Collaborative Governance Dalam Pengembangan Desa Wisata Tulungrejo Kota Batu (Studi di Desa Wisata Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu),

Pradipta, Anggia Cahya and Wike, S.Sos., M.Si, DPA and Asti Amelia Novita, S.AP., M.AP., Ph.D. (2024) Collaborative Governance Dalam Pengembangan Desa Wisata Tulungrejo Kota Batu (Studi di Desa Wisata Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Desa wisata dalam pengembangannya tidak dapat berdiri sendiri sehingga sangat memerlukan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dalam konteks pembangunan, collaborative governance digagas untuk mencapai tujuan bersama yaitu dalam menggerakkan perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan kolaborasi yang dilakukan para stakeholder pada Desa Wisata Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu menggunakan model Ansell dan Gash (2007). Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan penedekatan kualitatif dengan dua fokus penelitian, yakni: (1) Collaborative governance dalam pengembangan Desa Wisata Tulungrejo, dan (2) Faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan Desa Wisata Tulungrejo. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan dokumen. Penelitian ini menggunakan metode analisis data model Miles, Huberman, dan Saldana (2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pengembangan Desa Wisata Tulungrejo telah menerapkan collaborative governance sebagaimana yang digambarkan oleh Ansell dan Gash antara Dinas Pariwisata Kota Batu, Pemerintah Desa Tulungrejo, aktor swasta (Bank Mandiri), dan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan pertemuan atau musyawarah, sosialisasi, dan evaluasi, serta beberapa capaian yang diperoleh. Adanya Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2021 tentang Desa Wisata juga merupakan suatu komitmen yang dibentuk untuk pengembangan desa wisata. Penelitian ini juga menemukan adanya faktor pendukung dan penghambat. Adapun faktor pendukung dalam pengembangan desa wisata ini yakni: adanya potensi desa dan kesadaran masyarakat desa terhadap wisata. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu: integrasi antar stakeholder yang belum maksimal, kompleksitas masyarakat desa, dan anggaran pembangunan desa wisata yang terbatas.

English Abstract

The development of tourism villages cannot stand alone, so it requires collaboration between the government, the private sector and the community. In the context of development, collaborative governance was initiated to achieve common goals, namely in driving the economy and improving community welfare. This research aims to describe and analyze the implementation of collaboration carried out by stakeholders in Tulungrejo Tourism Village, Bumiaji District, Batu City using the Ansell and Gash (2007) model. The type of research used is a descriptive method with a qualitative approach with two research focuses, namely: (1) Collaborative governance in the development of Tulungrejo Tourism Village, and (2) Supporting and inhibiting factors in the development of Tulungrejo Tourism Village. Data collection techniques were conducted through direct observation, in-depth interviews, and documents. This research uses the data analysis method of the Miles, Huberman, and Saldana (2014) model. The results showed that the development of Tulungrejo Tourism Village has implemented collaborative governance as described by Ansell and Gash between the Batu City Tourism Office, Tulungrejo Village Government, private actors (Bank Mandiri), and the community. This is evidenced by the existence of meetings or deliberations, socialization, and evaluation activities, as well as several achievements obtained. The existence of Regional Regulation Number 1 of 2021 concerning Tourism Villages is also a commitment formed for the development of tourism villages. This research also found supporting and inhibiting factors. The supporting factors in the development of this tourism village are: the potential of the village and the awareness of the village community towards tourism. Meanwhile, the inhibiting factors are: integration between stakeholders that has not been maximized, the complexity of the village community, and the limited budget for tourism village development.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524030017
Uncontrolled Keywords: Desa Wisata, Collaborative Governance, Desa Wisata Tulungrejo
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 27 Feb 2024 08:12
Last Modified: 27 Feb 2024 08:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216330
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Anggia Cahya Pradipta.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item