Pengaruh Variasi Konsentrasi Air Limbah Industri Penyamakan Kulit Dalam Mereduksi Logam Krom (Cr) Menggunakan Fitoremediasi Tanaman Iris Pseudacorus Dengan Sistem Constructed Wetland (SSFW)

Dia Afrihandini, Jeni and Dr. Ir. Alexander Tunggul Sutan Haji, MT and Dr. Eng. Akhmad Adi S, STP, M.Eng (2023) Pengaruh Variasi Konsentrasi Air Limbah Industri Penyamakan Kulit Dalam Mereduksi Logam Krom (Cr) Menggunakan Fitoremediasi Tanaman Iris Pseudacorus Dengan Sistem Constructed Wetland (SSFW). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Limbah yang dihasilkan oleh industri biasanya mengandung banyak bahan kimia hingga logam berat. Salah satu industri yang ada di kota Malang yaitu industri penyamakan kulit. Industri penyamakan kulit merupakan industri yang mengolah kulit mentah menjadi kulit jadi yang proses pengerjaannya menggunakan air dengan kapasitas besar. Sedangkan proses penyamakan kulit merupakan proses pengawetan kulit binatang menggunakan bahan kimia, limbah cair yang ditimbulkan merupakan limbah cair yang mengandung logam berat krom (Cr), sehingga usaha ini akan menghasilkan limbah cair yang mengandung berbagai polutan organik dari bahan baku dan polutan kimia dari bahan pembantu proses. Kromium termasuk dalam senyawa kulit berat yang dikenal memiliki daya racun yang tinggi. Bahayanya Kromium yang dihasilkan oleh limbah industri penyamakan kulit tidak bisa dibiarkan secara berlarut-larut, sehingga dibutuhkan metode untuk mereduksi kandungan logam dari senyawa kromium, misalnya Fitoremediasi, dimana suatu metode yang menggunakan tumbuhan untuk menghilangkan polutan dari tanah atau perairan yang terkontaminasi. Fitoremediasi bisa diterapkan pada Constructed wetland, lahan basah buatan, dengan fungsi pemurnian air limbah dengan menggunakan fisik, kimia dan metode biologi dalam sebuah eco-system, memanfaatkan proses filtrasi, adsorpsi, sedimentasi, pertukaran ion dan penguraian mikroba yang menggunakan tumbuhan air. Tumbuhan air ini nanti akan berfungsi untuk mereduksi kandungan logam berat di limbah cair yang dihasilkan industri penyamakan kulit. Tanaman yang digunakan pada penelitian ini yaitu Iris pseudacorus yang memiliki sistem perakaran serabut dengan jumlah yang banyak yang akan menjadi tempat tumbuh mikroba untuk membantu mendegradasi bahan pencemar dan mampu hidup dengan kondisi lingkungan yang tercemar. Konsentrasi air limbah yang digunakan yaitu 20%, 35%, dan 50% yang diperoleh dari RFT pada penelitian pendahuluan. Penelitian ini merupakan penelitian jenis eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji One Way Anova untuk mempelajari pengaruh perlakuan konsentrasi air limbah dan waktu tinggal dan didapatkan hasil berbeda nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjutan yaitu uji BNT 5% untuk melihat pengaruh pada tiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan variasi konsentrasi pengenceran air limbah industri penyamakan kulit yang terbaik yaitu pada perlakuan P2 (35%), dimana pada waktu tinggal hari ke-9 air limbah sudah memenuhi baku mutu dengan nilai toleransinya 20% yaitu 0,4 mg/L. Kemudian waktu tinggal terbaik dalam menurunkan kadar logam berat krom (Cr) yaitu pada hari ke-9, dimana pada perlakuan P1, P2 dan P3 telah memenuhi dibawah baku mutu dengan nilai toleransinya 20% yaitu 0,4 mg/L.

English Abstract

Waste generated by industry usually contains a lot of chemicals to heavy metals. One of the industries in the city of Malang is the leather tanning industry. The leather tanning industry is an industry that processes raw hides into finished leather, the process of which uses water with a large capacity. While the leather tanning process is a process of preserving animal skins using chemicals, the resulting liquid waste is liquid waste containing the heavy metal chromium (Cr), so this business will produce liquid waste containing various organic pollutants from raw materials and chemical pollutants from auxiliary materials. process. Chromium is included in heavy leather compounds which are known to have high toxicity. The danger of chromium produced by leather tanning industry waste cannot be allowed to drag on, so a method is needed to reduce the metal content of chromium compounds, for example phytoremediation, which is a method that uses plants to remove pollutants from contaminated soil or waters. Phytoremediation can be applied to constructed wetlands, artificial wetlands, with the function of purifying wastewater using physical, chemical and biological methods in an eco-system, utilizing the processes of filtration, adsorption, sedimentation, ion exchange and microbial decomposition using aquatic plants. These aquatic plants will later function to reduce heavy metal content in the liquid waste produced by the leather tanning industry. The plant used in this study is Iris pseudacorus which has a large number of fibrous root systems which will become a place for microbes to grow to help degrade pollutant materials and be able to live with polluted environmental conditions. The concentration of wastewater used is 20%, 35%, and 50% obtained from RFT in preliminary research. This research is an experimental type research with a quantitative approach. The research data were analyzed using the One Way Anova test to study the effect of treatment on wastewater concentration and residence time and the results were significantly different, so a follow-up test, namely the LSD 5% test, was needed to see the effect on each treatment. The results showed that the best treatment for varying concentrations of dilution of leather tanning industry wastewater was P2 (35%), where on the 9th day of residence the wastewater met the quality standard with a tolerance value of 20%, namely 0.4 mg/L. Then the best residence time in reducing the levels of heavy metal chromium (Cr) is on the 9th day, wherevii the P1, P2 and P3 treatments have fulfilled below the quality standard with a tolerance value of 20%, namely 0.4 mg/L.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052310
Uncontrolled Keywords: Constructed wetland, Limbah penyamakan kulit, Logam berat krom, Tanaman Iris pseudacorus, Constructed wetland, Chromium heavy metal, Iris pseudacorus, Leather tanning waste
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: Annisti Nurul F
Date Deposited: 17 Jan 2024 03:29
Last Modified: 17 Jan 2024 03:29
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211295
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Jeni Dia Afrihandini.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item