Penambahan Fermentasi Ampas Jamu sebagai Feed Additive terhadap Kualitas Internal Telur Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

Prihatiningsih, . and Prof. Dr. Ir. Osfar Sjofjan,, M.Sc., IPU., ASEAN Eng., (2024) Penambahan Fermentasi Ampas Jamu sebagai Feed Additive terhadap Kualitas Internal Telur Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peternakan di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang pesat khususnya pada sektor unggas. Industri peternakan memiliki potensi yang besar mengingat tingginya permintaan masyarakat terhadap bahan pangan sumber protein khususnya daging dan telur. Burung puyuh memberikan keuntungan dwiguna bagi masyarakat penghasil daging dan telur sebagai alternatif yang mendukung ketersediaan protein hewani dengan harga terjangkau, mudah ditemukan, dan siklus produksi cepat. Peternak burung puyuh di Indonesia menggunakan pakan komersial dalam meningkatkan performa dan produktivitas telur burung puyuh. Meningkatkan produktivitas telur burung puyuh perlu diupayakan pakan tambahan herbal yang dapat diramu sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia disekitar lingkungan. Jenis pakan tambahan yang dapat menjadi solusi dalam beternak burung puyuh dengan kesetersedian melimpah, mudah ditemukan, harga relatif murah, dan memiliki kandungan nutrisi baik bagi ternak. Pakan tambahan burung puyuh yang dapat digunakan ialah dengan memanfaatkan rempah-rempah seperti feremntasi ampas jamu.Materi penelitian ini menggunakan burung puyuh Coturnix coturnix japonica strain blaster berjumlah 200 ekor yang dipelihara mulai umur 30 hari dan dikelompokkan menjadi 20 perlakuan dengan masing-masing perlakuan terdiri 10 ekor puyuh. Pengumpulan data penelitian telur puyuh dimulai saat puyuh bertelur pada umur 55 hari. Jenis kandang yang digunakan penelitian adalah kandang battery sebanyak 20 unit dengan ukuran 60×50×30 cm per unit (panjang ×lebar × tinggi) dengan menempatkan 10 ekor puyuh pada setiap unit. Kandang dilengkapi dengan alas penampung kotoran yang terletak dibagian bawah kandang, penampung telur dan tempat makan memiliki panjang 30cm dibagian depan kandang, dan tempat minum berbentuk nipple A5 dibagian atas. Pemberian pakan dilakukan sehari sekali sebanyak 25 g/ekor yaitu pagi hari pukul 07.00 WIB. Pakan perlakuan didapatkan dari pembuatan ampas jamu yang difermentasi dengan mikroba Saccharomyces cerevisiae 0,6% dengan kepadatan populasi 1,9 x 108/g. Pemberian ampas jamu pada pakan basal dengan cara dicampurkan sesuai takaran yang ditentukan. Pemberian air minum secara ad libitum ditampung pada wadah 10 liter kemudian dialirkan ke pipa yang sudah terpasang nipple pada setiap unit perlakuan. Seminggu sekali air minum dicampurkan vita stress dengan takaran 5g. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai jenis rancangannya. Penelitian menggunakan 200 ekor burung puyuh Coturnix coturnix japonica yang diberikan perlakuan fermentasi ampas jamu dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, setiap perlakuan terdapat 10 ekor burung. Adapun perlakuannya sebagai berikut : (P0) pakan kontrol, (P1) pakan basal + 0.25% fermentasi ampas jamu, (P2) pakan basal + 0.50% fermentasi ampas jamu, (P3) pakan basal + 0.75% fermentasi ampas jamu, dan (P4) pakan basal + 1% fermentasi ampas jamu. Variabel yang diamati pada penelitian ini volume putih telur (mL), volume kuning telur (mL), Haugh Unit, dan warna kuning telur. Data penelitian mengunakan hasil dari perlakuan dan ulangan. Data dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dari Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data ditabulasi menggunakan program Excel apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata (P<0.05) atau berbeda sangat nyata (P<0.01) maka dilakukan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ampas jamu dalam pakan basal memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05) pada variabel volume putih telur (mL), volume kuning telur(mL), dan Haugh Unit. Namun, variabel warna kuning telur memberikan hasil berbeda sangat nyata (P<0,05). Adapun nilai rataan dari variabel keseluruhan dihasilkan dari yang terkecil sampai terbesar sebagai berikut : (1) Haugh Unit P0 (74,90 ± 1,59), P3 (75,85 ± 1,92), P2 (75,88 ± 0,83), P1 (76,27 ±1,39), dan P4 (77,46 ± 1,41); (2) volume putih telur P1 (8,10mL ± 0,34), P3 (8,11 mL ± 0,41), P0 (8,16 mL ± 0,20), P2 (8,23 mL ± 0,06), dan P4 (8,57 mL ± 0,18); (3) volume kuning telur P4 (5,91mL ± 0,31), P3 (6,00mL ± 0,11), P0 (6,02mL ± 0,09), P2 (6,02mL ± 0,11), dan P1 (6,10mL ± 0,31); (4) warna kuning telur P0 (1,79 ± 0,22), P1 (2,29 ± 0,05), P2 (2,56 ± 0,17), P3 (2,83 ± 0,07), P4 (3,19± 0,26). Penambahan fermentasi ampas jamu sebagai aditif dalam pakan belum dapat meningkatkan kualitas Haugh Unit, volume putih telur (mL), dan volume kuning telur (mL) tetapi meningkatkan warna kuning telur burung puyuh.

English Abstract

The aims of this study was to determine the effect of adding herbal dregs as a feed additive to basal feed on the internal quality of quail eggs. This study used 200 quails of the Blaster strain aged 30 days, body weight uniformity 142.80±10.45 and coefficient of diversity 7.32% and by placing 10 quail populations in each flock cage. The method used in this study was an experiment design using 5 treatments and 4 replicates. The treatment consisted of T0 = control treatment, T1 = 0.25% herbal dregs, T2 = 0.50% herbal dregs, T3 = 0.75% herbal dregs, and T4 = 0.1% herbal dregs. The variables observed is included Haugh Unit, egg yolk volume (mL), egg albumen volume (mL), and egg yolk colour. The data obtained were statistically analyzed using the Analysis of Variance (ANOVA) with a Complete Randomized Design (CRD), followed by the Duncan Multiple Distance Test (DMRT) if there were significant differences. The results showed that the addition of herbal dregs to basal feed had no significant effect (P>0.05) on egg white volume, yolk volume, and Haugh Unit.On the other hand, it had significant effect (P<0.01) on egg yolk colour. The conclusion of this study is that the addition of fermented herbal dregs can improve the internal quality of quail eggs, especially the colour of the yolk.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524050029
Uncontrolled Keywords: Herbal Dregs, Internal Quality of Eggs, Quail
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 13 Feb 2024 08:09
Last Modified: 13 Feb 2024 08:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/214276
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Prihatiningsih.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item