Pengaruh Berat Ganggang Hijau (Hydrilla verticillata) Dan Lama Waktu Kontak Terhadap Kualitas Effluent Limbah Cair Tahu (Studi Kasus Di Pabrik Tahu Super Wijaya Tahu)

Kristiadjie, Bonaventura and Prof.Sri Suhartini, STP., M,Env.Mgt., PhD and Sakunda Anggarini, STP., MP., MSc., PhD (2023) Pengaruh Berat Ganggang Hijau (Hydrilla verticillata) Dan Lama Waktu Kontak Terhadap Kualitas Effluent Limbah Cair Tahu (Studi Kasus Di Pabrik Tahu Super Wijaya Tahu). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tahu merupakan produk pangan olahan favorit masyarakat Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan karena tingginya kandungan protein nabati dan harganya yang murah. Limbah yang dihasilkan oleh industri tahu, terutama limbah cair seringkali menimbulkan masalah lingkungan yaitu meningkatnya keasaman, kadar BOD, COD dan TSS pada lingkungan perairan sekitar. Baku mutu limbah yang dapat dibuang ke lingkungan telah diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah. Pabrik Tahu Super Wijaya Tahu atau dikenal sebagai Pabrik Tahu SWT merupakan salah satu industri tahu yang berada di Kelurahan Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Untuk mengatasi masalah limbah yang ada dapat dilakukan berbagai metode pengolahan limbah cair salah satunya adalah metode Fitoremediasi yang terbilang mudah, murah dan bersifat aplikatif. Fitoremediasi adalah salah satu cara remediasi yang memanfaatkan tumbuhan untuk mengurangi volume atau toksisitas kontaminan dalam lingkungan. Dalam penelitian ini ingin diteliti pengaruh berat tanaman ganggang hijau (Hydrilla verticillata) dan lama waktu kontak tanaman terhadap kualitas effluent limbah cair tahu dengan proses fitoremediasi. Penelitian dilakukan dengan melakukan fitoremediasi pada limbah cair tahu dengan variasi berat tanaman ganggang hijau (Hydrilla verticillata) dengan variasi berat tanaman sebesar 30 g, 45 g, dan 60 g. Dalam fitoremediasi ini digunakan waktu kontak yang berbeda yakni 6 hari,8 hari dan 10 hari. Penelitian ini menguji kadar effluent yang telah mengalami perlakuan fitoremediasi berupa nilai pH, kadar BOD, COD dan TSS. Penelitian akan menggunakan model Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Data yang didapat akan uji secara statistik dengan uji Two Way ANOVA dan uji Multiple Attribute Metode Zeleny. Penelitian menunjukkan limbah cair tahu memiliki nilai Ph, BOD, COD, dan TSS secara berurutan adalah sebesar 3,9 8.771 mg/L, 21.000 mg/L, dan 2.319 mg/L. Kadar BOD dan COD setelah perlakuan fitoremediasi dengan perlakuan berat tanaman 30 g dan lama waktu kontak 10 hari mengalami penurunan sebesar 95,89% (menjadi 360,63 mg/L) dan 93,98% (menjadi 1.263,33 mg/L) Parameter TSS setelah perlakuan fitoremediasi dengan perlakuan berat tanaman sebesar 45 g dan lama waktu kontak 6 hari mengalami penurunan sebesar 94,82% (menjadi 120,100 mg/L). Dalam penelitian ini didapatkan bahwa masing-masing parameter memiliki nilai signifikansi > 0,05 yang berarti interaksi antara faktor berat tanaman dan lama waktu kontak tidak berpengaruh secara nyata terhadap kadar BOD, COD, dan TSS limbah cair. Adapun kombinasi perlakuan terbaik yang didapatkan yakni kombinasi berat tanaman sebesar 30 g dan lama waktu kontak selama 10 hari (J1H3). Diharapkan penelitian yang akan datang dapat menggunakan tanaman lain sebagai pembanding terhadap penelitian ini. Selain itu penelitian selanjutnya dapat pula menguji keefektifan fitoremediasi untuk meremediasi logam berat.

English Abstract

Tofu is favorite processed food products of Indonesian people that has the potential to be developed due to its high content of vegetable protein and low price. Waste generated by the tofu industry, especially liquid waste, often causes environmental problems, namely increasing acidity, BOD, COD and TSS levels in the surrounding aquatic environment. The quality standards of waste that can be discharged into the environment have been regulated in the “Regulation of the Minister of Environment of the Republic of Indonesia Number 5 of 2014 concerning Wastewater Quality Standards”. Super Wijaya Tahu Tofu Factory or known as SWT Tofu Factory is one of the tofu industries located in Ngijo Village, Karangploso District, Malang Regency. To overcome the existing waste problem, various methods of liquid waste treatment can be carried out, one of which is the Phytoremediation method which is fairly easy, cheap and applicable. Phytoremediation is one way of remediation that utilizes plants to reduce the volume or toxicity of contaminants in the environment. In this study, the effect of the weight of Ganggang hijau plants (Hydrilla verticillata) and the length of plant contact of time on the quality of tofu liquid effluent with a phytoremediation process was investigated. The research was conducted by conducting phytoremediation on tofu liquid waste with variations in the weight of Ganggang hijau plants (Hydrilla verticillata) with variations in plant weight of 30 g, 45 g, 60 g. In this phytoremediation, different contact times were used, namely 6 days, 8 days and 10 days. This study tests the effluent levels that have undergone phytoremediation treatment in the form of pH values, BOD, COD and TSS levels. The research will use a Factorial Randomized Group Design (RAK) model. The data obtained will be statistically tested with the Two Way ANOVA test and the Zeleny Method Multiple Attribute test. The research shows that tofu liquid waste has pH, BOD, COD, and TSS values of 3,9, 8.771 mg/L, 21.000 mg/L, and 2.319 mg/L respectively. BOD and COD levels after phytoremediation treatment with a plant weight of 30 g and a contact time of 10 days decreased by 95,89% (to 360,63 mg/L) and 93,98% (to 1.263,33 mg/L), respectively. TSS parameters after phytoremediation treatment with a plant weight of 45 g and a contact time of 6 days decreased by 94,82% (120,100 mg/L). In this study, it was found that each parameter had a significance value > 0,05, which means that the interaction between the plant weight factor and the length of contact time did not significantly affect the BOD, COD, and TSS levels of wastewater. The best treatment combination obtained is the combination of plant weight of 30 g and the length of contact time for 10 days (J1H3). It is expected that future research can use other plants as a comparison to this research. In addition, further research can also test the effectiveness of phytoremediation to remediate heavy metals.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523100083
Uncontrolled Keywords: BOD, COD, Fitoremediasi, TSS-BOD, COD, Phytoremediation, TSS
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 22 Feb 2024 01:23
Last Modified: 22 Feb 2024 01:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216404
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Bonaventura Kristiadjie.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item