Analisis Ketahanan Pangan Rumah Tangga Pada Perkumpulan Pembudidaya Lele Banyakan (P2LB) di Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur

Fajar, Ahmad and Prof. Dr. Ir. Pudji Purwanti, MP. and Dwi Sofiati, S.Pi., M.Si. (2024) Analisis Ketahanan Pangan Rumah Tangga Pada Perkumpulan Pembudidaya Lele Banyakan (P2LB) di Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Potensi perikanan di Jawa Timur dinilai cukup besar terutama pada kegiatan budidaya. Salah satu kabupaten dengan potensi ikan lele terbesar di Jawa Timur yaitu Kabupaten Kediri. Perkumpulan Pembudidaya Lele Banyakan merupakan kelompok yang beranggotakan masyarakat sekitaran Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Kelompok ini didirikan untuk mewadahi pembudidaya di sekitaran Kecamatan Banyakan untuk membangun dan mengembangkan usaha budidaya ikan lele mereka. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada kegiatan budidaya yang dilakukan tidak maksimal. Pembudidaya ikan lele di P2LB tentu akan mengalami kondisi dimana adanya kenaikan pendapatan dari usaha budidaya. Penambahan pendapatan tersebut akan mempengaruhi besar penyisihan keluarga untuk pangan dan non pangan. Sehingga pada penelitian ini dibutuhkan penganalisisan ketahanan pangan rumah tangga pembudidaya. Penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2023 hingga februari 2024 di Perkumpulan Pembudidaya Lele Banyakan, Kecamatan Banyakan dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel meggunakan metode sensus dengan sampel berjumlah 13 rumah tangga pembudidaya. Data yang diangkat yakni data primer dan sekunder dengan cara observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Metode analisis data secara kualitatif untuk mengetahui profil rumah tangga pembudidaya dan dengan analisis kuantitatif untuk mengetahui pendapatan dan pengeluaran rumah tangga, kualitas konsumsi pangan, dan ketahanan pangan rumah tangga. Hasil dari penelitian ini diperoleh rata-rata usia pembudidaya budidaya ikan lele di P2LB sekitar 15-64 tahun dengan tingkat pendidikan SMA/K Sederajat. Mayoritas pembudidaya memiliki anggota keluarga 3-4 jiwa yaitu istri dan anak. Mayoritas pembudidaya sudah melakukan budidaya selama 5-10 tahun. Mayoritas pembudidaya menggunakan jenis kolam beton. Mayoritas Luas lahan yang digunakan pembudidaya sekitar 100 – 150 M2. Mayoritas pendapatan usaha budidaya termasuk kategori sedang (Rp. 50.000.000 – Rp 100.000.000) sebanyak 7 rumah tangga pembudidaya. Mayoritas pendapatan non budidaya termasuk kategori rendah (<Rp 50.000.000) sebanyak 10 rumah tangga pembudidaya. Maka, pendapatan total rumah tangga pembudidaya termasuk kategori tinggi (> Rp 100.000.000) sebanyak 6 rumah tangga pembudidaya. Mayoritas pengeluaran pangan rumah tangga termasuk kategori rendah (<50% dari total pengeluaran rumah tangga) sebanyak 6 rumah tangga pembudidaya. Mayoritas pengeluaran non pangan rumah tangga termasuk kategori rendah (<50% dari total pengeluaran rumah tangga) sebanyak 7 rumah tangga pembudidaya. Total pengeluaran rumah tangga termasuk kategori tinggi (> Rp 36.000.000) sebanyak 9 rumah tangga pembudidaya. Proporsi pengeluaran pangan sebagian besar anggota P2LB termasuk kategori rendah atau kurang dari sama dengan 60% dari total pengeluaran rumah tangga. Mayoritas tingkat kecukupan energi termasuk kategori kurang (60%– 80% angka kecukupan energi) sebanyak 7 rumah tangga pembudidaya. Mayoritas tingkat kecukupan protein termasuk kategori kurang (50% - 75% angka kecukupan protein) sebanyak 8 rumah tangga pembudidaya. Mayoritas kondisi ketahanan pangan rumah tangga kurang pangan (proporsi pengeluaran pangan ≤60% dan konsumsi energiv kurang ≤80% AKE) sebanyak 7 rumah tangga pembudidaya. Adanya penelitian ini diharapkan pembudidaya lebih mengurangi pengeluaran rumah tangga mereka terutama pada pengeluaran pangan yang tidak memberi banyak manfaat bagi pembudidaya seperti pengeluaran untuk rokok dan jajan yang kurang sehat. Pemerintah dapat membantu memberikan sosialiasi terkait gizi seimbang dan pelatihan mengenai inovasi produk olahan ikan. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang sama agar dapat mengetahui ketahanan pangan rumah tangga pembudidaya di suatu daerah, sehingga membantu pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup rumah tangga pembudidaya dengan memberikan informasi berdasarkan kondisi yang dialami oleh rumah tangga tersebut.

English Abstract

The potential of fisheries in East Java is considered quite large, especially in aquaculture activities. One of the districts with the largest catfish potential in East Java is Kediri District. The Banyakan Catfish Cultivators Association is a group of members from the community around Banyakan District, Kediri Regency. This group was established to accommodate farmers around Banyakan District to build and develop their catfish farming business. This will certainly have an impact on the cultivation activities carried out not optimally. Catfish farmers in P2LB will certainly experience conditions where there is an increase in income from the cultivation business. The additional income will affect the amount of family allowance for food and non-food. So that in this study it is necessary to analyse the food security of cultivator households. The research was conducted from November 2023 to February 2024 at the Banyakan Catfish Farmers Association, Banyakan District with descriptive quantitative research. The sampling technique used the census method with a sample of 13 cultivator households. The data raised are primary and secondary data by means of observation, interviews, questionnaires, and documentation. The method of data analysis was qualitative to determine the profile of cultivator households and quantitative analysis to determine household income and expenditure, food consumption quality, and household food security. The results of this study obtained the average age of catfish cultivators in P2LB around 15-64 years with a high school education level. The majority of farmers have 3-4 family members, namely wife and children. The majority of farmers have been cultivating for 5-10 years. The majority of farmers use concrete ponds. The majority of land area used by farmers is around 100 - 150 M2. The majority of cultivation income is in the medium category (IDR 50,000,000 - IDR 100,000,000) as many as 7 cultivator households. The majority of non-cultivation income is in the low category (<Rp 50,000,000) with 10 farming households. Therefore, the total income of cultivator households was in the high category (>Rp 100,000,000) with 6 cultivator households. The majority of household food expenditure is in the low category (<50% of total household expenditure) with 6 cultivator households. The majority of household non-food expenditure is in the low category (<50% of total household expenditure) with 7 cultivator households. Total household expenditure was in the high category (> Rp 36,000,000) with 9 cultivator households. The proportion of food expenditure of most P2LB members is in the low category or less than equal to 60% of total household expenditure. The majority of energy sufficiency levels were in the insufficient category (60% - 80% energy sufficiency) with 7 farming households. The majority of protein sufficiency levels were categorised as insufficient (50% - 75% protein sufficiency) with 8 farming households. The majority of household food security conditions are food insufficient (proportion of food expenditure ≤60% and energy consumption less than ≤80% of AKE) as many as 7 cultivator households. The existence of this study is expected that farmers will reduce their household expenditure, especially on food expenditure that does not provide many benefits for farmers such as spending on cigarettes and unhealthy snacks. The government can help provide socialisation related to balanced nutrition and training on innovation of processed fish products. It is hoped that future researchers will conduct the same research in ordervii to find out the food security of cultivator households in an area, thus helping the government to improve the standard of living of cultivator households by providing information based on the conditions experienced by these households. .

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524080105
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 26 Jun 2024 08:28
Last Modified: 26 Jun 2024 08:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/221515
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ahmad Fajar.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item