Pahlevi, Muhamad Syah Reza and Ir. Aida Sartimbul, M.Sc, Ph.D and Fahreza Okta Setyawan, S.Kel, M.T. (2023) Analisis Potensi Energi Arus Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut di Selat Sunda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Setiap tahun, kebutuhan akan listrik terus meningkat, ini beriringan dengan pertumbuhan ekonomi dan populasi. Namun, permintaan listrik saat ini masih tergantung pada energi fosil yang menghasilkan emisi gas CO2. Meskipun demikian, Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik yang ramah lingkungan. Salah satu contohnya adalah energi arus laut, yang merupakan sumber energi terbarukan yang berkelanjutan dan tidak akan habis seperti energi fosil. Lokasi Selat Sunda dipilih karena Selat Sunda termasuk kedalam ARLINDO sehingga kondisi fisik di perairan tersebut menjadi sangat dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola persebaran dan kecepatan arus, mengetahui konversi rapat daya energi dan mengetahui besaran potensi teoritis dan teknis energi arus yang dihasilkan di Selat Sunda. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan rentang periode Desember 2020 sampai Desember 2022. Penelitian ini melakukan pemodelan arus di Selat Sunda dengan beberapa data masukan seperti pasang surut, kecepatan dan tekanan angin, batimetri, dan garis pantai. Untuk melakukan validasi data keadaan arus lapang dengan pemodelan, digunakan metode Root Mean Square Error (RMSE) dengan data kecepatan arus yang didapatkan dari Ocean Forecast System (OFS) BMKG dan Marine Copernicus. Hasil pemodelan akan dilanjutkan dengan menggunakan perhitungan konversi energi arus menjadi energi listrik. Berdasarkan hasil pemodelan arus menggunakan MIKE 21, pergerakan arus selama periode Desember 2020 – Desember 2022 arus didominasi bergerak menuju barat daya. Kecepatan arus tertinggi didapatkan pada bulan Juni dan Desember 2022 (2,57 m/s) dan terendah pada bulan April 2021 (0,0001 m/s). Sedangkan kecepatan arus musiman tertinggi didapatkan pada musim timur (2,57 m/s) dan terendah pada musim peralihan II (0,0001 m/s). Besaran rapat daya energi arus laut selama periode Desember 2020 – 2022 menggunakan MIKE 21 didapatkan bahwa rapat daya energi arus laut tertinggi terdapat pada bulan Juni 2022 (7,08 kW/m2) dan terendah pada bulan Maret 2021 (2,85 kW/m2). Sedangkan rapat daya energi arus laut musiman tertinggi terdapat pada musim timur 2022 (6,06 kW/m2) dan terendah pada peralihan II 2021 (4,45 kW/m2). Besaran potensi teoritis energi arus laut menggunakan teknologi konversi arus laut tertinggi terdapat pada bulan Juni 2022 (1.659.613 MW), sedangkan potensi teoritis terendah terdapat pada bulan Maret 2021 (668.013 MW). Besaran potensi teknis energi arus laut menggunakan teknologi konversi arus laut tertinggi terdapat pada bulan Juni 2022 (713.634. MW), dan terendah terdapat pada bulan Maret (287.245 MW).
English Abstract
Every year, the electricity demand continues to increase, in line with economic and population growth. However, the current electricity demand still relies on fossil energy sources that produce CO2 emissions. Nevertheless, Indonesia has many natural resources that can be utilized as environmentally friendly sources of electricity. One example is tidal energy, a sustainable and renewable source of energy that won't run out like fossil fuels. The location of the Sunda Strait was chosen because it falls within ARLINDO, making the physical conditions in these waters very dynamic. This research aims to determine the distribution patterns and velocity of currents, understand the power density conversion of tidal energy, and determine the theoretical and technical potential of tidal energy generated in the Sunda Strait. This research was conducted over the period from December 2020 to December 2022. The study involved modeling the Sunda Strait currents using input data such as tides, wind speed and pressure, bathymetry, and coastline data. To validate field current data with modeling, the Root Mean Square Error (RMSE) method was used with current velocity data obtained from the Ocean Forecast System (OFS) of BMKG and Marine Copernicus. The modeling results will be followed by calculating the conversion of tidal energy into electricity. Based on the results of current modeling using MIKE 21, the flow of currents during the period from December 2020 to December 2022 was predominantly moving southwest. The highest current velocity was recorded in June and December 2022 (2.57 m/s), while the lowest was in April 2021 (0.0001 m/s). Furthermore, the highest seasonal current velocity was observed during the east season (2.57 m/s), and the lowest during the transition season II (0.0001 m/s). In terms of the power density of ocean currents during the period from December 2020 to 2022 using MIKE 21, it was found that the highest power density occurred in June 2022 (7.08 kW/m2), and the lowest in March 2021 (2.85 kW/m2). Similarly, the highest seasonal power density was observed during the east season in 2022 (6.06 kW/m2), and the lowest during transition season II in 2021 (4.45 kW/m2). As for the theoretical potential of ocean current energy using ocean current conversion technology, the highest potential was recorded in June 2022 (1,659,613 MW), while the lowest was in March 2021 (668,013 MW). In contrast, the technical potential of ocean current energy using ocean current conversion technology reached its peak in June 2022 (713,634 MW), and reached its lowest point in March (287,245 MW).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052308 |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Nur Subchan |
Date Deposited: | 18 Jan 2024 06:23 |
Last Modified: | 18 Jan 2024 06:23 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/212022 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhamad Syah Reza Pahlevi.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |