Analisis Anomali Magnetik Dan Geomorfologi Untuk Identifikasi Patahan Di Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

Malik, Dian Pratiwi and Prof. Ir. Sukir Maryanto,, S.Si., M.Si., Ph.D and Drs. Alamsyah Mohammad Juwono,M.Sc.,Ph.D, M.Sc.,Ph.D (2024) Analisis Anomali Magnetik Dan Geomorfologi Untuk Identifikasi Patahan Di Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis anomali magnetik dan kelurusan geomorfologi yang berada di kecamatan Pronojiwo kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Anomali medan magnetik diukur dengan menggunakan PPM (Proton Precission Magnetometer) dengan 84 titik penelitian dengan luasan daerah 6 × 7 km2. Pemisahan antara anomali regional dan residual dilakukan dengan menggunakan bandpass filter. Untuk kelurusan morfologi diproses dengan menggunakan data penginderaan jauh DEM yang diunduh pada laman Badan Informasi Geospasial (BIG). Citra satelit tersebut diolah menggunakan software Global Mapper dan Qgis dengan sudut azimuth 0o, 45o, 90o, 80o, 315o, dan menghasilkan peta kelurusan yang telah dioverlay dari semua sudut azimuth. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas magnet total berkisar antara -372 nT sampai 514,1 nT. Interpretasi kualitatif data magnetiK dilakukan pada peta anomali magnetik residual yang telah dikoreksi meliputi koreksi harian, koreksi IGRF, dan kontinuitas ke atas. Interpretasi kuantitatif data magnetik dilakukan dengan membuat model 2D menggunakan peta anomali magnetik residual Hasil interpretasi kualitatif menunjukkan anomali magnetik terbagi menjadi anomali tingi dan juga anomali sedang-rendah. Anomali tinggi menyebar di bagian menyebar di bagian barat laut-utara dan barat daya-selatan daerah penelitian dengan rentang nilai 175,7 nT sampai 514,1 nT. Anomali magnetik sedang dan rendah terdapat pada timur sampai tenggara daerah penelitian dengan rentang nilai 150,5 nT sampai -327,2 nT. Hasil Interpretasi kuantitatif dengan menggunakan peta anomali residual pada dua penampang lintasan dengan metode pemodelan ke belakang dengan perangkat lunak Oasis Montaj 6.4.2, menghasilkan struktur geologi bawah permukaan yang menunjukkan patahan yang didominasi oleh batuan tufa. Hasil ini berkorelasi dengan analisis kelurusan yang telah dilakukan didapatkan sebanyak 103 kelurusan yang sebagian besar menyebar di area barat kawah Gunung Semeru dengan kelurusan arah dominan menunjukkan orientasi barat-barat daya – timur-timur laut.

English Abstract

This research aims to analyze magnetic anomalies and geomorphological lineaments in Pronojiwo sub-district, Lumajang district, East Java. Magnetic field anomalies using PPM (Proton Precision Magnetometer) with 84 research points with an area of 6 × 7 km2. Separation between regional and residual anomalies were done using a bandpass filter. Morphological straightness is processed using DEM remote sensing data, which is downloaded on the Geospatial Information Agency (BIG) page. The satellite image was processed using Global Mapper and Qgis software with azimuth angles of 0o, 45o, 90o, 80o 315o and produced a lineament map that was overlaid from all azimuth angles. The research results show that the total magnetic intensity ranges from -372 nT to 514.1 nT. Qualitative interpretation of magnetic data is carried out on corrected residual magnetic anomaly maps, including daily corrections, IGRF corrections, and upward continuity. Quantitative interpretation of magnetic data is carried out by creating a 2D model using residual magnetic anomaly maps. Qualitative interpretation results show that magnetic anomalies are divided into high anomalies and medium-low anomalies. The high anomaly spreads in the northwestern-northwestern and southwestern-south parts of the study area with a value range of 175.7 nT to 514.1 nT. Moderate and low magnetic anomalies are found in the east to southeast of the study area, with values ranging from 150.5 nT to -327.2 nT. Results Quantitative interpretation using residual anomaly maps on two cross-sections of the track using the backward modeling method with Oasis Montaj 6.4.2 software produces subsurface geological structures that show faults dominated by tufa rocks. These results correlate with the lineament analysis that has been carried out, which found 103 lineaments, most of which are spread in the area west of the crater of Mount Semeru with the dominant direction showing a west-southwest – east-northeast orientation.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0424090002
Uncontrolled Keywords: Magnetik, Sesar, Kelurusan, DEM.
Divisions: S2/S3 > Magister Fisika, Fakultas MIPA
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 25 Jan 2024 06:24
Last Modified: 25 Jan 2024 06:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213437
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
DIAN PRATIWI MALIK.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item