Pembaruan Masa Daluwarsa Penuntutan Terhadap Tindak Pidana Pembunuhan Berencana

Pratiwi, Nika Setyo Nur and Prof. Masruchin Ruba’i, S.H., M.S., (2023) Pembaruan Masa Daluwarsa Penuntutan Terhadap Tindak Pidana Pembunuhan Berencana. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembunuhan berencana merupakan tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan menghlangkan nyawa orang lain sebagaimana diatur dalam Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman pidana tertinggi adalah pidana mati. KUHP mengenal adanya masa daluwarsa penuntutan yang telah dirumuskan dalam Pasal 78 KUHP. Jika pelaku tidak dapat ditemukan dalam tenggang waktu dan dipidana menurut ketentuan pasal ini, maka wewenang penuntut umum berakhir dan pelaku dibebaskan dari ancaman hukuman atas kejahatan yang telah dilakukannya. Undang-undang pembatasan pembunuhan tidak lagi berlaku di Korea Selatan sejak tanggal 31 Juli tahun 2015, yang dilatarbelakangi oleh kasus pembunuhan pada tahun 1999 terhadap seorang anak bernama Kim Tae Wan. Bukti-bukti dinyatakan memiliki kredibiltas tinggi pada saat mendekati selesainya masa daluwarsa, sehingga karena birokrasi yang rumit kasus ini dinyatakan daluwarsa dan pelaku terbebas dari ancaman hukuman. Kasus ini menimbulkan amarah publik, sehingga pemerintah Korea Selatan merevisi Hukum Acara Pidana yang mencabut masa daluwarsa kasus pembunuhan yang belum terpecahkan yang dikenal dengan nama Undang-Undang Tae Wan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu: (1) Menganalisis urgensi pengecualian masa daluwarsa penuntutan terhadap tindak pidana pembunuhan berencana, (2) Menganalisis rumusan pengaturan mengenai pengecualian masa daluwarsa penuntutan terhadap tindak pidana pembunuhan berencana ke depan dalam hukum Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, pendekatan kasus, dan pendekatan perbandingan hukum. Teknik analisis meliputi analisis kualitatif, analisis isi dan penafsiran teleologis. Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Hasil dari penelitian ini adalah analisis bahwa urgensi pengecualian masa daluwarsa penuntutan terhadap tindak pidana pembunuhan berencana memiliki beberapa alasan untuk dikecualikan dari masa daluwarsa diantaranya sikap batin pelaku pada saat melakukan perbuatan atau niat jahat (mens rea), perwujudan kehendak, serta dampak psikologis, ekonomi, dan sosial. Penulis juga memberikan beberapa contoh kasus pembunuhan berencana yang belum terungkap diantaranya kasus Jack The Ripper, Kasus Pembunuhan Hwaseong di Korea Selatan dan Kasus Pembunuhan Wartawan Udin. Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis menyimpulkan bahwa pengecualian masa daluwarsa penuntutan terhadap tindak pidana pembunuhan perlu untuk diberlakukan dalam KUHP mengingat banyak poin penting yang mendukung, serta penulis memberikan rekomendasi rumusan pasal sebagai salah satu hasil dari penelitian ini.

English Abstract

Premeditated murder is a crime that deliberately and with prior planning kills another person's life as stipulated in Article 340 of the Criminal Code (KUHP) with a maximum penalty of the death penalty. Criminal law recognizes the existence of prosecutions that have an expiry date as stipulated in article 78 of the Criminal Code. Based on the provisions of this article, if during the allotted time the perpetrator of the crime is not found, then the prosecution's demands are dropped and the perpetrator is released from the threat of punishment for the crime he has committed. The setting for an expiration date for the prosecution of criminal acts of murder is no longer valid in South Korea since July 31, 2015, which was motivated by the murder case in 1999 of a child named Kim Tae Wan. The evidence was stated to have high credibility when it was close to completion so because of the complicated bureaucracy, this case was declared expired and the perpetrators were free from the threat of punishment. This case caused public outrage, so the South Korean government revised the Criminal Procedure Code which revoked the expiration date of unsolved murder cases known as Tae Wan Law. Based on the background that has been described, this study has two objectives, namely: (1) To analyze the reasons for the need for exceptions to the prosecution expiration for premeditated murder, (2) To analyze the regulatory formulation regarding the exclusion of the prosecution expiration for premeditated murder in criminal law Indonesia. The type of research being conducted is normative legal research using statutory approaches, conceptual approaches, case approaches, and comparative legal approaches. The analytical techniques used are qualitative analysis, content analysis, and teleological interpretation. The legal materials used in this study are primary, secondary, and tertiary legal materials. The result of this study is an analysis of the urgency that the exception to the expiry of prosecution for the crime of premeditated murder has several reasons for being excluded from the expiry including the perpetrator's mental attitude when committing an act or malicious intention (mens rea), the manifestation of the will, as well as the psychological, economic, and social. The author also provides several examples of unresolved premeditated murder cases including the Jack The Ripper case, the Hwaseong Murder Case in South Korea, and the Udin Journalist Murder Case. Based on the results of this study, the authors conclude that the exclusion of the prosecution expiration period for the crime of murder needs to be enforced in the Criminal Code considering the many important points that support it, and the authors provide recommendations for article formulation as one of the results of this research.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0523010074
Divisions:	Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	25 Apr 2024 07:36
Last Modified:	25 Apr 2024 07:36
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/218183

Text (DALAM MASA EMBARGO ,) NIKA SETYO NUR PRATIWI.pdf Download (2MB)

Actions (login required)

View Item