Proporsi Penyakit, Analisis Faktor Risiko, dan Pemetaan Endoparasit Gastrointestinal pada Kucing di Malang Raya

Pamungkas, Hafiz Bintang and drh. Reza Yesica, M.Sc (2024) Proporsi Penyakit, Analisis Faktor Risiko, dan Pemetaan Endoparasit Gastrointestinal pada Kucing di Malang Raya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kucing merupakan hewan kesayangan yang biasa berada di sekitar lingkungan kita. Lingkungan yang kotor dapat menyebabkan berbagai faktor agen penyakit seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit mudah berkembang. Endoparasit gastrointestinal merupakan parasit yang berpredileksi dan menginfeksi saluran sistem pencernaan. Kucing yang terinfeksi dapat mengalami gangguan metabolisme, malnutrisi, anemia, bahkan kematian dan berpotensi menimbulkan zoonotik (penyakit yang dapat ditularkan ke manusia). Kondisi Malang Raya yang hangat, lembab, dan banyak tempat kumuh dapat berpotensi tinggi menjadi faktor perkembangan dan persebaran endoparasit gastrointestinal pada kucing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi penyakit, analisis faktor risiko berupa ketinggian, jarak sungai, jenis kelamin dan sistem pemeliharaan ,serta pemetaan untuk menampilkan persebaran secara visual menggunakan QGIS versi 3.34.3. Sampel yang digunakan adalah sampel feses yang berasal dari 170 kucing di 12 kecamatan Malang Raya. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square dan uji OR RR. Sampel diperiksa menggunakan metode uji natif, uji apung, dan uji sporulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi penyakit endoparasit gastrointestinal sebesar 46,4% (79/170) terdiri atas Toxocara cati 18,9%, Toxascaris leonina 7,6%, Ancylostoma spp. 20,6%, Strongyloides spp. 2,9%, Dipylidium caninum 4,1%, Isospora felis 5,8%, Isospora rivolta 3,5%, dan Toxoplasma gondii 1,1%. Hasil uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan P<0.05) antara sistem pemeliharaan dengan adanya infeksi endoparasit gastrointestinal pada kucing. Sementara itu, tidak terdapat hubungan yang signifikan (P> 0.05) antara ketinggian, jarak sungai, dan jenis kelamin sebagai faktor risiko dengan infeksi endoparasit gastrointestinal. Hasil pemetaan menggunakan QGIS menunjukkan bahwa Persebaran infeksi endoparasit gastrointestinal paling banyak di Kecamatan Blimbing (68,8%), Lowokwaru (68,8%), Kedungkandang (70%), dan Batu (70%). Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk strategi pencegahan penyakit cacing dan protozoa yang berpotensi zoonosis dalam upaya meningkatkan kesehatan kucing dan masyarakat.

English Abstract

Cats are beloved pets that are usually around our neighborhood. A dirty environment can cause various disease agents such as viruses, bacteria, fungi and parasites to develop easily. Gastrointestinal endoparasites are parasites that predilect and infect the digestive system tract. Infected cats can experience metabolic disorders, malnutrition, anemia, and even death and have the potential to cause zoonotic (diseases that can be transmitted to humans). The warm, humid conditions of Greater Malang and the many slum areas can potentially be a factor in the development and spread of gastrointestinal endoparasites in cats. The purpose of this study was to determine the proportion of disease, analyze risk factors such as altitude, river distance, gender and maintenance system, and mapping to display the distribution visually using QGIS version 3.34.3. The samples used were fecal samples from 170 cats in 12 sub-districts of Malang Raya. Data were analyzed using Chi-square test and OR RR test. Samples were examined using the native test, floatation test, and sporulation test methods. The results showed that the proportion of gastrointestinal endoparasitic disease was 46.4% (79/170), consisting of Toxocara cati 18.9%, Toxascaris leonina 7.6%, Ancylostoma spp. 20.6%, Strongyloides spp. 2.9%, Dipylidium caninum 4.1%, Isospora felis 5.8%, Isospora rivolta 3.5%, and Toxoplasma gondii 1.1%. Chi-square test results showed a significant association (P<0.05) between the husbandry system and the presence of gastrointestinal endoparasite infections in cats. Meanwhile, there was no significant association (P>0.05) between altitude, river distance, and gender as risk factors with gastrointestinal endoparasite infection. Mapping results using QGIS showed that the distribution of gastrointestinal endoparasite infection was most prevalent in Blimbing (68.8%), Lowokwaru (68.8%), Kedungkandang (70%), and Batu (70%) subdistricts. Further research is needed on prevention strategies for potentially zoonotic helminths and protozoa in an effort to improve cat and public health. cat and public health.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524130002
Divisions: Fakultas Kedokteran Hewan > Kedokteran Hewan
Depositing User: Unnamed user with email dini@ub.ac.id
Date Deposited: 01 Apr 2024 04:24
Last Modified: 01 Apr 2024 04:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/217748
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Hafiz Bintang Pamungkas.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item