Analisis Pengaruh Suhu Catalytic Cracking Menggunakan Katalis Heterogen Bentonit pada Asam Lemak dari Crude Palm Oil Terhidrolisis dalam Pembuatan Biodiesel

Rodericko, Marcellino and Prof. Dr. Eng. Ir. Nurkholis Hamidi, ST., M.Eng. and Dr. Ir. Purnami, ST., MT. (2024) Analisis Pengaruh Suhu Catalytic Cracking Menggunakan Katalis Heterogen Bentonit pada Asam Lemak dari Crude Palm Oil Terhidrolisis dalam Pembuatan Biodiesel. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penggunaan bahan bakar minyak dalam industri khususnya untuk moda transportasi terus mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan jumlah penduduk diiringi dengan peningkatan konsumsi energi. Indonesia menyumbang 45,5 juta metrik ton (MT) CPO, yang membuat Indonesia menjadi produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja biofuel adalah melalui reaksi perengkahan menggunakan katalis atau biasa disebut catalytic cracking. Reaksi catalytic cracking adalah reaksi degradasi (pemutusan) rantai molekul hidrokarbon panjang menjadi rantai molekul hidrokarbon yang lebih pendek menggunakan bantuan katalis. Salah satu material yang berpotensi digunakan sebagai katalis adalah bentonit alam. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental secara langsung. Pada penelitian ini dilakukan proses catalytic cracking menggunakan bentonit alam yang sudah teraktivasi sebagai katalis dan Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan dasar, dengan suhu reaksi 50ºC, 75ºC, 100ºC, 125ºC, dan 150ºC. Proses penelitian melewati beberapa proses, antara lain proses pemurnian CPO dengan hidrolisis, proses aktivasi bentonit secara fisis dengan pemanasan dan secara kimiawi menggunakan KOH untuk membersihkan pengotor dari permukaan adsorben dan mengubah gugus aktif pada adsorben sehingga dapat meningkatkan selektifitas pada adsorben, proses catalytic cracking dengan variasi suhu pemanasan dan waktu holding selama 30 menit, kemudian proses pengujian gugus fungsi dengan FTIR, dan diakhiri dengan pengujian dan analisis sifat fisik biodiesel yang meliputi densitas, viskositas, flashpoint, dan nilai kalor. Hasil catalytic cracking CPO menggunakan katalis bentonit teraktivasi membentuk rantai pendek dari rantai panjang utama pembentuk biodiesel CPO, yaitu C-CH3 menjadi C-C pada gelombang 771,58 cm-1 . Hasil analisis transmittance pada tiap kandungan gugus fungsi juga menunjukkan semakin banyaknya rantai C-C baik berikatan tunggal maupun rangkap yang dihasilkan akibat proses catalytic cracking. Sifat fisik biodiesel CPO mengalami perubahan seiring dengan peningkatan suhu. Nilai densitas, viskositas, dan flashpoint mengalami penurunan, sedangkan nilai kalor mengalami peningkatan.

English Abstract

The use of fuel oil in industry, especially for transportation, continues to increase along with technological developments and an increase in population accompanied by an increase in energy consumption. Indonesia contributed 45.5 million metric tons (MT) of CPO, making Indonesia the largest palm oil producer in the world. One effort to improve the performance of biofuel is through a cracking reaction using a catalyst or what is usually called catalytic cracking. The catalytic cracking reaction is a degradation reaction (breaking) of long hydrocarbon molecular chains into shorter hydrocarbon molecular chains using a catalyst. One material that has the potential to be used as a catalyst is natural bentonite. This research was carried out using direct experimental methods. In this research, a catalytic cracking process was carried out using activated natural bentonite as a catalyst and Crude Palm Oil (CPO) as a base material, with reaction temperatures of 50ºC, 75ºC, 100ºC, 125ºC and 150ºC. The research process goes through several processes, including the CPO purification process by hydrolysis, the process of physically activating bentonite by heating and chemically using KOH to clean impurities from the surface of the adsorbent and changing the active groups on the adsorbent so as to increase the selectivity of the adsorbent, the catalytic cracking process with variations heating temperature and holding time for 30 minutes, then the functional group testing process using FTIR, and ending with testing and analysis of the physical properties of biodiesel which include density, viscosity, flashpoint and heating value. The results of catalytic cracking of CPO using an activated bentonite catalyst form short chains from the main long chains that form CPO biodiesel, namely C-CH3 to C-C at a wave of 771.58 cm-1. The results of the transmittance analysis for each functional group content also show that the increasing number of C-C chains, both single and double bonds, is produced as a result of the catalytic cracking process. The physical properties of CPO biodiesel change with increasing temperature. The density, viscosity and flashpoint values decreased, while the heating value increased.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524070033
Uncontrolled Keywords: Catalytic Cracking, Karakteristik Bahan bakar, CPO, Biodiesel, Bentonit.
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 13 Jun 2024 06:57
Last Modified: 13 Jun 2024 06:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219906
[thumbnail of MASIH DALAM EMBARGO] Text (MASIH DALAM EMBARGO)
Marcellino Rodericko.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item