Studi Manajemen Konstruksi Tunnel pada Proyek Pembangunan PLTM Ketahun3 Lebong Bengkulu dengan Menggunakan Microsoft Project Manager 2019

Iqbal, Muhammad and Prof. Dr. Ir. Pitojo Tri Juwono, MT., IPU., ASEAN Eng and Dr. Eng. Evi Nur Cahya, ST., MT. (2024) Studi Manajemen Konstruksi Tunnel pada Proyek Pembangunan PLTM Ketahun3 Lebong Bengkulu dengan Menggunakan Microsoft Project Manager 2019. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembangunan PLTM di daerah aliran Sungai Ketahun dapat membantu pemerintah dalam menanggulangi krisis energi dan meningkatkan akses listrik di daerah terpencil. Dalam upaya untuk memaksimalkan potensi sumber energi ini, diperlukan pembangunan Tunnel sebagai bagian dari infrastruktur PLTM. Pembangunan Tunnel untuk PLTM memerlukan manajemen konstruksi yang cermat untuk memastikan kelancaran proyek serta kualitas hasil akhir. Agar berjalan dengan lancar maka diperlukan suatu sistem manajemen konstruksi yang tepat untuk mengoordinasikan suatu kegiatan,sumber daya, dan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Melihat kondisi tersebut, maka digunakan program Microsoft Project Manager 2019 yang bertujuan untuk memudahkan penjadwalan agar waktu pengerjaan proyek tidak terlambat dari jadwal yang sudah direncanakan. Dalam studi ini, terdapat dua metode yang akan digunakan dalam mempercepat Pembangunan Tunnel pada Proyek PLTM Ketahun-3 yaitu metode Fasttrack dan metode Crashing. Analisis dilakukan dengan menghitung produktivitas alat berat, analisa harga satuan pekerjaan, menghitung rencana anggaran biaya, menghitung jumlah kebutuhan sumber daya perhari, menentukan durasi dan logika ketergantungan, melakukan penjadwalan ulang dengan aplikasi Microsoft Project Manager 2019, melakukan analisa percepatan dengan metode fasttrack dan crashing, serta melakukan perbandingan terhadap biaya dan waktu proyek sebelum dilakukan percepatan dan setelah dilakukan percepatan. Pada Pembangunan Tunnel pada Proyek PLTM Ketahun-3 didapatkan nilai kontrak sebesar Rp80.955.185.530,17 dengan durasi penyelesaian 546. Dengan metode Fasttrack dapat diselesaikan dalam waktu selama 525 hari, lebih cepat 21 hari dari waktu penyelesaian pada kontrak atau 3,85% lebih efesien serta biaya akhir proyek sebesar Rp80.297.551.538,03 atau lebih efisien sebesar 0,6%. Dengan metode Crashing dapat diselesaikan dalam waktu selama 530 hari, lebih cepat 16 hari dari waktu penyelesaian pada kontrak atau 2,98% lebih efesien serta biaya akhir proyek sebesar Rp78.594.770.440,96 atau lebih efisien sebesar 2,71%. Hasil Optimasi dari kedua metode yaitu metode Fasttrack dan Crashing didapatkan bahwa untuk durasi tidak terlalu berbeda jauh Dimana hanya terdapat perbedaan sebanyak 5 hari sedangkan dari segi efesiensi biaya terdapat perbedaan sebesar Rp2.186.593.910,49 dimana metode Crashing lebih efektif.

English Abstract

The Building Project of HEPP in the Ketahun River area can help the government in crisis energy management and improving electricity access in remote areas. To maximize the potential of this energy source, the construction of a Tunnel is required as part of the HEPP infrastructure. The construction of the Tunnel for HEPP requires a meticulous construction management to ensure project completion and high-quality end results. To ensure smooth progress, a suitable construction management system is needed to coordinate activities, resources, and involved parties. Given the situation, Microsoft Project Manager 2019 is used to facilitate scheduling, ensuring that project timelines do not deviate from planned schedules. In this study, two methods will be used to accelerate the construction of the Tunnel in the HEPP Ketahun-3 project: the Fasttrack method and the Crashing method. The study will involve calculating the productivity of heavy equipment, analyzing the cost per unit of work, determining the construction budget, calculating the daily resource requirements, determining the duration and logic of dependencies, rescheduling with Microsoft Project Manager 2019, analyzing acceleration with the Fasttrack and Crashing methods, and comparing the project's budget and time before and after acceleration. The construction of the Tunnel for the HEPP Ketahun-3 project has a contract value of Rp80.955.185.530,17 with a completion duration of 546 days. Using the Fasttrack method, the construction can be completed in 525 days, which is 21 days faster than the contract duration, making it 3.85% more efficient and with a final project cost of Rp80.297.551.538,03 or 0.6% more efficient. With the Crashing method, the construction can be completed in 530 days, which is 16 days faster than the contract duration, making it 2.98% more efficient and with a final project cost of Rp78.594.770.440,96 or 2.71% more efficient. The optimization results from both methods, Fasttrack and Crashing, show that for duration, there is not a significant difference, with a difference of only 5 days. However, in terms of cost efficiency, there is a significant difference of Rp2.186.593.910,49, where the Crashing method is more effective.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0524070159
Uncontrolled Keywords:	penjadwalan, manajemen konstruksi, sumber daya, Microsoft Project
Divisions:	Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	24 Jun 2024 04:22
Last Modified:	24 Jun 2024 04:22
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/221748

Text (DALAM MASA EMBARGO) Muhammad Iqbal.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB)

Actions (login required)

View Item