Pelayanan Pasar Go Digital (PAGODA) dalam Akselerasi Pembangunan Ekonomi Lokal (Studi pada Dinas Perdagangan, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Kabupaten Sukoharjo)

Ahnaftasya, Qonitah Rozin and Dr. Drs. Mochammad Rozikin,, M.AP and Nurjati Widodo,, S.AP., M.AP. (2023) Pelayanan Pasar Go Digital (PAGODA) dalam Akselerasi Pembangunan Ekonomi Lokal (Studi pada Dinas Perdagangan, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Kabupaten Sukoharjo). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pasar Go Digital atau PAGODA merupakan inovasi pelayanan publik baru yang diluncurkan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Diskopumdag) Kabupaten Sukoharjo. PAGODA menunjukkan wujud penerapan e-government yaitu adanya transformasi dari konsep pasar konvensional menuju konsep pasar digital berupa retribusi elektronik dan digital marketing melalui aplikasi GrabMart yang dapat membantu mencapai target realisasi retribusi pasar yang belum tercapai dan membantu meningkatkan omzet pedagang pasar. Pelaksanaan PAGODA sudah diadakan di 18 pasar tradisional di Kabupaten Sukoharjo, salah satunya di Pasar Kepuh untuk sistem e-retribusi QR Code dan Pasar Nguter untuk sistem e-retribusi kartu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis pelayanan Pasar Go Digital (PAGODA) dalam akselerasi pembangunan ekonomi lokal di Kabupaten Sukoharjo serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pelayanan PAGODA. Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan analisis data model interaktif Miles, Huberman, dan Saldana. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan PAGODA untuk e-retribusi sudah optimal, sedangkan untuk digital marketing GrabMart belum optimal. Dalam pelaksanaannya, masih terdapat beberapa pedagang yang kurang paham terkait teknologi digital dan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya pelayanan PAGODA khususnya belanja online melalui GrabMart karena kurangnya sosialisasi dan penyuluhan dari Diskopumdag Kabupaten Sukoharjo. Selain itu, pelaksanaan PAGODA ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pendukung yang paling dominan dalam mendukung pelaksanaan PAGODA yaitu adanya sarana dan prasarana yang mendukung telah memadai. Adapun faktor penghambatnya yaitu kesiapan sumber daya manusia pengguna jasa layanan dalam menggunakan teknologi internet masih rendah.

English Abstract

Pasar Go Digital or PAGODA is a new public service innovation launched by Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Diskopumdag) of Sukoharjo Regency. PAGODA shows a form of e-government implementation, namely the transformation from the conventional market concept to the digital market concept in the form of e-fee and digital marketing through the GrabMart application which can help achieve the objective of realizing market fees that have not been realized and helping to increase the turnover of market traders. PAGODA was held in 18 traditional markets in Sukoharjo regency, including Kepuh market for QR Code electronic reward system and Nguter market for electronic card reward system. The purpose of this study is to describe and analyze the Pasar Go Digital (PAGODA) service in accelerating local economic development in Sukoharjo regency as well as the supporting and inhibiting factors for the implementation of the services. This research uses a qualitative descriptive research method and uses the interactive data analysis of the Miles, Huberman and Saldana model. Data collection is done through observations, interviews and documentation. The results of this study indicate that the implementation of PAGODA services for e-payment is optimal, while for digital marketing GrabMart is not optimal. In practice, there are still a number of merchants who dont understand digital technology and there are still many people who dont know about the existence of PAGODA services, especially online shopping through GrabMart due to the lack of socialization and advice from the Diskopumdag of Sukoharjo Regency. In addition, the implementation of PAGODA is also influenced by several factors. The most important supporting factor to sustain the implementation of PAGODA is the existence of adequate infrastructure. The inhibiting factor is the readiness of service users' human resources to use internet technology, which is still weak.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523030843
Uncontrolled Keywords: Pelayanan publik, E-government, Pasar Go Digital (PAGODA), Pembangunan Ekonomi
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 23 Jan 2024 08:23
Last Modified: 23 Jan 2024 08:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/212272
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Qonitah Rozin Ahnaftasya.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item