Keanekaragaman Jamur Rizosfer pada Kentang (Solanum tuberosum L.) dan Potensi Antagonismenya Terhadap Fusarium sp. akibat Perlakuan Mankozeb 64% dan Simoksanil 8%

Alifa, Desy Hawania Asha and Dr. Ir. Mintarto Martosudiro, MS. (2024) Keanekaragaman Jamur Rizosfer pada Kentang (Solanum tuberosum L.) dan Potensi Antagonismenya Terhadap Fusarium sp. akibat Perlakuan Mankozeb 64% dan Simoksanil 8%. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jamur merupakan salah satu mikroorganisme yang umum ditemukan di daerah sekitar perakaran tanah atau rizosfer yang memiliki keanekaragaman tinggi dengan beragam peran, baik merugikan maupun menguntungkan seperti sebagai agen biologis dan dekomposer. Namun, dalam kurun 10 tahun terakhir, dilaporkan telah terjadi penurunan keanekaragaman mikroorganisme tanah yang sebagian besar disebabkan oleh penggunaan bahan kimia seperti fungisida dan antibiotik yang kurang bijak. Penggunaan fungisida tunggal secara berkelanjutan dengan dosis yang tidak sesuai rekomendasi merupakan salah satu praktek budidaya yang kurang bijak karena dapat mengganggu populasi mikroorganisme non-target dan menimbulkan risiko ketahanan pada patogen sasaran. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan fungisida campuran dengan menggunakan lebih dari satu bahan aktif dan cara kerja yang berbeda, misalnya seperti campuran mankozeb dan simoksanil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari perbedaan konsentrasi fungisida berbahan aktif mankozeb 64% + simoksanil 8% terhadap keanekaragaman serta potensi patogen dan kemampuan antagonisme jamur rizosfer tanaman kentang. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Agustus 2023 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Penelitian meliputi pengambilan sampel tanah rizosfer tanaman kentang di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu dan dilanjutkan dengan eksplorasi meliputi isolasi jamur, pemurnian jamur, hingga identifikasi secara makroskopis dan mikroskopis. Selanjutnya dilakukan eksperimen dengan uji antagonis dan uji patogenisitas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan 15 isolat jamur yang berhasil diisolasi dari rizosfer tanaman kentang. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa 15 isolat tersebut terdiri dari 4 genus yaitu Penicillium sp., Aspergilus sp., Scopulariopsis sp., dan Cladosporium sp. serta terdapat 2 isolat jamur yang tidak dapat teridentifikasi. Jumlah koloni dan indeks keanekaragaman (H’) tertinggi didapatkan pada perlakuan kontrol dan konsentrasi fungisida 0,75 gr/l, yaitu dengan jumlah koloni sebanyak 10 x 104 dan indeks keanekaragaman (H’) sebesar 1,28 dan 1,09 yang termasuk ke dalam kategori sedang. Uji antagonisme menunjukkan bahwa seluruh isolat jamur rizosfer memiliki kemampuan lemah hingga sedang dalam menghambat jamur patogen Fusarium sp. dengan persentase daya hambat antara 8%-45%. Sedangkan, uji patogenisitas menunjukkan tidak terdapat jamur rizosfer yang berpotensi sebagai patogen.

English Abstract

Fungi are one of the microorganisms commonly found in the area around the roots of the soil or rhizosphere which has high diversity with various roles, both harmful and beneficial such as biological agents and decomposers. However, in the last 10 years, there has been a reported decline in soil microorganism diversity largely due to the unwise use of chemicals such as fungicides and antibiotics. Continuous use of a single fungicide with doses that do not match recommendations is one of the unwise cultivation practices because it can disrupt the population of non-target microorganisms and pose a risk of resistance to the target pathogen. One solution that can be done is to use a mixed fungicide using more than one active ingredient and different ways of working, for example such as a mixture of mancozeb and cymoxanil. The purpose of this study was to determine the effect of differences in the concentration of fungicides with active ingredients mancozeb 64% + cymoxanil 8% on diversity as well as potential pathogens and antagonism ability of rhizosphere fungi of potato plants. The research was conducted in April-August 2023 at the Plant Disease Laboratory, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya. The research included sampling of rhizosphere soil of potato plants in Sumberbrantas Village, Bumiaji District, Batu City and continued with exploration including mushroom isolation, mushroom purification, to macroscopic and microscopic identification. Furthermore, experiments were carried out with antagonist tests and pathogenicity tests. Based on the research conducted, 15 fungal isolates were successfully isolated from the rhizosphere of potato plants. The identification results showed that the 15 isolates consisted of 4 genera, namely Penicillium sp., Aspergilus sp., Scopulariopsis sp., and Cladosporium sp. and there are 2 isolates of fungi that cannot be identified. The highest number of colonies and diversity index (H') were obtained in the control treatment and fungicide concentration of 0,75 gr/l, namely with the number of colonies as much as 10 x 104 and the diversity index (H') of 1.28 and 1.09 which are included in the medium category. Antagonism tests showed that all isolates of rhizosphere fungi had a weak to moderate ability to inhibit the pathogenic fungus Fusarium sp. with a percentage of resistance between 8%-45%. Meanwhile, pathogenicity tests show that there are no potentially pathogenic rhizosphere fungi.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0524040015
Divisions:	Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	15 Feb 2024 02:35
Last Modified:	15 Feb 2024 02:35
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215572

Text (DALAM MASA EMBARGO) Desy Hawania Asha Alifa.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Actions (login required)

View Item