Hafiz, Fahmi Wildan and Ir. Sukandar, M.P and Eko Sulkhani Yulianto, S.Pi., M.Si (2024) Pengaruh Penambahan Warna Pada Benang PA Monofilament Terhadap Nilai Breaking Strength dan Elongation di PT. Arteria Daya Mulia Cirebon, Jawa Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Monofilament, berarti yang memiliki serat tunggal yang sangat kuat berfungsi sebagai pembuatan benang tanpa menjalani twisting. Karakteristik bahan yang baik terbuat dari serat alami maupun serat sintetis yang berdasarkan besar kekutannya, daya tahannya, dan lama usia pemakaian bahan tersebut. Serat sintetis memiliki kekuatan dan daya tahan yang lebih besar serta usia pemakaiannya jauh lebih lama dari pada serat alami. Dapat diketahui usia pakai ini mengapa serat alami sudah lama tidak dipakai lagi untuk bahan alat penangkapan ikan. Penggunaan benang monofilament merupakan benang yang cocok untuk alat tangkap gill net karena transparansi warna pada benang. Benang monofilament banyak digunakan para nelayan untuk alat tangkap pancing dan gill net karena warna benang tersebut memiliki transparan dan memiliki berbagai macam warna. Rata-rata alat tangkap pancing dan jaring di Indonesia terbuat dari benang monofilament. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pembuatan benang monofilament dan menganalisis pengaruh perbedaan warna benang terhadap nilai breaking strength dan elongation. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Arteria Daya Mulia, Kota Cirebon pada tanggal 1 Desember sampai 31 Desember 2023. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode statistic deskriptif dengan rancangan percobaan acak kelompok (RAK). Data penelitian yang diambil merupakan data primer dari pengujian nilai breaking strength dan elongation. Data sekunder berasal dari data profil perusahaan, literatur, dan jurnal. Tahap analisis data antara lain menggunakan Uji Normalitas, uji homogenitas, uji ANOVA (Analysis of Variance), dan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Produksi benang monofilament dilakukan dengan mesin extruder. Pertama, bahan baku ditampung pada bagian polimer yang disalurkan melalui pipa. besar dengan bantuan nitrogen menuju tabung silo di bagian extruder. Pada satu mesin, chip dimasukkan ke dalam hopper dan pemberian zat adiktif atau pewarna untuk membuat benang warna. Setelah itu, chip dilelehkan pada screw dan didorong melalui gear pump ke matras, kemudian setelah mencair dilanjutkan benang masuk ke bak pendingin, ditarik oleh roll godet 1. Kemudian masuk ke stream bath atau bak pemanas, kemudian ditarik oleh roll godet 2, lalu masuk ke bak streaching selanjutnya ditarik oleh roll godet 3, lalu masuk ke annealing, setelah itu masuk ke oiling roll untuk dilapisi zat esa yang merupakan bahan kimia berupa oli yang digunakan khusus untuk pembuatan benang terutama pada benang monofilament, kemudian ditarik oleh roll godet 4, dan masuk ke winder untuk melakukan penggulungan benang.Pengaruh Penggunaan warna benang monofilament berpengaruh sangat nyata terhadap nilai breaking strength. Perbedaan diameter dan warna juga sangat berpengaruh terhadap nilai breaking strength, maka diameter 0.25 mm dengan warna n. white dan GM 2 memiliki kekuatan putus yang lebih baik dari pada benang diameter 0.20 mm dengan warna n. white. dan GM 2. Perbedaan diameter dan warna juga sangat berpengaruh terhadap nilai elongation. Pada diameter 0.20 mm dan 0.25 mm dengan warna n. white memiliki kemuluran yang lebih baik dari pada benang diameter 0.20 mm dan 0.25 mm dengan warna GM 2
English Abstract
Monofilament, means that it has a single, very strong fiber that functions as a thread without undergoing twisting. The characteristics of good materials made from natural fibers or synthetic fibers are based on their strength, durability and long service life of the material. Synthetic fibers have greater strength and durability and have a much longer service life than natural fibers. It can be seen from this age that natural fibers have long been no longer used for fishing equipment. The use of monofilament thread is a thread that is suitable for gill net fishing gear because of the transparency of the color of the thread. Monofilament thread is widely used by fishermen for fishing tackle and gill nets because the color of the thread is transparent and has a variety of colors. On average, fishing gear and nets in Indonesia are made from monofilament thread. The aim of this research is to determine the process of making monofilament yarn and analyze the effect of different yarn colors on breaking strength and elongation values. This research was carried out at PT. Arteria Daya Mulia, Cirebon City from 1 December to 31 December 2023. The method in this research uses descriptive statistical methods with a completely randomized trial (RAK) design. The research data taken is primary data from testing breaking strength and elongation values. Secondary data comes from company profile data, literature and journals. The data analysis stages include using the Normality Test, homogeneity test, ANOVA (Analysis of Variance) test, and Least Significant Difference (BNT) test. Production of nylon monofilament yarn is carried out using an extruder machine. First, the raw material is accommodated in the polymer section which is distributed through a pipe. large with the help of nitrogen to the silo tube in the extruder section. On one machine, chips are put into a hopper and an additive or dye is applied to make colored yarn. After that, the chip is melted on the screw and pushed through the gear pump to the mat, then after melting the thread continues to enter the cooling bath, pulled by roll godet 1. Then enters the stream bath or heating bath, then pulled by roll godet 2, then enters the stretching tub is then pulled by the godet roll 3, then goes into annealing, after that it goes to the oiling roll to coat the ester on the thread, then pulled by the godet roll 4, and enters the winder to wind the thread. Then the difference in diameter and color also greatly influences the breaking strength value, so the 0.25 mm diameter thread with the color n. white and GM 2 has better breaking strength than the 0.20 mm diameter thread with the color n. white. and GM 2. Then the differences in diameter and color also have a big influence on the elongation value. The diameters of 0.20 mm and 0.25 mm with the color n. white have better elongation than the threads with a diameter of 0.20 mm and 0.25 mm with the color GM 2.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0524080073 |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
| Depositing User: | soegeng sugeng |
| Date Deposited: | 05 Jun 2024 08:37 |
| Last Modified: | 05 Jun 2024 08:37 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/220178 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Fahmi Wildan Hafiz.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |