Sugiyanto., Moh. Veri and Prof. Ir. Arifin Noor Sugiharto,, M.Sc., Ph.D (2023) Keragaan Dari Beberapa Galur Jagung Pakan (Zea mays L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Komoditas tanaman palawija yang memiliki potensi pasar yang luas dan strategis untuk dikembangkan dalam negeri adalah tanaman Jagung pakan (Zea mays L.). Komoditas jagung pakan memiliki berbagai peran atau banyak dibutuhkan oleh berbagai sektor. Sifat yang multifungsi membuat komoditas jagung pakan mengalami peningkatan permintaan setiap tahunnya di dalam negeri. Peningkatan permintaan terbesar penggunaan komoditas jagung pakan berasal dari sektor industri pakan ternak. Bedasarkan data Kementerian Pertanian (2022), penggunaan jagung pakan nasional terbesar adalah untuk kebutuhan pakan ternak yang mencapai 9,87 juta ton atau sekitar 72,48% dari total kebutuhan jagung nasional tahun 2021, sedangkankan data produksi nasional komoditas tanaman jagung pakan pada tahun 2021 sebesar 22,5 juta ton. Tren peningkatan permintaan akan kebutuhan komoditas jagung pakan nasional setiap tahunnya akan terus bertambah, maka perlu diselaraskan dengan hasil produksi jagung pakan yang terus meningkat setiap tahunnya. Kebutuhan jagung nasional yang mengalami peningkatan tiap tahunnya dapat diatasi yaitu salah satu caranya adalah dengan melakukan penggunaan, pengembangan dan pembentukan varietas unggul melalui program pemuliaan tanaman (Sa’adah et al., 2022). Tujuan dari penelitian adalah mengetahui keragaan karakter kualitatif dan kauntitatif dari galur generasi S4, mengetahui dan mempelajari pola dan kurva distribusi normal standar, serta mengetahui galur yang memiliki keragaan terbaik yang berpotensi dijadikan calon tetua. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 sampai Januari 2023 dengan lokasi penelitiannya di Kebun Percobaan Agrotechnopark (ATP) Universitas Brawijaya yang terletak di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Alat yang digunakan dalam penelitian diantaranya, seperangkat alat pertanian, gunting, timbangan analitik, mistar meteran, penggaris besi, jangka sorong digital, kain warna abu-abu, kertas label mikolin, alfaboard, spidol, permanen waring dan alat dokumentasi. Bahan yag digunakan untuk penelitian adalah 15 galur jagung kuning generasi S4 hasil selfing koleksi dari CV. Blue Akari. Bahan penunjang untuk penelitian adalah seperti pupuk NPK (16:16:16), Urea (46%), MgSO4, insektisida, dan fungisida. Penelitian dilakukan menggunakan metode single plant. Jarak tanam yang digunakan yaitu antar baris 70 cm, dalam baris 30 cm. Variabel kualitatif yang diamati meliputi bentuk ujung daun pertama, warna batang plumula, warna anther, warna silk, warna glume, tipe bentuk tongkol, dan tipe susunan baris. Variabel kuantitatif yang diamati meliputi umur anthesis (HST), umur silking (HST), Athesis Silking Interval (ASI), tinggi tanaman (cm), tinggi letak tongkol (cm), diameter batang (mm), jumlah tongkol, bobot tongkol dengan klobot (g), bobot tongkol tanpa klobot (g), bobot kering tongkol (g) diameter tongkol (mm), panjang tongkol (cm), panjang tangkai tongkol (cm), jumlah baris, tip filling (cm), berat 100 biji (g), dan rendemen (%). Data yang didapat kemudian di uji menggunakan analisis ragam dengan cara menggunakan pendekatan statistik dasar dan pendeskriptifan untuk variabel kualitatif, sedangkan variabel kuantatif menggunakan metode distribusi normal standar. Bedasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa keragaan atau performa yang ditampilkan pada karakter kualitatif yang mencapai keseragaman tinggi terdapat pada keragaan karakter warna batang plumula, warna anther, dan warna silk. Sedangkan pada keragaan atau performa yang ditampilkan pada karakter kuantitatif menunjukan keseragaman kecuali pada keragaan karakter tip filling yang didasarkan pada nilai standar deviasi lebih rendah dengan nilai rerata (mean). Bedasarkan dari analisis distribusi normal standar dan pendekatan kurva, menunjukan bahwa pada 17 keragaan karakter kuantitatif yang berdistibusi normal atau mengikuti kurva normal ada 5 keragaan karakakter kuantitatif diantaranya adalah karakter tinggi letak tongkol, diameter batang, berat tongkol dengan klobot, berat 100 biji dan rendemen, sedangkan keragaan karakter sisanya tidak berdistribusi normal atau mengikuti kurva normal. Bedasarkan hasil rekapitulasi keragaan karakter kualitatif pada galur JP-4, JP-5 dan JP-8 memiliki keseragaman lebih tinggi di bandingkan dengan galur-galur lainnya. Sedangkan bedasarkan hasil rekapitulasi keragaan karakter kuantitatif yang memiliki keseragaman dan keunggulan paling banyak dan keragaan atau performanya paling baik sehingga berpotensi untuk dijadikan calon tetua terdapat pada galur JP-14.
