Perilaku Harga Eceran Cabai Rawit di Beberapa Kota Jawa Timur Selama Penerapan PPKM.

Nurhidayat., Rizal and Rachman Hartono,, SP., MP. (2022) Perilaku Harga Eceran Cabai Rawit di Beberapa Kota Jawa Timur Selama Penerapan PPKM. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Cabai rawit merupakan salah satu sayuran yang memiliki bisnis yang baik. Besarnya permintaan dalam maupun luar negeri menjadikan cabai sebagai komoditas menjanjikan. Pada tahun 2019 Indonesia telah mengekspor cabai sebanyak 7.043 ton. Permintaan cabai yang tinggi untuk kebutuhan bumbu masakan, industri makanan, dan obat-obatan merupakan potensi untuk meraih keuntungan. Konsumsi cabai rawit sendiri di Jawa Timur pada tahun 2019 sebesar 0,23 kilogram per kapita per bulan. Provinsi Jawa Timur pada tahun 2020 menjadi produksi cabai rawit terbesar di Indonesia sebanyak 45,41%. Sering terjadinya fluktuasi cabai pada tiap tahunya ditambah dengan penerapan PPKM yang membatasi distribusi cabai rawit menjadikan penelitian ini menarik untuk dilakukan dengan tujuan adalah untuk mengetahui fluktuasi harga cabai rawit di beberapa kota di Jawa Timur, untuk mengetahui fluktuasi pada tiap level PPKM dan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara fluktuasi harga cabai rawit dengan level PPKM. Lokasi penelitian menggunakan metode purposif, dipilih Kota malang, Kota Surabaya dan Kota Pasuruan. Waktu penelitian dilakukan dari 3 Juli 2021 sampai 4 April 2022. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa harga cabai rawit per hari pada tiga kota selama penerapan PPKM, data itu didapatkan dari website Disperindag Jawa Timur, siskaperbapo.jatimprov.go.id. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis koefisien variasi dan menggunakan scatter plot. Hasil yang didapat dari analisis koefisien variasi harga cabai rawit selama penerapan PPKM di Kota Malang adalah sebesar 49,58%%, di Kota Surabaya sebesar 49,93% dan di Kota Pasuruan sebesar 54,63% yang dapat disimpulkan ketiga kota tersebut mempunya fluktuasi yang tinggi karena melebihi 9%. Sedangkan hasil analisis fluktuasi pada tiap level PPKM di tiga kota mempunya fluktuasi yang tinggi juga pada tiap levelnya kecuali pada Level PPKM 1 di Kota Malang dimana fluktuasinya hanya 6% dan masih dikatakan stabil. Untuk hubungan korelasi antara fluktuasi dengan level PPKM melalui scatter plot pada tiga kota tidak terlihat ada hubungan positif maupun negatif. Saran yang dapat diberikan yaitu masyarakat petani dapat menerapkan rotasi tanam yang mempertimbangkan iklik serta harga jual yang dipengaruhi oleh fluktuasi. Untuk Pemerintah dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai tambahan informasi atau dasar apabila ingin menerapkan kembali peratutan pembatasan karena diketahui bahwa dalam penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara fluktuasi harga cabai rawit dan level PPKM dan pemerintah dapat membuat sentra produksi cabai rawit pada bulan tertentu supaya bisa mengurangi lonjakan harga cabai rawit

English Abstract

Cayenne pepper is one of the vegetables that has a good business. The amount of domestic and foreign demand makes chili a promising commodity. Solidahun 2019 Indonesia has exported 7,043 tons of chili. High demand for chili for the needs of the spices, the food industry, and medicine-obtans is the potential for profit. Consumption of own cayenne pepper in East Java in 2019 is 0.23 kilograms per capita per month. East Java Province itself in 2020 became the largest production of cayenne pepper in Indonesia by 45.41%. The frequent occurrence of chili fluctuations in each year coupled with the application of PPKM which limits the distribution of cayenne pepper makes this research interesting to do with the aim of knowing the fluctuations in the price of cayenne pepper in several cities in East Java during the PPKM, to find out fluctuations at each PPKM level and to find out how the relationship between fluctuations in the price of cayenne pepper and PPKM level. The research location uses the purposive method, the selected city are Malang City, Surabaya City and Pasuruan City. The time of the study was conducted from 3 July 2021 to 4 April 2022. The data used is secondary data in the form of price of cayenne pepper per day in three cities during the implementation of PPKM, the data was obtained from the East Java Disperindag website, siskaperbapo.jatimprov.go.id. The data analysis method used is the analysis of the coefficient of variation and using the scatter plot. The results obtained from the analysis of the coefficient of variation in the price of cayenne pepper during the application of PPKM in Malang City were 49,58%, in Surabaya City by 49,93% and in Pasuruan City by 54,63% which can be concluded by the three cities have high fluctuations because they exceed 9%. Whereas the results of fluctuation analysis at each PPKM level in the three cities have high fluctuations also at each level except at PPKM 1 Level in Malang City where the fluctuation is only 6%. For the correlation relationship between fluctuations with PPKM levels through scatter plots in three cities there is no positive or negative corelation. Suggestions that can be given are that the farming community can apply crop rotation that takes into account the climatic and selling prices that are affected by fluctuations. The government can use the results of this study as additional information or as a basis if the goverment want to re-apply the restrictive regulations because it is known that in this study there was no relationship between fluctuations in the price of cayenne pepper and the level of PPKM and the government could create a cayenne pepper production center in certain months in order to reduce spikes cayenne chilli price.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052204
Divisions:	Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	18 Jan 2024 01:53
Last Modified:	18 Jan 2024 06:50
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211786

Text (DALAM MASA EMBAGO) Rizal Nurhidayat.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (2MB)

Actions (login required)

View Item