Alicia, Nia and Prof. Masruchin Ruba’i,, S.H., M.S. and Ardi Ferdian,, S.H., M.Kn. (2021) Analisis Hukum Perbuatan Pencurian Kuota Internet Wifi Berdasarkan Hukum Positif Indonesia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan terkait perbuatan pencurian kuota intrenet wifi yang dikaji berdasarkan hukum positif Indonesia. Pilihan tema tersebut dilatarbelakangi oleh maraknya perbuatan pencurian internet wifi di Indonesia, namun belum pernah di mejau hijaukan, dikarenakan nominal yang terlalu kecil atau rendahnya kesadaran hukum masyarakat. Padahal, berdasarkan Pasal 362 KUHP telah menjelaskan bahwa barang siapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah dan berdasarkan Pasal 30 UU ITE Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem pengamanan. Dalam penelitian skripsi ini, penulis mengangkat rumusan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana Pengaturan terkait Pencurian Kuota Internet Wifi dalam Hukum Positif Indonesia? (2) Bagaimana Pengaturan Pembuktian dan Modus Operandi terkait Pencurian Kuota Internet Wifi dalam x Hukum Positif di Indonesia? Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konsep, dan pendekatan kasus. Bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang diperoleh penulis akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif analitis yaitu suatu metode analisis bahan hukum dengan cara menghubungkan peraturan perundang-undangan dan pendapat para ahli hukum pidana,yang kemudian dijadikan rujukan dalam menyelesaikan permasalahan hukum terkait objek kajian. Dari hasil penelitian dengan metode di atas, penulis memperoleh jawaban dan kesimpulan atas permasalahan yang ada, yaitu Internet wifi merupakan barang yang bernilai ekonomis. Dikatakan demikian karena untuk dapat menggunakan atau menikmatinya pengguna diharuskan membeli paket internet wifi di mana layanan tersebut disediakan oleh perusahaan penyedia jaringan internet wifi atau disebut juga provider. Internet wifi tersebut juga memiliki batasan atau biasa disebut dengan kuota sehingga dalam penggunaannya internet wifi tersebut terbatas dan apabila kuota internet wifi tersebut habis pengguna diharuskan membeli paket internet wifi yang baru, oleh karenanya internet wifi dapat dikategorikan sebagai objek pencurian berdasarkan Pasal 362 KUHPidana. Kemudian, berdasarkan UU ITE Pelaku Pencurian Kuota Internet Wifi melakukan tindakan berupa akses ke dalam sistem perangkat elektronik orang lain secara ilegal atau tidak sah. Di mana perangkat yang diakses secara ilegal tersebut adalah perangkat elektronik berupa router yang berfungsi memancarkan koneksi internet wifi. Para pelaku tersebut menggunakan modus operandi dengan mengakses perangkat elektronik tersebut secara paksa agar dapat menggunakan koneksi internet secara gratis dan tanpa izin pemiliknya, sehingga dapat dikategorikan sebagai perbuatan melanggar hukum.
English Abstract
In this thesis, the author raises the problem related to the theft of wifi internet quota which is studied based on positive Indonesian law. The choice of the theme is motivated by the rampant acts of internet wifi theft in Indonesia, but it has never been prosecuted, because the nominal is too small or the public's legal awareness is low. In fact, based on Article 362 of the Criminal Code, it has been explained that anyone who takes something, wholly or partly belonging to another person, with the intention of being owned against the law, is threatened with theft, with a maximum imprisonment of five years or a maximum fine of nine hundred rupiahs. and based on Article 30 of the ITE Law, any person intentionally and without rights or against the law accesses a computer and/or electronic system in any way by violating, breaking through, exceeding, or breaking into the security system. In this thesis research, the writer raises the formulation of the problem as follows: (1) How are the regulations related to Wifi Internet Quota Theft in Indonesian Positive Law? (2) How are the arrangements for evidence and the modus operandi regarding theft of Wifi Internet Quota in Positive Law in Indonesia? In writing this thesis, the author uses a normative juridical research method with a statutory approach, a concept approach, and a case approach. The primary, secondary, and xi tertiary legal materials obtained by the author will be analyzed using descriptive analytical analysis techniques, namely a method of analyzing legal materials by linking legislation and the opinions of criminal law experts, which are then used as references in solving legal problems related to the object of study. . From the results of research with the above method, the authors obtain answers and conclusions to the existing problems, namely Internet wifi is an item of economic value. It is said so because to be able to use or enjoy it users are required to buy a wifi internet package where the service is provided by a wifi internet network provider company or also called a provider. The wifi internet also has limitations or commonly referred to as quotas so that in its use the wifi internet is limited and if the wifi internet quota runs out the user is required to buy a new wifi internet package, therefore wifi internet can be categorized as an object of theft based on Article 362 of the Criminal Code. Then, based on the ITE Law, the perpetrators of the theft of Wifi Internet Quota take actions in the form of accessing other people's electronic device systems illegally or illegally. Where the illegally accessed device is an electronic device in the form of a router that functions to transmit a wifi internet connection. The perpetrators use the modus operandi by forcibly accessing the electronic device in order to use the internet connection for free and without the owner's permission, so that it can be categorized as a violation of the law.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 052301 |
| Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
| Depositing User: | Unnamed user with username ihwan |
| Date Deposited: | 29 Jan 2024 01:50 |
| Last Modified: | 29 Jan 2024 01:50 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/214474 |
![[thumbnail of MASIH DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (MASIH DALAM MASA EMBARGO)
NIA ALICIA.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (1MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |