“Efektivitas Pemberian Pupuk Organik dari Feses Kelinci Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L)”

Ananda, Adik Hertika and Ir. Nur Cholis,, M.Si.,ASEAN Eng (2024) “Efektivitas Pemberian Pupuk Organik dari Feses Kelinci Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L)”. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peningkatan populasi ternak secara nasional dan regional akan meningkatkan limbah yang dihasilkan. Limbah tersebut apabila tidak dikelola akan sangat berpotensi mencemari lingkungan terutama dari limbah kotoran yang dihasilkan setiap hari, tidak terkecuali kotoran kelinci. Kotoran kelinci dapat dimanfaatkan salah satunya dengan diolah menjadi pupuk organik. Kotoran kelinci tidak dapat digunakan secara langsung menjadi pupuk dimana perlu adanya proses pengomposan. Pengomposan yang difermentasikan dengan EM4 merupakan salah satu cara untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah serta dapat menekan hama dan penyakit serta meningkatkan mutu dan jumlah produksi tanaman. Kotoran ternak selain berfungsi sebagai bioaktivator juga menambah unsur hara, khususnya unsur nitrogen. Kotoran kelinci mengandung kadar nitrogen paling tinggi dibandingkan kotoran ternak lainnya yaitu sebesar 2,4%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik dari feses kelinci terhadap lebar daun, jumlah cabang, dan tinggi tanaman sawi (Brassica juncea L). Penelitian ini dilaksanakan di Perumahan Griya Sarana Mandiri, Jl. Candi Panggung Bar, No. Kav 18, Mojolangu, Lowokwaru, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur mulai 1 April - 8 Juni 2023. Materi yang digunakan meliputi feses kelinci, larutan EM4, larutan molase, sisa pakan kelinci, bibit tanaman sawi (Brasicia juncea L), tanah dan air kran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan lima kali ulangan.Perlakuan yang diberikan adalah variasi dosis pupuk organik padat feses kelinci yang diberikan kepada tanaman yaitu P0 = 500 g tanah tanpa pemberian pupuk, P1 = 25 g pupuk feses kelinci + 500 g tanah, P2 = 50 g pupuk feses kelinci + 500 g tanah, P3 = 75g pupuk feses kelinci + 500 g tanah dan P4 = 100 g pupuk feses kelinci + 500 g tanah. Parameter utama yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah cabang, dan jumlah daun. Data dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance), apabila terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan uji JND (Jarak Nyata Duncan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik padat feses kelinci memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang dan lebar daun. Perlakuan P4 dengan penambahan 100 g pupuk organik feses kelinci merupakan perlakuan terbaik. Hasil analisis ragam terhadap rata-rata tinggitanaman menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P>0,01) yaitu P0 (18,98 ± 0,85a), P1 (20,65± 0,38b), P2 (21,95 ± 0,67c), P3 (24,27 ± 0,42d), dan P4 (26,52 ± 0,36e). Hasil analisis ragam terhadap jumlah cabang menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P>0,01) yaitu P0 (5,13 ± 0,56a), P1 (5,40± 0,28a), P2 (6,60 ± 0,64b), P3 (7,00 ± 0,71b), dan P4 (8,33 ± 0,33c). Hasil analisis ragam terhadap jumlah daun menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata (P>0,01) yaitu P0 (7,25 ± 0,48a), P1 (8,21 ± 0,40b), P2 (9,69 ± 0,34c), P3 (10,88 ± 0,29d), dan P4 (12,52 ± 0,66e). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang didapat adalah pemberian pupuk organik padat feses kelinci sangat efektif untuk pertumbuhan vegetatif tanaman sawi (Brasicia juncea L). Semakin banyak pemberian pupuk organik feses kelinci maka akan sebaik pula pertumbuhan vegetatif tanaman sawiyang dihasilkan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan nutrisi tanaman sawi yang dihasilkan dari penambahan pupuk organik feses kelinci.

English Abstract

Rabbit feces can be used as organic fertilizer which can improve plant quality and production. This research aims to determine the effect of giving organic fertilizer from rabbit feces on leaf width, number of branches and height of mustard. The materials used were rabbit feces, EM4, molasses, rabbit food waste, mustard plant seeds (Brasicia juncea L), soil and water. The research method used was a Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 5 replications. The treatments were T0 = 500 g of soil without fertilizer, T1 = 25 g of rabbit feces + 500 g of soil, T2 = 50 g of rabbit feces + 500 g of soil, T3 = 75 g rabbit feces + 500 g soil and T4 = 100 g rabbit feces + 500 g soil. Collected data were analyzed using ANOVA (Analysis of Variance), if there were significant differences then continued with the Duncan's Real Distance test. The results of the research showed that the application of solid organic fertilizer from rabbit feces had a very significantly different effect (P> 0.01) on plant height, number of branches and leaf width. The average value for plant height was 18,98 - 26,52 cm, number of branches was 5,13 - 8,33 and leaf width was 7,25 - 12,52 cm. It can be concluded that the addition of 100 g of rabbit feces fertilizer gave the best results on the growth of mustard greens (Brasicia Juncea L).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524050003
Uncontrolled Keywords: branches, leaf, mustard, organic fertilizer, plant height, rabbit feces
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 29 Jan 2024 08:32
Last Modified: 29 Jan 2024 08:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213704
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
ADIK HERTIKA ANANDA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item