Analisis Teknoekonomi dan Lingkungan Pada Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Produksi Biogas, Karbon Aktif, dan Mulsa Organik Berbasis Single dan Multi-Product Biorefinery

Aprinia., Wika and Prof. Sri Suhartini,, STP, M.Env. Mgt, Ph.D and Wike Agustin Prima Dania,, S.TP, M.Eng., Ph.D (2023) Analisis Teknoekonomi dan Lingkungan Pada Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Produksi Biogas, Karbon Aktif, dan Mulsa Organik Berbasis Single dan Multi-Product Biorefinery. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

RINGKASAN Indonesia menjadi salah satu negara tropis yang memiliki komoditas kelapa sawit yang kaya untuk dimanfaatkan bahan mentah serta hasil sampingnya. Hasil samping TKKS dapat diolah menjadi bioproduk seperti biogas, karbon aktif dan mulsa organik. Oleh karena itu dilakukan perbandingan produk biogas, karbon aktif dan mulsa organik dari TKKS dengan analisis teknoekonomi dan lingkungan agar mampu diketahui produk yang paling menguntungkan dan minim emisi. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kelayakan teknis ekonomis serta mengetahui dampak lingkungan yang dihasilkan pada pemanfaatan residu TKKS sebagai biogas, karbon aktif dan mulsa organik berbasis single dan multi-product biorefinery. Pada penelitian ini dilakukan analisis teknis dengan menghitung neraca massa dan kelayakan finansial menggunakan dua sekenario. Pada skenario 1 hanya mendirikan 1 pabrik, sedangkan skenario 2 mendirikan 3 pabrik produk yang dilakukan berdasarkan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period dan Benefit Cost Ratio (B/C Ratio). Analisis lingkungan menggunakan software openLCA yang menerapkan partial Life Cycle Assessment (LCA) dimana hanya berfokus pada bagian proses dengan pendekatan cradle to gate (proses dalam pabrik) dan Unit Fungsional (UF) 2-ton TKKS. Hasil analisis kelayakan finansial diperoleh pada aspek NPV kedua skenario melebihi 0 yang berarti dinyatakan layak. Pada aspek IRR kedua skenario memperoleh nilai melebihi dari MARR. Pada aspek Payback period diperoleh hasil pada skenario 1 memiliki waktu pengembalian 2 tahun 6 bulan, sedangkan pada skenario 2 memiliki waktu pengembalian 3 tahun 2 bulan. Pada aspek B/C ratio memperoleh nilai pada skenario 1 yakni 1,08, sedangkan pada skenario 2 yakni 1,07. Pada analisis LCA dapat diketahui bahwa hasil emisi GWP pada terbilang moderate atau sedang pada produksi karbon aktif yaitu sebanyak 282,07 kg CO2-eq, sedangkan pada produksi mulsa organic dan biogas kurang dari 100 kg CO2-eq yang berurutan yakni 85,6 dan 73,1 kg CO2-eq. Meskipun hasil emisi yang terbilang rendah pada dua bioproduk sebagaimana disebutkan diatas, masih perlu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai hal tersebut.

English Abstract

SUMMARY Indonesia as a tropical country is rich in biomass resources, such as oil palm empty fruit bunches (OPEFBs) from palm oil mills (POMs). Many studies have emphasized the valorization of OPEFB into high-value added products, including biogas, activated carbon, and organic mulch. Therefore, a comparison of biogas, activated carbon and organic mulch products from TKKS was carried out with techno-economic and environmental analysis so that the most profitable and minimal emission products can be known. This study aimed to evaluate the economic technical feasibility and determine the environmental impacts resulting from the use of EFB residues as biogas, active carbon and organic mulch based on single and multi-product biorefinery. In this study, techno-economic analysis (TEA) was carried out to investigate the mass balance, as well as net present value (NPV), internal rate of return (IRR), payback period, and benefit cost ratio (B/C Ratio). A life cycle assessment (LCA) was done for the environmental analysis using openLCA software with a cradle to gate approach and 2 tons of OPEFB Functional Unit (FU). The results of the financial feasibility analysis obtained in the NPV aspect of the two scenarios exceeded 0, which means it was declared feasible. In the IRR aspect, both scenarios obtained values exceeding MARR. In the Payback period aspect, the results obtained in scenario 1 have a payback time of 2 years and 6 months, while in scenario 2 has a payback time of 3 years and 2 months. In the aspect of B/C ratio, the value obtained in scenario 1 is 1.08, while in scenario 2 it is 1.07. LCA indicated that producing activated carbon from OPEFBs generated higher global warming potential (GWP) of 282.07 kg CO2-eq, while only 85.6 and 73.1 kg CO2-eq from production of organic mulch and biogas. The findings confirmed that valorizing OPEFBs may reduce carbon emission, however, in-depth study for practical implementation is suggested.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052310
Uncontrolled Keywords: Life Cycle Assessment (LCA), Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS), Teknoekonomi
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username saputro
Date Deposited: 16 Jan 2024 03:49
Last Modified: 16 Jan 2024 03:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/210822
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Wika Aprinia.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item