Pengaruh Penambahan Biochar dan Kapur Dolomit Pada Pembuatan Baglog dari Bagasse Tebu Sebagai Media Tumbuh Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)

Yubileus Adams, Yoel and Nimas Mayang Sabrina, S. STP., MP., Ph.D and Dr. Ir. Nur Hidayat,, MP (2023) Pengaruh Penambahan Biochar dan Kapur Dolomit Pada Pembuatan Baglog dari Bagasse Tebu Sebagai Media Tumbuh Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

RINGKASAN Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis jamur yang banyak ditemukan di Indonesia dan dikonsumsi oleh masyarakat. Dalam memproduksi jamur tiram dibutuhkan media untuk jamur itu tumbuh yang sering disebut dengan baglog. Pada tahun 2019, produksi jamur di Indonesia mencapai angka 33.163.188 kg tetapi pada tahun 2020 produksi jamur turun menjadi 3.316.319 Kg. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor antara lain adanya pandemi Covid-19 dan kelangkaan bahan baku serbuk kayu karena serbuk kayu saat ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku papan partikel. Ampas tebu (bagasse) merupakan salah satu bahan yang dapat dijadikan alternatif dalam pembuatan baglog karena memiliki kandungan lignoselulosa, selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Pada media pertumbuhan jamur terdapat masalah yaitu media yang digunakan mudah kehilangan nutrisi dan kadar air serta proses inkubasi media yang lama. Pada penelitian ini dilakukan penambahan biochar pada baglog yang bertujuan untuk menahan kadar air dan nutrisi serta mempercepat masa inkubasi pada baglog. Dilakukan perlakuan variasi kapur dolomit yang berfungsi sumber nutrisi serta sebagai aktivator enzim pada pertumbuhan jamur karena mengandung Ca dan Mg. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variasi penambahan biochar dan kapur dolomit terhadap karakteristik dari jamur yang dihasilkan serta menentukan penambahan biochar dan kapur dolomit yang tepat untuk menghasilkan jamur dengan kualitas yang terbaik. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan 2 faktor yaitu penambahan biochar 1%, 2%, 3% dan faktor variasi kapur dolomit 1%, 2%, 3%. Dari rancangan tersebut didapatkan 9 kombinasi dan 1 kontrol dengan 3 kali pengulangan sehingga didapatkan 27 unit percobaan dengan 3 kontrol. Dilakukan 6 pengujian yaitu lama pertumbuhan miselium, kadar air, berat basah, jumlah badan buah, diameter tudung, dan kadar abu selama 3 kali panen. Untuk analisa data dilakukan menggunakan two-way ANOVA dan dilakukan pengujian DMRT. Dari 6 parameter yang diuji pada setiap panen, terdapat 3 parameter yang berpengaruh signifikan yaitu lama pertumbuhan miselium, berat basah panen 2, dan kadar abu panen 2. Pada perlakuan penambahan biochar 2% (A2), dolomit 2% (B2), dan interaksi biochar 3% dan dolomit 2% (A3B2) merupakan perlakuan yang paling optimal yaitu dengan rata-rata lama pertumbuhan miselium 31,00 HSI (A2), 30,67 HSI (B2), dan 29,00 HSI (A3B2). Penambahan biochar sebanyak 2% (A2) dan 3% (A3) pada panen 2 menghasilkan rata-rata berat basah yang tertinggi dibandingkan penambahan sebanyak 1% yaitu dengan rata-rata 47,56 gram (A2) dan 48,44 gram (A3). Penambahan dolomit sebanyak 3% (B3) pada panen 2 menghasilkan jamur dengan rata-rata kadar abu tertinggi yaitu sebesar 7,11% dibandingkan penambahan 1% (B1) dan 2% (B2). Pada penentuan perlakuan terbaik dengan metode Zeleny didapatkan perlakuan terbaik terdapat pada penambahan biochar sebanyak 3% dan dolomit sebanyan 3% (A3B3).

English Abstract

SUMMARY Oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) is a type of mushroom that is commonly found in Indonesia and is consumed by the public. In producing oyster mushrooms, a medium is needed for the mushrooms to grow, which is often called baglog. In 2019, mushroom production in Indonesia reached 33,163,188 kg but in 2020 mushroom production fell to 3,316,319 kg. This is due to several factors, including the Covid-19 pandemic and the scarcity of sawdust raw materials because currently sawdust is widely used as raw material for particle board. Bagasse is a material that can be used as an alternative in making baglog because it contains lignocellulose, cellulose, hemicellulose, and lignin. In the mushroom growth media, there are problems, namely the media used easily loses nutrients and moisture content and the media incubation process takes a long time. In this study, the addition of biochar was carried out in baglog which aims to retain moisture and nutrients and accelerate the incubation period in baglog. Variations of dolomite lime were carried out which functioned as a source of nutrition and as an enzyme activator for fungal growth because it contains Ca and Mg. This study aims to evaluate the effect of variations in the addition of biochar and dolomite lime on the characteristics of the mushrooms produced and to determine the appropriate addition of biochar and dolomite lime to produce the best quality mushrooms. This research was conducted using a randomized block design (RBD) method using 2 factors, namely the addition of biochar 1%, 2%, 3% and dolomitic lime variation factors 1%, 2%, 3%. From this design, there were 9 combinations and 1 control with 3 repetitions so that 27 experimental units with 3 controls were obtained. Six tests were carried out, namely mycelium growth time, moisture content, fresh weight, number of fruiting bodies, cap diameter, and ash content for 3 harvests. Data analysis was carried out using two-way ANOVA and DMRT testing. Of the 6 parameters tested at each harvest, there were 3 parameters that had a significant effect, namely mycelium growth time, harvest wet weight 2, and harvest ash content 2. In the treatment of adding 2% biochar (A2), 2% dolomite (B2), and biochar interactions 3% and 2% dolomite (A3B2) were the most optimal treatments with an average length of mycelium growth of 31.00 HSI (A2), 30.67 HSI (B2), and 29.00 HSI (A3B2). The addition of biochar as much as 2% (A2) and 3% (A3) resulted in the highest average wet weight compared to the addition of 1% with an average of 47.56 grams (A2) and 48.44 grams (A3). The addition of 3% (B3) dolomite produced mushrooms with the highest average ash content of 7.11% compared to the addition of 1% (B1) and 2% (B2). In determining the best treatment using the Zeleny method, the best treatment was found in the addition of 3% biochar and 3% dolomite (A3B3).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052310
Uncontrolled Keywords: Bagasse, Baglog, Biochar, Dolomit, Jamur Tiram
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username saputro
Date Deposited: 16 Jan 2024 06:46
Last Modified: 16 Jan 2024 06:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210962
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Yoel Yubileus Adams.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item