Kualitas dan Proporsi Spermatozoa X Dan Y Metode Sexing Sentrifugasi Gradien Densitas Percoll 5 Gradien Dengan Pengencer Yang Berbeda Pada Sapi Belgian Blue Cross

Rizqianti, Rr. Ani and Prof. Dr. Ir. Trinil Susilawati,, MS., IPU., ASEAN Eng (2023) Kualitas dan Proporsi Spermatozoa X Dan Y Metode Sexing Sentrifugasi Gradien Densitas Percoll 5 Gradien Dengan Pengencer Yang Berbeda Pada Sapi Belgian Blue Cross. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari dan Laboratorium Reproduksi Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya yang dimulai pada bulan Juni-September 2023. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas dan proporsi spermatozoa X dan Y dengan proses sexing sentrifugasi gradien densitas percoll menggunakan 5 gradien pada pengencer yang berbeda pada sapi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan metode sexing SGDP dan dapat dijadikan sebagai sumber informasi mengenai kualitas dan proporsi spermatozoa X dan Y menggunakan metode yang tepat untuk memisahkan spermatozoa X dan Y dengan hasil terbaik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium untuk mengetahui kualitas dan proporsi spermatozoa X dan Y setelah menggunakan metode sentrifugasi gradien densitas percoll 5 gradien pada pengencer yang berbeda. Pengumpulan data primer, meliputi meliputi uji motilitas, abnormalitas dan konsentrasi, total spermatozoa motil, serta uji morformetri untuk menentukan proporsi spermatozoa X dan Y. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t-test berpasangan. Sampel semen yang digunakan semen segar sapi Belgian Blue Cross dengan nama pejantan Blue Fontain yang berumur 6 tahun dan memiliki bobot badan 800 kg yang diperoleh dari Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari. Persyaratan semen segar untuk dilakukan proses pengenceran yaitu memiliki motilitas individu > 70% dan motilitas massa minimal 2+. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perbedaan pengencer dalam proses pemisahan spermatozoa X dan Y tidak berpengaruh nyata terhadap motilitas individu, konsentrasi, TSM, serta proporsi spermatozoa X dan Y. Namun, diantara kedua pengencer tersebut, pengencer tris aminomethan+20% kuning telur dianggap lebih baik dibandingkan dengan pengencer andromed. Kualitas semen yang dilakukan sexing SGDP 5 gradien menghasilkan rataan motilitas individu pada lapisan atas (P0) 59,4% dan lapisan bawah (P1) 55,9%, sedangkan pada lapisan atas (P1) 60,1% dan lapisan bawah (P1) 51,5%. Nilai abnormalitas lapisan atas (P0) 8,0 % dan lapisan bawah (P0) 8,4%, sedangkan lapisan atas (P1) 8,0 % dan lapisan bawah (P1) 7,5 %. Nilai Konsentrasi lapisan atas (P0) 61,00x106/ml dan lapisan bawah (P0) 215,0x106/ml, sedangkan lapisan atas (P1) 190,0x106/ml dan lapisan bawah (P1) 268,0x106/ml. Nilai TSM lapisan atas (P0) 65,19x106/ml dan lapisan bawah (P0) 51,6x106/ml, sedangkan lapisan atas (P1) 73,5x106/ml sedangkan lapisan bawah (P1) 137,9x106/ml. Proporsi spermatozoa lapisan X (P0) 83,0 % dan 85,1 (P1), sedangkan lapisan Y (P0) 76,1% dan 83,1 (P1). Penggunaan pengencer andromed dan tris aminomethan+20% kuning telur yang digunakan pada proses sexing SGDP 5 gradien memberikan pengaruh terhadap kualitas dan proporsi spermatozoa X dan Y, sedangkan sexing menggunakan pengencer tris aminomethan+20% kuning telur menghasilkan hasil terbaik pada parameter motilitas, konsentrasi, TSM, dan proporsi, tetapi tidak berpengaruh terhadap terhadap uji abnormalitas. Penggunaan kedua pengencer tersebut sama sama mampu mempertahankan kualitas dan proporsi spermatozoa X dan Y hasil sexing SGDP 5 gradien

English Abstract

This aim of this research was to was to analyze and compare the quality and proportion of spermatozoa X and Y with Percoll Density Gradient Centrifugation (PDGC) method using 5 gradients in different diluents. The material used in this study fresh semen from Belgian Blue Cross produced Singosari National Artificial Insemination Center, aged six years, with a body 800 kg and fresh semen quality progressive motilty ≥70%. The research method used was laboratory experimental were divided into two treatments consist of T0: Percoll 5 Density Gradient Centrifugation with andromed and T1: Percoll 5 Density Gradient Centrifugation with tris aminomthan+20% egg yolk. Research variables included motility, abnormality, concentration, total motile spermatozoa, and proportion of spermatozoa X and Y. To determine the proportion of spermatozoa X and Y using the spermatozoa morphometry test. Data from observational result were analyzed using a paired sample t-test and descriptively analytically. The results using andromed and tris aminomethane + 20% egg yolk in the PDGC 5 gradient can be carried out at the freezing stage in terms of the quality test and proportion test of X and Y spermatozoa. Sexing with diluents tris aminomethan+20% egg yolk show the best values for motility (60.1%), abnormality (7.5%), concentration (268,0x106/ml), and total motility (137,9x106/ml). Percentage proportion of spermatozoa XY sexing PDGC 5 gradient between 76,1%-85,1%. In Conclusion, sexing PDGC 5 gradient using andromed and tris aminomethan+20% egg yolk gave effect to quality and proportion of spermatozoa XY and the both of diluents can protect quality and proportion of spermatozoa X dan Y.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052305
Uncontrolled Keywords: Andromed, Centrifugation, Sexing, Tris aminomethan+20% egg yolk.
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 26 Jan 2024 06:28
Last Modified: 26 Jan 2024 06:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/214326
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rr. ANI RIZQIANTI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item