Minimasi Risiko Rantai Pasok Dengan Menggunakan Metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) dan House of Risk (HOR) (Studi Kasus Perusahaan Rama, Kota Batu)

OCTAVIA WIDYASTUTI, KUSUMANINGTYAS and Dr. Siti Asmaul Mustaniroh,, S.TP, M.P., and Dr. Retno Astuti,, S.TP, M.T. (2023) Minimasi Risiko Rantai Pasok Dengan Menggunakan Metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) dan House of Risk (HOR) (Studi Kasus Perusahaan Rama, Kota Batu). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sebagai kota Agrowisata dengan potensi produktivitas hortikultura yang besar, industri pengolahan pangan merupakan sektor industri yang mendominasi di Kota Batu. Kentang menjadi salah satu produksi hasil pertanian lokal yang cukup prospektif. Perusahaan Rama merupakan salah satu usaha keripik kentang skala kecil di Kota Batu dengan merk dagang “Rama Djaya” dengan kapasitas produksi keripik kentang perhari ±200 kg. Beberapa pihak yang terkait dalam produksi keripik kentang adalah petani, pengepul, perusahaan Rama, distributor, dan konsumen akhir. Pihak-pihak tersebut tergabung dalam rantai pasok keripik kentang. Aktivitas dalam rantai pasok tersebut tidak terlepas dari risiko rantai pasok yang dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas produksi. Beberapa permasalahan dalam rantai pasok proses produksi keripik kentang pada perusahaan Rama terjadi pada petani, pengepul, dan perusahaan Rama, seperti ketersediaan kentang yang tidak menentu, pesaing sejenis, dan kualitas keripik kentang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan melakukan penilaian risiko yang terjadi pada rantai pasok keripik kentang, serta menentukan alternatif strategi minimasi risiko rantai pasok pada keripik kentang di perusahaan Rama. Model Supply Chain Operation Reference (SCOR) dan House of Risk (HOR) digunakan dalam penelitian ini sebagai metode untuk minimasi risiko rantai pasok. Model SCOR digunakan untuk memetakan aktivitas rantai pasok pada perusahaan Rama. Metode HOR digunakan untuk identifikasi risiko dengan output berupa peringkat prioritas agen risiko pada fase pertama. Penanganan risiko kemudian dilakukan pada fase kedua dengan output berupa rencana tindakan mitigasi sebagai penanganan agen risiko prioritas. Penelitian risiko ditinjau dari variabel risiko pasokan pada petani kentang selaku supplier, pedagang kentang sebagai pengepul, dan risiko internal serta risiko operasional pada perusahaan Rama selaku manufaktur. Responden pada penelitian ini adalah 1 pihak petani, 2 pihak pengepul, dan 2 pihak perusahaan Rama. Hasil penelitian menunjukkan identifikasi risiko dan penyebab risiko pada rantai pasok keripik kentang di perusahaan Rama berdasarkan plan, source, make, deliver, dan return. Metode HOR fase 1 menunjukkan 22 kejadian risiko dan 20 agen risiko, dengan prioritas 9 agen risiko yang perlu dilakukan penanganan efektif yaitu permintaan kentang fluktuatif (A5), tingkat kecacatan bahan baku (A6), kelalaian tenaga kerja perusahaan Rama (A17), perubahan iklim (A8), penundaan produksi selama musim penghujan (A13), kesalahan dalam merencanakan pengadaan bahan baku (A2), petani lalai dalam perawatan tanaman kentang (A7), kesalahan cara penyimpanan (A14) dan kerusakan tanaman kentang akibat virus dan hama (A10). Strategi mitigasi risiko rantai pasok keripik kentang Rama yang direkomendasikan adalah 8 strategi. Strategi mitigasi risiko tersebut yaitu pengaturan tingkat persediaan bahan baku (PA2), pengendalan Organisme Perusak Tanaman (OPT) (PA3), pengaturan fasilitas penyimpanan umbi kentang (PA4), manajemen kemitraan strategis antara petani, pengepul, dan perusahaan (PA1), adaptasi budidaya kentang terhadap perubahan iklim (PA7), pelatihan pencatatan pada petani (PA8), penentuan standar kualitas bahan baku kentang (PA5), dan memperbaiki Standar Operasi Prosedur (SOP) (PA6).

English Abstract

As an Agrotourism city with great horticulture productivity potential, the food processing industry dominates in the city of Batu. Potatoes are one of the promising local agricultural products. Rama enterprise is one of the potato chip small businesses in Batu with the brand "Rama Djaja" and a daily potato chip production capacity of approximately 200 kg. Several parties involved in potato chip production include farmers, collectors, enterprise, distributors, and end consumers. These parties are part of the potato chip supply chain. The activities within the supply chain are not without risks that can affect the quality and quantity of production. Some issues in the potato chip production supply chain at Rama occur with farmers, collectors, and Rama enterprise, such as uncertain potato availability, similar competitors, and potato chip quality. The purpose of this research is to identify and assess the risks that occur in the potato chip supply chain and determine alternative strategies to minimize the supply chain risks in Rama enterprise. The Supply Chain Operation Reference (SCOR) model and the House of Risk (HOR) are used in this research as methods to minimize supply chain risks. The SCOR model is used to map the supply chain activities at Rama enterprise, while the HOR method has two phases. The first phase is risk identification, which provides output in the form of priority rankings of risk agents. The second phase is risk handling, which provides output in the form of mitigation action plans for handling priority risk agents. The research focuses on risk variables in the supply chain, including supply risks for potato farmers as suppliers and potato traders as collectors, as well as internal and operational risks for Rama enterprise as the manufacturer. The research involves respondents, including 1 from farmer, 2 from collectors, and 2 from Rama enterprise representatives. The research results show risk identification and the causes of risks in the Potato Chip supply chain at Rama Enterprise based on plan, source, make, deliver, and return. The HOR method phase 1 reveals 22 risk events and 20 risk agents, with 9 priority risk agents that require effective handling, namely fluctuating potato demand (A5), raw material defect rate (A6), negligence Rama enterprise workforce (A17), climate change (A8), production delays during the rainy season (A13), errors in raw material procurement planning (A2), farmer negligence in potato plant care (A7), storage mishandling (A14), and potato plant damage due to viruses and pests (A10). The obtained mitigation strategies for the potato chip Rama supply chain risks are 8 in total. These risk mitigation strategies include raw material inventory level control (PA2), control Plant Distrubing Organism (OPT) (PA3), potato storage facility arrangement (PA4), strategic partnership management among farmers, collectors, and enterprise (PA1), potato cultivation adaptation to climate change (PA7), training in record keeping for farmers (PA8), determination of potato raw material quality standards (PA5), and Standart Operational Procedure (SOP) improvement (PA6).

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052310
Uncontrolled Keywords:	keripik kentang, rantai pasok, risiko, strategi mitigasi potato chips, supply chain, risk, mitigation strategies.
Divisions:	Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User:	Unnamed user with username verry
Date Deposited:	16 Jan 2024 03:55
Last Modified:	16 Jan 2024 03:55
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210832

Text (Dalam Masa Embargo) Octavia Widyastuti Kusumanigtyas.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB)

Actions (login required)

View Item