Pengaruh Penambahan Karbondioksida (CO2) Terhadap Pertumbuhan Isolat Mikroalga Spirulina platensis Skala Semi Massal

Pertiwi, Intan and Agustin Krisna Wardani, STP., M.Si. Ph.D (2023) Pengaruh Penambahan Karbondioksida (CO2) Terhadap Pertumbuhan Isolat Mikroalga Spirulina platensis Skala Semi Massal. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peningkatan gas rumah kaca yang (GRK) diakibatkan aktivitas manusia di dalam kehidupan sehari-hari memberikan dampak bagi lingkungan. Adanya efek rumah kaca dikarenakan akumulasi gas yang semakin meningkat menyebabkan terjadinya peningkatan suhu secara global (global warming). Salah satu komponen dalam GRK adalah karbondioksida (CO2) (sekitar 75% dari GRK). Pemanfaatan mikroalga (mikroorganisme fotosintetik) dalam upaya mengurangi gas CO2 di atmosfer menjadi salah satu alternatif yang ekonomis dan menguntungkan. Mikroalga dapat memanfaatkan sinar matahari dan karbondioksida untuk menghasilkan biomassa yang berpotensi di bidang pangan, pakan, kosmetik, energi, dan kesehatan. Salah satu spesies mikroalga yang dapat dikultivasi dan dimanfaatkan adalah Spirulina platensis. Total 50% biomassa mikroalga dalam berat kering adalah karbon, dengan semua sumber karbon berasal dari karbon dioksida (CO2). Oleh karena itu, CO2 menjadi salah satu faktor dalam meningkatkan produksi biomassa. Adapun setiap jenis mikroalga memiliki tingkat toleransi terhadap CO2 yang berbeda-beda, dengan laju alir menjadi salah satu parameter yang harus diperhatikan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian meliputi proses kultivasi secara semi massal (50 Liter) terhadap S. platensis dengan memberikan variasi laju alir gas CO2 0,5; 0,75; 1; dan 1,5 L/menit untuk mengetahui pertumbuhan dan biomassa yang dihasilkan. Parameter lingkungan yaitu suhu, intensitas cahaya, dan pH diukur pada masa kultivasi. Selain itu, dilakukan juga pengujian kandungan protein dengan metode Bradford dan karbohidrat menggunakan metode fenolsulfat untuk mengetahui pengaruh terhadap komposisi biokimia S. platensis. Hasil penelitian menunjukkan CO2 memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan S. platensis dengan rentan laju alir yang dapat ditoleransi yaitu 0,5-1 L/menit. Laju alir CO2 sebesar 0,75 L/menit memberikan nilai OD tertinggi sebesar 0,720, sedangkan laju alir 1,5 L/menit memberikan nilai OD yang sama dengan kontrol sebesar 0,558. Laju alir CO2 0,75 L/menit menghasilkan berat basah, berat kering, dan kadar gula tertinggi sebesar 113,45 gram; 15,02 gram; 68,48 mg/L dan berbeda signifikan dengan kontrol. Adapun pemberian CO2 tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan protein S. platensis. Hasil pengukuran parameter lingkungan pada perlakuan terbaik (0,75 L/menit) yaitu pH berkisar 7-9, suhu 27,5–29,7oC; dan intensitas cahaya 2343-4127 lux.

English Abstract

The increase in greenhouse gasses (GHG) caused by human activities in daily life has an major impact to the environment. The greenhouse effect from GHG is due to the excessive accumulation of gasses, which result in increasing the global temperature. One of the major components in GHG is carbon dioxide (CO2) (which about 75% of GHG). The utilization of microalgae (photosynthetic microorganisms) in order to reduce CO2 gas in the atmosphere is one of the economical and profitable alternative. Microalgae can utilize sunlight and carbon dioxide to produce biomass that have a great potential for food, feed, cosmetics, energy, and health. One of the microalgae species that can be cultivated and utilized is Spirulina platensis. Total of 50% of the biomass in microalgae in dry weight is carbon, with all carbon sources coming from carbon dioxide (CO2). Therefore, CO2 becomes one of the factors in increasing biomass production. Each type of microalgae has a different level of tolerance to CO2, and flow rate is one of the parameters that must be considered. Therefore, this research was carried out using semi-mass cultivation system (50 Liters). S. platensis is aerated with variations flow rate of CO2 (0,5; 0,75; 1; and 1,5 L/min) to determine the growth and biomass produced. Other parameter such as pH, temperature, and light intensity also measured. In addition, protein content was tested using the Bradford method and carbohydrates using the phenol-sulfate method to determine the effect on the biochemical composition of S. platensis. The results showed that CO2 had an effect on the growth of S. platensis. The range of flow rate that can be tolerated are 0,5-1 L/minute. The CO2 flow rate of 0,75 L/minute have the highest OD value of 0,720, while the flow rate of 1,5 L/minute give the same OD as control of 0,558. The CO2 flow rate 0,75 L/minute resulted the highest wet weight, dry weight, and sugar content of 113,45 gram; 15,02 gram; 68,48 mg/L and significanly different compare to control. The addition of CO2 did not significantly affect the protein content of S. platensis. The results of environment parameters for the best treatment (0,75 L/minute) are pH range 7-9, temperature 27,5–29,7oC; and light intensity 2343-4127 lux.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052310
Uncontrolled Keywords:	Biomassa, karbondioksida, karbohidrat, laju alir, protein, Spirulina platensis, carbon dioxide, carbohydrates, flow rate, protein, Spirulina platensis
Divisions:	Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User:	Annisti Nurul F
Date Deposited:	17 Jan 2024 01:03
Last Modified:	17 Jan 2024 01:03
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211111

Text (DALAM MASA EMBARGO) Intan Pertiwi.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB)

Actions (login required)

View Item