merata yang menjadi kunci untuk keberhasilan inisiatif bersama pada peningkatan pengelolaan air bersih pada HIPPAM. Masyarakat Desa Sumberagung cenderung mengikuti kelembagaan internal di desa mereka, sehingga dapat dikategorikan sebagai bentuk modal sosial Bonding Social Capital. Dengan memperkuat bonding social capital, masyarakat dapat bekerja sama secara lebih efektif dalam mengatasi tantangan terkait dengan pengelolaan air bersih, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi semua. Berdasarkan penelitian ini, rekomendasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan keberlanjutan HIPPAM diantaranya adalah selain sosialisasi, adopsi strategi yang mendorong kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait manajemen sumber air bersih.

English Abstract

Sumberagung Village is one of the villages located in Kepohbaru District, Bojonegoro Regency whose clean water needs depend on HIPPAM Tirta Agung Sumberagung Village. The construction of clean water supply facilities in Sumberagung Village is an initiative to overcome the problem of lack of clean water availability in Sumberagung Village which was established in 2004. The lack of awareness of water customers in paying water account dues is an obstacle in fulfilling clean water in Sumberagung Village. Therefore, in addition to paying attention to economic capital and human resources, the social capital of the community is also a focus on improving clean water management. The purpose of this research was to investigate the institutional system of HIPPAM Tirta Agung Sumberagung Village, Kepohbaru District, Bojonegoro Regency, and to measure the level of social capital in the community of Sumberagung Village in enhancing clean water management. The analysis was conducted using the Social Network Analysis method with three variables: participation level, density, and centrality, utilizing UCINET Version 6.528 software. The study found that the groundwater source at HIPPAM Tirta Agung was able to produce water with a discharge rate of 180 liters/minute per well, with three wells operating and two reserve wells. The total water that could be distributed per day from the three operating wells reached 777,600 liters/day. With the availability of water, it was ensured that the clean water needs of the residents Of Sumberagung Village could be met. The community participation value of Sumberagung Village was relatively low, with a value of 2.18, while the density value was relatively high, at 72.9%. The centrality of the community was also high. Although individuals in the community tended to interact intensively and were interconnected, they were not directly active in clean water management. The combination of strong bonds and high interconnectivity among the community opened up significant opportunities to improve clean water management through effective cooperation and information sharing. The existing social network structure supported efficient and equitable information dissemination, which was key to the success of joint initiatives in improving clean water management at HIPPAM. The community of Sumberagung Village tended to follow internal institutions in their village, which could be categorized as a form of Bonding Social Capital. By strengthening bonding social capital, the community could collaborate more effectively in addressing challenges related to clean water management, thereby creating a healthier and more sustainable environment for everyone. Based on this research, recommendations to improve the sustainability of HIPPAM included, besides socialization, the adoption of strategies that encourage awareness and active participation of the community in decision-making processes related to clean water source management.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	0424070015
Uncontrolled Keywords:	Modal Sosial, Social Network Analysis, Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM), Hubungan Partisipasi.
Divisions:	S2/S3 > Magister Perencanaa Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	24 Jun 2024 04:42
Last Modified:	24 Jun 2024 04:42
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/221798

Text (DALAM MASA EMBARGO) L Kurnia Rahmawati.pdf Restricted to Registered users only Download (12MB)

Actions (login required)

View Item