Pengaruh Penambahan Tepung Kulit Bawang Sebagai Aditif Pakan Terhadap Persentase Bobot Organ Dalam Dan Profil Darah Putih Ayam Pedaging

Fadilah, M. Rizky and Prof. Dr. Ir. Osfar Sjofjan,, M.Sc., IPU., ASEAN Eng. (2024) Pengaruh Penambahan Tepung Kulit Bawang Sebagai Aditif Pakan Terhadap Persentase Bobot Organ Dalam Dan Profil Darah Putih Ayam Pedaging. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ayam pedaging merupakan salah satu komoditi ternak yang memiliki laju pertumbuhan relatif cepat dengan masa pemeliharan kurang lebih lima minggu. Kunci kesuksesan usaha peternakan ayam pedaging terletak pada manajemen pemeliharaan, salah satunya adalah pakan. Pakan menyumbang 60-70% dari total keseluruhan usaha peternakan ayam. Ayam pedaging rentan terhadap perubahan lingkungan, sehingga menghambat laju pertumbuhan ternak. Implementasi untuk mengatasinya seringkali menggunakan AGP (Antibiotic Growth Promoter) sebagai pemacu pertumbuhan dan kekebalan imunitas ayam pedaging, namun penggunaannya telah dilarang oleh pemerintah akibat residu yang ditimbulkan. Alternatif untuk mengatasi ini adalah dengan penambahan tepung kulit bawang yang kaya akan antioksidan dan berpotensi sebagai aditif pakan apabila dilihat dari kandungan nutrisinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kulit bawang sebagai aditif pakan terhadap profil darah ditinjau dari jumlah monosit dam limfosit darah serta persentase organ dalam yaitu, limfa, hati, gizzard, dan jantung. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada mahasiswa dan masyarakat khususnya peternak lokal bahwa, penambahan tepung kulit bawang yaitu tepung kulit bawang putih, bawang merah, dan bawang bombay dapat digunakan sebagai aditif pakan alternatif pengganti AGP (Antibiotic Growth Promoter) sekaligus meningkatkan imunitas ayam pedaging sehingga layak untuk dikembangkan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya yang bertempat di Jl. Raya Apel No. 142, Semanding, Sumbersekar, Kec. Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian ini berjalan selama 35 hari dimulai tanggal 2 Oktober 2023 - 5 November 2023. Materi penelitian terdiri dari 189 DOC dengan strain lohmann yang diperloreh dari PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk, pakan komersial yang diproduksi oleh PT. New Hope Jawa Timur, tepung kulit bawang, zinc bacitacin, kandang berserta sarana dan prasarananya. Penelitian ini menggunakan metode percobaan lapang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 9 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 27 unit kandang percobaan. Masing – masing kandang terdapat 7 ekor ayam pedaging. Perlakuan pada penelitian ini adalah P0(-): pakan basal + zinc bacitacin 0,1%, P0(+): pakan basal, P1: pakan basal + 0,50% tepung kulit bawang putih, P2: pakan basal + 0,50% tepung kulit bawang merah, P3: pakan basal + 0,50% tepung kulit bawang bombay, P4: pakan basal + 0,25% tepung kulit bawang putih + 0,25% tepung kulit bawang merah, P5: pakan basal + 0,25% tepung kulit bawang putih + 0,25% tepung kulit bawang bombay, P6: pakan basal + 0,25% tepung kulit bawang merah + 0,25% tepung kulit bawang bombay, P7: pakan basal + 0,167% tepung kulit bawang putih + 0,167% tepung kulit bawang merah + 0,167% tepung kulit bawang bombay. Data hasil penelitian yang diperoleh kemudian di analisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Apabila diperoleh hasil berbeda nyata (P<0,05) atau berbeda sangat nyata (P<0,01) maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan tepung kulit bawang sebagai aditif pakan ayam pedaging tidak memberikan perbedaan yang nyata (P>0,05) terhadap persentase bobot limfa, hati, gizzard, jantung, dan jumlah limfosit darah, serta memberikan perbedaan nyata (P<0,05) terhadap jumlah monosit darah. Rataan bobot limfa berkisar 1,62 ± 0,16 sampai 2,47 ± 0,32 g/ekor, rataan bobot hati berkisar 36,96 ± 4,37 sampai 51,62 ± 4,73 g/ekor, rataan bobot gizzard berskisar 22,12 ± 1,73 sampai 29,78 ± 3,76 g/ekor, dan rataan bobot jantung berkisar 7,39 ± 1,41 sampai 8,91 ± 1,08 g/ekor. Rataan persentase bobot limfa 0,09 ± 0,002% sampai 0,12 ± 0,024%, rataan persentase bobot hati berkisar 1,77 ± 0,190% sampai 2,44 ± 0,253%, rataan persentase bobot gizzard berkisar 1,04 ± 0,069% sampai 1,45 ± 0,210%, dan rataan persentase bobot jantung berkisar 0,36 ± 0,074% sampai 0,42 ± ± 0,702%. Rataan jumlah monosit darah berkisar 4,20 ± 2,17a sampai 11,70 ± 3,75b x 109/mm3 dan rataan jumlah limfosit darah berkisar 160,07 ± 31,91 sampai 220,83 ± 26,15 x 109/mm3. Kadar flavonoid tepung kulit bawang putih sebesar 311,256 ppm, kadar falvonoid tepung kulit bawang merah sebesar 348,213 ppm, dan kadar flavonoid tepung kulit bawang bombay sebesar 351,223 ppm. Aktivitas antioksidan tepung kulit bawang putih sebesar 0,76 ppm, aktivitas antioksidan tepung kulit bawang merah sebesar 0,77 ppm, dan aktivitas antioksidan tepung kulit bawang bombay sebesar 0,72 ppm. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa penambahan tepung kulit bawang bombay memberikan hasil terbaik terhadap persentase bobot limfa, persentase bobot hati, jumlah monosit dan jumlah limfosit ayam pedaging. Perlakuan terbaik terletak pada P3 (Pakan basal + 0,50% tepung kulit bawang bombay) dengan persentase bobot limfa sebesar 0,12%, persentase bobot hati sebesar 1,95%, jumlah monosit sebesar 10,70 x 109/mm3 dan jumlah limfosit sebesar 198,37 x 109/mm3.

English Abstract

The purpose of this research was to observe an effect of onion skin meal addition as feed additive on blood profile and internal organ weight percentage of broilers wich include blood monocyte and lymphocyte counts as well as, percentage of lymph, liver, gizzard and heart weight in broilers. The material used was 189 day-old chickens with Lohmann strain and randomly allocated to nine dietary treatments and three replicates. This study used a field experiment method using a Completely Randomized Design (CRD). The treatments were: commercial feed mixing with 0,1% zinc bacitacin (T0-), commercial feed (T0+), commercial feed mixing with 0,50% garlic skin meal (T1), commercial feed mixing with 0,50% shallot skin meal (T2), commercial feed mixing with 0,50% brown onion skin meal (T3), commercial feed mixing with 0,25% garlic skin meal and 0,25% shallot skin meal (T4), commercial feed mixing with 0,25% garlic skin meal and 0,25% brown onion skin meal (T5), commercial feed mixing with 0,25% shallot skin meal and 0,25% brown onion skin meal (T6), and commercial feed mixing with 0,167% garlic skin meal, 0,167% shallot skin meal and 0,167% brown onion skin meal (T7). The variables observed were percentage of lymph, liver, gizzard, and heart weight as well as, white blood profile includes monocyte and lymphhocyte. Data were analyzed using Complete Random Design (CRD). Data wes analyzed by Analysis of Variance (ANOVA). The result of this research showed that effect of onion skin meal addition as feed additive didn’t give significanty effects (P>0,05) on internal organ weight percentage include lymph, liver, gizzard and heart and lymphocyte counts. Then gave significanty effect (P<0,05) on monocytes count. Research concluded that addition of brown onion skin meal gave optimal result on the percentage of lymph weight, liver weight, monocyte count and lymphocyte count of broilers. Determination of the best treatments is founded in (T3) commercial feed mixing with 0,50% brown onion skin meal.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524050136
Uncontrolled Keywords: Commercial feed, onion skin meal, blood profile, internal organs weight percentage
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 22 Mar 2024 05:30
Last Modified: 22 Mar 2024 05:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/217342
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
M. Rizky Fadilah.pdf

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item