Analisis Tahapan Pemberdayaan UMKM Berbasis Collaborative Pentahelix Model (Studi Pada Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang)

Zauhara, Lola Miranda and Dr. Mochammad Rozikin,, M.AP, and Martina Purwaning Diah,, S.AP., M.AP (2023) Analisis Tahapan Pemberdayaan UMKM Berbasis Collaborative Pentahelix Model (Studi Pada Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, salah satunya adalah Kota Malang yang memiliki banyak pelaku UMKM. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian besar masyarakat karena UMKM merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan berperan dalam proses peningkatan pendapatan masyarakat. Dari banyaknya jumlah pelaku UMKM di Kota Malang belum semuanya mendapatkan pembinaan dari instansi terkait yaitu Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang. Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang melakukan pemberdayaan UMKM melalui koordinasi dan sinkronisasi dengan para pemangku kepentingan yang terlibat dalam Pentahelix Model yaitu Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah, Media. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang Analisis Tahapan Pemberdayaan UMKM berbasis Collaborative Pentahelix Model pada Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan analisis data Miles, Huberman, dan Saldana. Penelitian ini difokuskan pada tahapan pemberdayaan Wrihatnolo dan Dwidjowijoto untuk menganalisis tahapan pemberdayaan UMKM yang meliputi tahap penyadaran, tahap pengkapasitasan, tahap pemberian daya, dan Collaborative Pentahelix Model dalam pemberdayaan UMKM. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa analisis tahapan pemberdayaan UMKM telah berjalan yang meliputi tahap penyadaran, tahap pengkapasitasan, dan tahap pemberian daya meskipun masih ditemukan kendala dalam pelaksanaannya seperti pelaku UMKM yang tidak mengikuti program, tidak memanfaatkan teknologi, dan kuota pelatihan yang terbatas. Collaborative Pentahelix Model dalam pemberdayaan UMKM telah berjalan dengan adanya kolaborasi dan partisipasi pemangku kepentingan yang terlibat untuk dapat memberdayakan UMKM. Faktor pendukung yaitu pemerintah sebagai fasilitator dan sinergi antar pihak terkait. Sedangkan faktor penghambat yaitu keterbatasan sumber daya dan pola pikir pelaku UMKM. Sebagai upaya untuk mengembangkan UMKM, diperlukan adanya penambahan tenaga ahli bagi para pelaku UMKM. Serta diperlukan berbagai upaya penyadaran kepada pelaku UMKM terkait perlunya pengelolaan yang baik dari awal perizinan hingga manajemen prosesnya.

English Abstract

Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) are an important part of the economy of a country or region, one of which is Malang City which has many MSME players. This research was conducted to improve and strengthen the basic economic life of most people because MSMEs are business activities that are able to expand employment and play a role in the process of increasing community income. Of the large number of MSME actors in Malang City, not all of them have received guidance from the relevant agencies, namely the Malang City Cooperative, Industry and Trade Office. The Malang City Government through the Malang City Cooperative, Industry and Trade Office empowers MSMEs through coordination and synchronization with stakeholders involved in the Pentahelix Model, namely Academia, Business, Community, Government, Media. The purpose of this study is to describe and analyze the Analysis of Stages of MSME Empowerment based on the Collaborative Pentahelix Model at the Malang City Cooperative, Industry and Trade Office. This research uses descriptive research with a qualitative approach that uses Miles, Huberman, and Saldana data analysis. This research focuses on the stages of empowerment of Wrihatnolo and Dwidjowijoto to analyze the stages of MSME empowerment which include the awareness stage, the capacity stage, the power stage, and the Collaborative Pentahelix Model in empowering MSMEs. The data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The results of this study show that the analysis of the stages of MSME empowerment has been running which includes the awareness stage, the capacity stage, and the power provision stage, although there are still obstacles in its implementation such as MSME actors who do not participate in the program, do not take advantage of technology, and limited training quotas. The Collaborative Pentahelix Model in empowering MSMEs has been running with the collaboration and participation of stakeholders involved in empowering MSMEs. Supporting factors are the government as a facilitator and synergy between related parties. Meanwhile, the inhibiting factors are limited resources and the mindset of MSME actors. In an effort to develop MSMEs, additional experts are needed for MSME actors. As well as various awareness efforts to MSME actors regarding the need for good management from the start of licensing to process management.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523030731
Uncontrolled Keywords: Tahapan, Pemberdayaan, UMKM, Collaborative, Pentahelix Model
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 19 Jan 2024 02:14
Last Modified: 19 Jan 2024 02:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211355
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Lola Miranda Zauhara.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item