Sinkronisasi Pengaturan Merger Negara Anggota ASEAN berdasarkan The ASEAN Regional Guidelines on Competition Policy (Studi Negara Indonesia, Singapura, dan Thailand)

Setiawan, Mochamad Afrizal and Dr. Patricia Audrey Ruslijanto, S.H., M.Kn. and Rika Kurniaty, S.H., M.A., Ph.D. (2024) Sinkronisasi Pengaturan Merger Negara Anggota ASEAN berdasarkan The ASEAN Regional Guidelines on Competition Policy (Studi Negara Indonesia, Singapura, dan Thailand). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Adapun urgensi penyesuaian pengaturan merger negara anggota ASEAN dengan Regional Guidelines adalah sesuai dengan urgensi yuridis berupa adanya kekosongan hukum, fisiologis berupa adanya tujuan bersama tercapainya Komunitas Ekonomi ASEAN 2015, dan sosiologis berupa banyaknya kasus merger di ASEAN. Oleh karena itu peneliti tertarik menulis mengenai sinkronisasi pengaturan merger negara anggota ASEAN berdasarkan The ASEAN Regional Guidelines On Competition Policy (Studi Negara Indonesia, Singapura, dan Thailand) untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan untuk melakukan penyesuaian dan bagaimana dengan kekuatan mengikatnya terhadap negara anggota. Berdasarkan hal tersebut diatas, penelitian ini mengangkat rumusan masalah: (1) Apakah hukum tentang merger di negara Indonesia, Singapura, dan Thailand telah sesuai dengan The ASEAN Regional Guidelines on Competition Policy? (2) Bagaimana The ASEAN Regional Guidelines on Competition Policy yang dapat mengikat negara anggota ASEAN? Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perbandingan (comparation-approach) dan pendekatan perundang-undangan (statute-approach). Bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang diperoleh peneliti akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis menggunakan teknik content analysis yaitu teknik penelitian yang bertujuan untuk mencandra suatu pesan yang tersirat maupun tersurat. Dalam analisis isi, kandungan asas dan pasal�pasal relevan telah dipaparkan. Hasil penelitian yang diperoleh, ialah: Hukum positif tentang merger di negara Indonesia, Singapura, dan Thailand belum sepenuhnya sesuai dengan The ASEAN Regional Guidelines on Competition Policy dikarenakan Regional Guidelines hanya berbentuk sebagai pedoman dan bukan merupakan aturan yang mengikat sehingga bisa memaksa negara anggota ASEAN untuk melakukan sinkronisasi. Selain itu, kekuatan hukum The ASEAN Regional Guidelines on Competition Policy yang tepat agar dapat mengikat negara anggota ASEAN mengharuskan adanya perubahan guidelines menjadi perjanjian internasional bentuk lain yang memiliki kekuatan mengikat. Saran yang dapat peneliti sampaikan adalah Hukum positif tentang merger di negara Indonesia, Singapura, dan Thailand harus disesuaikan dengan The ASEAN Regional Guidelines on Competition Policy dengan mengaplikasikan teori transformasi sesuai rekomendasi Regional Guidelines pada peraturan perundang – undangan negara masing – masing dan perjanjian internasional yang memiliki kekuatan hukum yang tepat dan ideal adalah berbentuk agreement.

English Abstract

Merger arrangements in Indonesia, Singapore and Thailand are not yet fully in accordance with those contained in the Regional Guidelines for achieving the 2015 ASEAN Economic Community. Meanwhile, in accordance with the juridical urgency in the form of a legal vacuum, the physiological in the form of a common goal, and the sociological in the form of the large number of merger cases in ASEAN Indonesia, Singapore, and Thailand should make adjustments to merger arrangements. Therefore, the author is interested in writing about the synchronization of merger regulations in Indonesia, Singapore, and Thailand based on The ASEAN Regional Guidelines On Competition Policy (Regional Guidelines). Based on the above, this research raises the problem formulation: (1) Are the laws regarding mergers in Indonesia, Singapore and Thailand in accordance with the ASEAN Regional Guidelines on Competition Policy? (2) How can the ASEAN Regional Guidelines on Competition Policy bind ASEAN member countries? This research uses normative juridical research methods with a comparative approach and a statutory approach. The primary, secondary and tertiary legal materials obtained by the author will be analyzed using analytical techniques using content analysis techniques, namely research techniques that aim to capture an implicit or explicit message. In the content analysis, the basic content and relevant articles have been explained. The research results obtained are: Positive laws regarding mergers in Indonesia, Singapore and Thailand are not yet fully in accordance with the ASEAN Regional Guidelines on Competition Policy (Regional Guidelines) because the Regional Guidelines are only in the form of guidelines and are not binding rules so they can be forced ASEAN member countries to synchronize. In addition, the appropriate legal force of the ASEAN Regional Guidelines on Competition Policy (Regional Guidelines) so that it can bind ASEAN member countries requires changing the guidelines into another form of international agreement that has binding force. The suggestion that researchers can convey is that positive laws regarding mergers in Indonesia, Singapore and Thailand must be adjusted to the ASEAN Regional Guidelines on Competition Policy (Regional Guidelines) by applying transformation theory according to the recommendations of the Regional Guidelines in the laws and regulations of each country and an international agreement that has proper and ideal legal force is in the form of an agreement.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524010033
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 28 May 2024 07:30
Last Modified: 28 May 2024 07:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/219314
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
MOCHAMAD AFRIZAL SETIAWAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item