Rahmaningrum, Putriayu Indah and Dr. Silvi Ikawati,, S.P., M.P., M.Sc. (2024) Efektivitas Minyak Serai Wangi Cymbopogon nardus dan Fraksi Citronellal terhadap Kutu Daun Toxoptera aurantii Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Hama kutu daun hitam Toxoptera aurantii Boyer de Fonscolombe (Hemiptera: Aphididae) merupakan salah satu hama penting yang menyerang tanaman jeruk. Kutu daun sebagai hama yang memiliki ancaman serius terhadap tanaman jeruk. Konsep pengendalian hama terpadu (PHT) menggunakan pestisida nabati dapat diterapkan dalam pengendalian serangan hama karena PHT merupakan salah satu alternatif pengendalian yang ramah lingkungan. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan pestisida nabati adalah serai wangi dengan kandungan senyawa yang dapat membunuh hama. Senyawa citronellal yang terkandung pada tanaman serai wangi dapat dipisahkan menggunakan destilasi fraksinasi, dimana senyawa citronellal dapat berperan sebagai insektisida dan penolak serangga. Penelitian dilakukan untuk mengkaji senyawa pada minyak serai wangi (MSW) dan fraksi citronellal yang berpotensi sebagai pestisida terhadap T. aurantii serta pengaruh minyak serai wangi (MSW) dan fraksi citronellal terhadap mortalitas dan repelensi T. aurantii. Penelitian dilakukan di Laboratorium Hama Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada Bulan September hingga Desember 2023. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Penelitian menggunakan minyak serai wangi (MSW) dan fraksi citronellal dengan masing-masing tingkat konsentrasi 1000, 2000 dan 3000 ppm serta kontrol dengan menggunakan aquades. Penelitian dilakukan dengan mengamati mortalitas pada 3, 6, 12, 24 dan 48 Jam Setelah Aplikasi (JSA) sedangkan repelensi T. aurantii pada 1 hingga 5 JSA. Hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam. Apabila hasil analisis ragam berbeda nyata, maka dilakukan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kesalahan 5%. Selain itu, dilakukan analisis probit untuk mengetahui nilai LC50 dan LT50 dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil analisis GC-MS diketahui bahwa pada minyak serai wangi (MSW) terdapat 17 kandungan senyawa yang berbeda dan terdapat 4 senyawa dominan dengan kandungan diatas 1% yaitu citronellal (14,02%), citronellol (1,63%), D-Limonene (2,46%) dan β-Mycerene (5,04%) yang berpotensi sebagai pestisida. Sedangkan pada fraksi citronellal, terdapat 7 kandungan senyawa yang berbeda dengan kandungan citronellal yang semakin meningkat menjadi 26,79%. Hasil uji toksisitas menunjukkan bahwa minyak serai wangi (MSW) dan fraksi citronellal mampu memberikan pengaruh terhadap kenaikan mortalitas dan repelensi T. aurantii. Konsentrasi dari MSW dan fraksi citronellal yang menyebabkan mortalitas dan repelensi T. aurantii tertinggi terdapat pada konsentrasi 3000 ppm yaitu sebesar 82,4% dan 100%, sedangkan tingkat repelensi T. aurantii sebesar 30% dan 33,4%. Nilai LC50 minyak serai wangi (MSW) adalah 444 ppm sedangkan fraksi citronellal pada 476 ppm untuk mematikan 50% T. aurantii. Nilai LT50 fraksi citronellal lebih rendah dibandingkan minyak serai wangi (MSW), dimana waktu yang diperlukan fraksi citronellal pada konsentrasi 3000 ppm adalah 8 jam sedangkan minyak serai memerlukan waktu 21 jam.
English Abstract
The black aphid pest Toxoptera aurantii Boyer de Fonscolombe (Hemiptera: Aphididae) is one of the important pests that attacks citrus plants. Aphids are pests that pose a serious threat to citrus plants. The concept of integrated pest management (IPM) using plant-based biopesticides can be applied in controlling pest attacks because IPM is an environmentally friendly control alternative. One plant that can be used as a plant-based biopesticide is citronella which contains compounds that can kill pests. The citronellal compound contained in citronella plants can be separated using fractional distillation, where the citronellal compound can act as an insecticide and insect repellent. Research was conducted to examine compounds in citronella oil and citronellal fractions that have the potential to act as pesticides against T. aurantii as well as the effect of citronella oil and citronellal fractions on T. aurantii mortality and repellency. The research was conducted at the Plant Pest Laboratory, Faculty of Agriculture, Brawijaya University from September to December 2023. The research was carried out using a Randomized Block Design (RBD). The study used citronella oil and citronellal fractions with concentration levels of 1,000, 2,000 and 3,000 ppm respectively and controls using aquades. The research was carried out by observing mortality at 3, 6, 12, 24 and 48 hours after application while T. aurantii repellency was at 1 to 5 JSA. The results of the observations were analyzed using analysis of variance. If the results of the analysis of variance are significantly different, then Duncan's Multiple Range Test (DMRT) is carried out at an error level of 5%. In addition, a probit analysis was carried out to determine the LC50 and LT50 values using Microsoft Excel. The results of GC-MS analysis show that citronella oil contains 17 different compounds and there are 4 dominant compounds with contents above 1%, namely citronellal (14,02%), citronellol (1,63%), D-Limonene (2,46%) and β-Mycerene (5,04%) which have potential as pesticides. Meanwhile, in the citronellal fraction, there are 7 different compounds with the citronellal content increasing to 26,79%. The results of the toxicity test showed that citronella oil and the citronellsal fraction were able to influence increasing the mortality and repellency of T. aurantii. The concentration of MSW and citronellal fraction that caused the highest mortality and repellency of T. aurantii was at a concentration of 3000 ppm, namely 82.4% and 100%, while the repellency level of T. aurantii was 30% and 33.4%. The LC50 value of citronella oil is 444 ppm while the citronellal fraction is 476 ppm to kill 50% of T. aurantii. The LT50 value of the citronellal fraction is lower than that of citronella oil, where the time required for the citronellal fraction at a concentration of 3000 ppm is 8 hours while for citronella oil it takes 21 hours.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0524040036 |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
| Depositing User: | Unnamed user with username nova |
| Date Deposited: | 12 Feb 2024 04:07 |
| Last Modified: | 12 Feb 2024 04:07 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215942 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Putriayu Indah R..pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |