Kualitas Silase Daun Singkong (Manihot esculenta) yang diberi Lactobacillus plantarum dengan Level yang Berbeda dan Molases”

Januarni, Nindiah and Dr. Ir. Siti Nurul Kamaliyah, MP (2024) Kualitas Silase Daun Singkong (Manihot esculenta) yang diberi Lactobacillus plantarum dengan Level yang Berbeda dan Molases”. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2023 sampai dengan bulan Januari 2024. Pembuatan silase dilakukan di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Analisis kandungan nutrisi dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Loka Pengujian Standar Instrumen Ruminansia Besar, Pasuruan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan Lactobacillus plantarum dengan level yang berbeda terhadap kandungan nutrisi silase daun singkong (Manihot esculenta). Pakan memiliki peranan penting dalam usaha peternakan. Pakan dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi ternak. Pakan yang biasanya diberikan kepada ternak berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan merupakan sumber pakan utama yang dapat diperoleh dari rumput-rumputan, leguminosa, dan hasil samping pertanian atau perkebunan. Daun singkong (Manihot esculenta) merupakan hasil samping pertanian yang berpotensi digunakan sebagai alternatif pakan ternak. Daun singkong saat panen menyumbang 10-40% dari total produksi tanaman singkong. Daun singkong mengandungxi Bahan Kering 23,36%, Protein Kasar 29%, Serat Kasar 19,06%, Lemak Kasar 9,41%, Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen 34,08%, dan abu 8,83%, disisi lain daun singkong mengandung asam sianida (HCN) yang bersifat antinutrisi dan dapat menimbulkan dampak negatif bagi ternak. Selain itu daun singkong yang jumlah nya melimpah dimusim panen saja menyebabkan banyak daun singkong yang membusuk dan dibiarkan begitu saja. Teknologi pengolahan pakan menjadi silase dapat digunakan untuk mengurangi zat antinutrisi dan memperpanjang umur simpan daun singkong. Materi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah daun singkong, peralatan pengolahan, serta alat dan bahan untuk analisis kandungan nutrisi. Metode penelitian ini yaitu percobaan laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang duji coba pada penelitian ini meliputi perlakuan kontrol yaitu daun singkong + 5% molasses (P0), daun singkong + 2% Lactobacillus plantarum + 5% molasses (P1), daun singkong + 4% Lactobacillus plantarum + 5% molasses (P2), daun singkong + 6% Lactobacillus plantarum + 5% molasses (P3). Data yang diperoleh pada penelitian selanjutnya dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan nyata atau sangat nyata maka dilanjutkan dengan UJi Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Lactobacillus plantarum dengan level yang berbeda dan molasses memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan nutrisi yang meliputi kandungan bahan kering, protein kasar, dan serat kasar dan memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap kandungan bahan organik dan lemak kasar. Nilai rataan bahan kering pada P0 sebesarxii 46,55±3,32%, pada P1 sebesar 64,18±1,68%, pada P2 sebesar 65,79±0,37% dan P3 68,66±0,68%. Nilai rataan protein kasar pada P0 sebesar 23,84±0,40%, pada P1 sebesar 24,18±0,48%, pada P2 sebesar 25,58±0,93% dan P3 27,15±0,55%, dan nilai rataan pada serat kasar pada P0 sebesar 20,30±0,75%, pada P1 sebesar 21,43±0,81%, pada P2 sebesar 19,82±0,71% dan P3 19,28±1,07%. Perlakuan penambahan Lactobacillus plantarum 6% (P3) menghasilkan nilai rataan bahan kering yang paling tinggi yaitu sebesar 68,66±0,68%, nilai rataan kandungan protein kasar sebesar 27,15±0,55%, dan kandungan serat kasar terkecil sebesar 19,28±1,07%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan Lactobacillus plantarum terbaik diperoleh pada penambahan sebanyak 6% ditinjau dari kenaikan kandungan bahan kering, peningkatan protein kasar dan penurunan kandungan serat kasar. Saran dari penelitian ini, pada skala peternak kecil pembuatan silase dengan penambahan Lactobacillus plantarum tidak dianjurkan karena harga starternya yang mahal. Akan tetapi pada skala yang besar penambahan Lactobacillus plantarum dapat digunakan karena hasil yang ditunjukkan dapat meningkatkan protein didalam silase. Skala industri yang lebih besar dapat menggunakan bakteri yang telah dikultur untuk menekan biaya pembelian bakteri yang mahal.

English Abstract

The purpose of this research was to determine the effect of adding Lactobacillus plantarum with different levels and molasses to cassava leaf silage (Manihot esculenta) on its nutritional quality. The material used in this study was cassava leaves (Manihot esculenta) added Lactobacillus plantarum and molasses according to the treatment and silage for 21 days. The treatment used in this research included treatment without additional Lactobacillus plantarum + 5% molasses (P0), cassava leaves + 2% Lactobacillus plantarum + 5% molasses (P1), cassava leaves + 4% Lactobacillus plantarum + 5% molasses (P2), and cassava leaves + 6% Lactobacillus plantarum + 5% molasses (P3). The method used in this research is a field experiment to make silage and testing in the laboratory to determine the nutritional content. The design used is a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 5 replications. The variables analyzed are dry matter content, organic matter content, crude protein content, crude fiber content, and crude fat content. The data obtained are analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) and continued with Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) if there are real orix very noticeable differences. The results of this research showed that the addition of Lactobacillus plantarum with different levels and molasses showed very significantly different results (P <0.01) on dry matter content, crude protein content and crude fat content and gave no significant effect (P>0.05) on the content of organic matter and crude fat. The addition of Lactobacillus plantarum as much as 6% affects the dry matter content, crude protein content and crude fiber content. It can be concluded that the addition of Lactobacillus plantarum with different levels can increase dry matter content and crude protein content.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524050393
Uncontrolled Keywords: Lactobacillus plantarum, cassava leaf, molasses, silage
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 03 Jul 2024 05:15
Last Modified: 03 Jul 2024 05:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/220558
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nindiah Januarni.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item