Struktur Populasi dan Jarak Genetik Ercis (Pisum sativum L.) Lokal Indonesia Berdasarkan Marka Morfologi.

Suniah., Siti and Dr. Budi Waluyo,, S.P., M.P. (2023) Struktur Populasi dan Jarak Genetik Ercis (Pisum sativum L.) Lokal Indonesia Berdasarkan Marka Morfologi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

penting yang telah banyak dibudidayakan diberbagai negara salah satunya adalah di Indonesia. Plasma nutfah ercis yang terdapat di Indonesia merupakan sumber materi genetik yang berpotensi untuk dikembangkan. Marka morfologi merupakan penanda genetik yang dapat digunakan untuk evaluasi dan karakterisasi plasma nutfah sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui jarak genetik dan struktur genetik populasi lokal ercis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jarak dan struktur genetik populasi lokal ercis sehingga dapat diketahui potensi genetiknya sebagai pertimbangan dalam penyusunan program pemuliaan yang tepat agar menghasilkan varietas yang unggul. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2023 di lahan percobaan yang terletak di Desa Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode eksperimental yang disusun dalam rancangan augmented design. Genotipe uji yang digunakan terdiri dari 80 aksesi lokal yang berasal dari Karo, Garut, Semarang, Temanggung, Boyolali, Batu, Probolinggo dan 2 varietas komersial Taichung dan Berastagi sebagai genotipe cek. Variabel pengamatan yang digunakan berdasarkan karakter morfologi yang mengacu pada panduan deskriptor untuk Pisum sativum L. dari The Community Plant Variety Office (CPVO) 2020. Skoring data dilakukan untuk membentuk data biner (presence = 1 dan absence = 0). Hasil analisis jarak genetik berdasarkan Jaccard distance menunjukkan jarak genetik antar aksesi dengan rentang nilai 0 – 0.758. Pengelompokan aksesi menggunakan metode Neigbhor Joining Tree dan analisis struktur populasi menggunakan program STRUCTURE membagi 82 aksesi ercis kedalam 2 kelompok utama atau 2 subpopulasi. Biplot dari PC1 dan PC2 pada analisis komponen utama (PCA) mengkonfirmasi atau memvalidasi hasil analisis struktur populasi dengan menunjukkan pemisahan dan pengelompokan aksesi kedalam 2 kelompok utama berdasarkan karakter morfologi seperti pewarnaan antosianin, warna wing bunga, warna standard bunga, dan kerutan pada kotiledon. Hasil analisis PCA menunjukkan bahwa karakter morfologi kualitatif dapat digunakan sebagai marka genetik untuk mendeteksi struktur populasi pada populasi ercis.

English Abstract

cultivated in various countries, such as in Indonesia. Pea germplasm in Indonesia is a source of genetic resources that may be potentially developed. Morphological markers are genetic markers that can be used for evaluation and characterization of germplasm which can be used to determine the genetic distance and genetic structure of local pea populations. The objective of this study is to determine the distance dan genetic structure of pea in order to know the genetic potential as a basis for the arrangement of an appropriate breeding program to produce superior varieties. This research was conducted from March to June 2023 at the experimental field located in Merjosari Village, Lowokwaru District, Malang City. This research is conducted using an experimental design arranged in an augmented design. The test genotypes consisted of 80 local accessions from Karo, Garut, Semarang, Temanggung, Boyolali, Batu, Probolinggo and 2 commercial varieties Taichung dan Berastagi as check genotypes. The observation variables used based on morphological characters that referred to the descriptor guide for Pisum sativum L. from The Community Plant Variety Office (CPVO) 2020. Data scoring was carried out to form binary data (presence = 1 dan absence = 0). The results of genetic distance analysis based on jaccard distance show the genetic distance between accessions with a value range of 0 - 0.758. Grouping accessions using the neigbhor joining tree method and population structure analysis using the STRUCTURE program divided 82 pea accessions into 2 main groups or 2 subpopulations. Biplots of PC1 dan PC2 in Principal Component Analysis (PCA) confirmed or validated the results of population structure analysis by showing the separation dan grouping of accessions into 2 main groups based on morphological characters such as anthocyanin coloration, flower wing color, flower standard color, dan wrinkles on cotyledons. The results of PCA analysis show that qualitative morphological characters can be utilized as genetic markers to detect population structure in pea population.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523040378
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 20 Feb 2024 03:30
Last Modified: 20 Feb 2024 03:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216284
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Siti Suniah.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item