English Abstract
Corn crop commodities that have broad and strategic market potential to be developed in the country are yellow corn (Zea mays L.). Yellow corn commodities have various roles or are much needed by various sectors. The multifunctional nature of yellow corn means that it experiences an increase in demand every year in the country. The largest increase in demand for yellow corn comes from the animal feed industry. Based on data from the Ministry of Agriculture (2022), the largest national use of yellow corn is for animal feed needs, reaching 9.87 million tonnes or around 72.48% of the total national yellow corn demand in 2021, while the national production data for yellow corn crops in 2021 is 22.5 million tonnes. The trend of increasing demand for national yellow corn commodity needs will continue to grow every year, so it needs to be aligned with the production of yellow corn which continues to increase every year. The national demand for corn, which increases every year, can be use, development and establishment of superior varieties through plant breeding programmes (Sa'adah et al., 2022). The objectives of the study were to determine the performance of qualitative and quantitative characters of the S4 generation lines, to know and study the patterns and curves of standard normal distribution, and to know the lines that have the best performance that have the potential to be used as potential parent. The research was conducted from October 2022 to January 2023 with the research location at the Agrotechnopark Experimental Garden (ATP) of Universitas Brawijaya located in Jatikerto Village, Kromengan District, Malang Regency, East Java. The tools used in the research included a set of agricultural tools, scissors, analytical scales, meter ruler, iron ruler, digital caliper, grey cloth, micoline label paper, alphaboard, permanent marker, waring and documentation tools. The materials used for the study were 15 lines of yellow maize of the S4 generation from the selfing collection of CV Blue Akari. Supporting materials for the research were NPK fertiliser (16:16:16), Urea (46%), MgSO4, insecticides, and fungicides. The research was conducted using the single plant method. The planting distance used was 70 cm between rows, 30 cm within rows. Qualitative variables observed included first leaf tip shape, plumula stem colour, anther colour, silk colour, glume colour, cob shape type, and row arrangement type. Quantitative variables observed included anthesis age (DAP), silking age (DAP), Athesis Silking Interval (ASI), plant height (cm), cob height (cm), stem diameter (mm), number of cobs, cob weight with husk (g), cob weight without husk (g), cob dry weight (g) cob diameter (mm), cob length (cm), cob stalk length (cm), number of rows, tip filling (cm), 100 seed weight (g), and yield (%). The data obtained were then tested using analysis of variance by using a basic statistical approach and descriptive for qualitative variables, while quantitative variables used the standard normal distribution method.Based on the results of the study, it shows that the performance shown in qualitative characters that achieve high uniformity is in the character of plumula stem colour, anther colour, and silk colour. While the performance shown on quantitative characters shows uniformity except for the tip filling character based on the standard deviation value which is lower than the mean value. Based on the analysis of standard normal distribution and curve approach, it shows that in 17 quantitative characters that have normal distribution or follow the normal curve, there are 5 quantitative characters, including the characters of cob height, stem diameter, cob weight with clobber, weight of 100 seeds and yield, while the remaining characters do not have normal distribution or follow the normal curve. Based on the results of the recapitulation of qualitative character performance in lines JP-4, JP-5 and JP-8 have higher uniformity compared to other lines. While based on the results of the recapitulation of quantitative character performance that has the most uniformity and excellence and the best performance or performance so that it has the potential to be used as a candidate for parents is in the JP-14 line.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523040370 |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 21 Feb 2024 04:21 |
Last Modified: | 21 Feb 2024 04:21 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216231 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
MOH. VERI SUGIYANTO.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |