Pengaruh Ekstrak Biji Fenugreek (Trigonella foenum-graecum) terhadap Jumlah Osteoklas Pasca Ekstraksi Gigi Tikus Putih Wistar (Rattus norvegicus) dalam Keadaan Hipoestrogen

Nugroho, Ossana Bernicha and drg. Fitriana, Sp. BM. (2024) Pengaruh Ekstrak Biji Fenugreek (Trigonella foenum-graecum) terhadap Jumlah Osteoklas Pasca Ekstraksi Gigi Tikus Putih Wistar (Rattus norvegicus) dalam Keadaan Hipoestrogen. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Latar belakang: Ekstraksi gigi atau tindakan pencabutan gigi adalah prosedur umum dalam kedokteran gigi. Penyembuhan pada soket tulang alveolar setelah prosedur pencabutan gigi melalui proses penyembuhan jaringan lunak dan jaringan keras. Pada proses penyembuhan luka, osteoklas memiliki peran penting dalam peristiwa resorpsi tulang dalam membentuk formasi tulang baru. Dalam proses penyembuhan luka juga dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal. Hormon estrogen merupakan salah satu faktor yang berperan dalam proses regenerasi dan remodeling tulang sebagai regulator dalam proses perbaikan tulang dengan menekan diferensiasi osteoklas melalui penghambatan interaksi RANK dan RANKL. Dalam keadaan hipoestrogen, akan terjadi peningkatan sitokin-sitokin pro-inflamasi mediator aktivitas osteoklas, sehingga akan meningkatkan aktivasi osteoklas dan terjadi resorpsi tulang. Biji Fenugreek memiliki kandungan aktif seperti lupeol, galactomannan, quercetin, diosgenin dan trigonellin, yang memiliki kemampuan berikatan dengan ERα yang menyerupai estradiol serta menghambat interaksi RANKL dan RANK, sehingga dapat menjadi solusi pengobatan luka pasca ekstraksi dalam kondisi hipoestrogen. Tujuan: Mengetahui pengaruh ekstrak Biji Fenugreek terhadap jumlah osteoklas pada gigi tikus yang telah dilakukan pencabutan dalam keadaan hipoestrogen. Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksperimen murni (true experimental design) yang dikerjakan di laboratorium secara in-vivo. Objek penelitian ini adalah tikus Rattus novergicus betina yang dibagi dalam 5 kelompok, yaitu (1) kelompok tikus yang tidak diovariektomi, dilakukan pencabutan gigi, dan tanpa diberi perlakuan atau dalam kondisi normal (K1), (2) kelompok tikus yang dilakukan ovariektomi, pencabutan gigi, dan tanpa diberiperlakuan (K2), (3) kelompok tikus yang dilakukan ovariektomi, pencabutan gigi, dan pemberian Fenugreek dosis 100mg/kgBB (P1), (4) kelompok tikus yang dilakukan ovariektomi, pencabutan gigi, dan pemberian Fenugreek dosis 200mg/kgBB (P2), (3) kelompok tikus yang dilakukan ovariektomi, pencabutan gigi, dan pemberian Fenugreek dosis 400mg/kgBB (P3). Masing-masing kelompok pada hari ke-3, ke-7, dan ke-30, dilakukan pengambilan sampel dari soket pasca pencabutan gigi molar 1 maxilla kanan tikus putih yang dinekropsi melalui pengambilan darah dari jantung (cardiac puncture), kemudian dipotong rahangnya dan diproses untuk pemeriksaan histopatologi di bawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 400x. Sediaan histopatologi diamati dalam 10 lapang pandang. Hasil: Penelitian ini dianalisis dengan uji One Way Anova dan Post-Hoc Tukey dan menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada jumlah osteoklas secara mikroskopis pada kelompok yang diberikan perlakuan ekstrak biji Fenugreek (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan pada jumlah osteoklas pasca ekstraksi gigi Tikus Wistar Putih (Rattus norvegicus) dalam keadaan hipoestrogen diamati secara mikroskopis setelah diberikan ekstrak Biji Fenugreek (Trigonella foenum-graecum).

English Abstract

Background: Tooth extraction is a common procedure in dentistry. Healing of the alveolar bone socket after a tooth extraction procedure involves soft tissue and hard tissue healing. In the wound healing process, osteoclasts have an important role in bone resorption events in forming new bone formation. The wound healing process is also influenced by several internal and external factors. The hormone estrogen is one of the factors that plays a role in the process of bone regeneration and remodeling as a regulator in the bone repair process by suppressing osteoclast differentiation through inhibition of RANK and RANKL interactions. In a state of hypoestrogen, there will be an increase in pro-inflammatory cytokines, mediators of osteoclast activity, which will increase osteoclast activation and bone resorption. Fenugreek seeds have active ingredients such as lupeol, galactomannan, quercetin, diosgenin and trigonellin, which have the ability to bind to ERα which resembles estradiol and inhibits the interaction of RANKL and RANK, so it can be a solution for the treatment of post-extraction wounds in hypoestrogen conditions. Objective: To determine the effect of Fenugreek Seed extract on the number of osteoclasts in rat teeth that have been extracted under hypoestrogen conditions. Methods: This study used a pure experimental design (true experimental design) which was carried out in the laboratory in-vivo. The object of this study was female Rattus novergicus rats which were divided into 5 groups, namely (1) a group of rats that were not ovariectomized, had tooth extraction, and without being treated or under normal conditions (K1), (2) a group of rats that were ovariectomized, tooth extraction, and without being treated (K2), (3) group of rats with ovariectomy, tooth extraction, and administration of Fenugreek dose 100mg/kgBB (P1), (4) group of rats with ovariectomy, tooth extraction, and administration of Fenugreekdose 200mg/kgBB (P2), (3) group of rats with ovariectomy, tooth extraction, and administration of Fenugreek dose 400mg/kgBB (P3). Each group on the 3rd, 7th, and 30th day, samples were taken from the socket after tooth extraction of the right maxilla 1 molar of white rats that were necropsied through cardiac puncture, then cut the jaw and processed for histopathological examination under a light microscope at 400x magnification. Histopathology preparations were observed in 10 field of view. Results: This study was analyzed by One Way Anova and Post-Hoc Tukey tests and showed that there was a significant difference in the number of osteoclasts microscopically in the group treated with Fenugreek seed extract (p<0.05). Conclusion: There is a significant difference in the number of osteoclasts after tooth extraction of White Wistar Rats (Rattus norvegicus) in hypoestrogen state observed microscopically after being given Fenugreek Seed extract (Trigonella foenum-graecum).

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0524140037
Uncontrolled Keywords:	Hipoestrogen, pencabutan gigi, ekstrak biji Fenugreek, Osteoklas Hypoestrogen, tooth extraction, Fenugreek seed extract, Osteoclasts
Divisions:	Fakultas Kedokteran Gigi > Kedokteran Gigi
Depositing User:	soegeng sugeng
Date Deposited:	03 Jun 2024 07:52
Last Modified:	03 Jun 2024 07:52
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/220043

Text (DALAM MASA EMBARGO) Ossana Bernicha Nugroho.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)

Actions (login required)

View Item